Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hal yang Harus Dilakukan saat Salah Jalur di Gunung, Jangan Panik!

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/Syed Qaarif Andrabi)

Mendaki gunung memang bisa memberikan pengalaman yang luar biasa. Namun, di balik keindahan alamnya selalu menyimpan risiko yang perlu diwaspadai. Salah satu situasi yang paling berbahaya adalah tersesat atau salah jalur di tengah pendakian.

Banyak pendaki terutama pemula yang kerap kali merasa panik dan mengambil keputusan keliru ketika menghadapi kondisi ini. Oleh sebab itu, coba simaklah beberapa hal berikut ini yang harus dilakukan ketika salah jalur di gunung agar nantinya tetap aman dan tenang.

1. Berhenti dan jangan panik

ilustrasi pendaki (pexels.com/nappy)
ilustrasi pendaki (pexels.com/nappy)

Langkah pertama yang paling penting pada saat sadar salah jalur adalah dengan berhenti dan tidak panik. Panik hanya akan membuatmu sulit dalam berpikir rasional dan berpotensi mengambil keputusan yang justru hanya akan memperburuk keadaan.

Coba tarik napas dalam-dalam, duduk sejenak, dan tenangkan diri agar bisa menilai situasi dengan lebih jernih. Selain itu, coba amati sekeliling dengan baik untuk mencari tanda-tanda jalur yang mungkin pernah kamu lewati sebelumnya.

2. Gunakan peta dan aplikasi navigasi

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/India Uttarakhand)

Membawa peta pendakian atau aplikasi navigasi seperti GPS ternyata bisa membantu pada saat tersesat. Alat ini dapat membantumu mengetahui posisi terkini dan arah yang benar untuk menuju jalur utama.

Pastikan bahwa baterai ponsel tetap hemat dan aktifkan mode hemat daya apabila diperlukan, sehingga bisa digunakan lebih lama. Jika memungkinkan, cari lokasi terbuka agar sinyal GPS tersebut bisa bekerja dengan lebih akurat dan memudahkanmu dalam menentukan arah dengan benar.

3. Tandai dan kembali ke titik terakhir yang dikenal

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/urtimud.89)

Jika kamu masih bisa mengingat jalur sebelumnya, maka cobalah untuk kembali ke titik terakhir yang memang dirasa familier. Tandai setiap tempat yang dilewati dengan benda kecil, seperti batu atau ranting agar tidak sampai tersesat dua kali di tempat yang sama.

Jangan sampai memaksakan diri untuk berjalan ke arah baru tanpa adanya kepastian, sebab bisa jadi akan membuatmu semakin jauh dari jalur pendakian yang semestinya. Dengan kembali ke titik yang aman, maka peluang bertemu jalur utama atau pendaki lain pun akan semakin besar.

4. Hubungi tim penyelamat atau pendaki lain

ilustrasi pendaki
ilustrasi pendaki (pexels.com/Saikat Ghosh)

Jika situasi semakin sulit dan kamu benar-benar tidak tahu arah, maka segera hubungi pihak pengelola gunung atau tim penyelamat. Banyak jalur pendakian populer yang memang memiliki pos pengawasan dan juga tim SAR, sehingga dapat membantumu dalam kondisi darurat.

Gunakan peluit, senter, atau bahkan suara keras untuk bisa menarik perhatian pendaki lain yang ada. Cara sederhana seperti 3 kali tiupan peluit secara berulang dapat menjadi tanda darurat yang dikenal dalam dunia pendakian.

Tersesat atau salah jalur di gunung memang bisa menjadi pengalaman yang menegangkan, namun bukan berarti tidak bisa diatasi. Dengan tetap berusaha tenang dan memanfaatkan peralatan yang ada, maka bisa mengambil langkah dengan penuh kehati-hatian. Ingatlah bahwa keselamatan selalu lebih penting daripada mencapai puncak!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

5 Dieng Baru: Destinasi Anyar di Wonosobo untuk Liburan Akhir Tahunmu

12 Nov 2025, 20:02 WIBTravel