Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Modus Penipuan yang Terjadi saat Traveling, Hati-hati!

ilustrasi solo traveler (unsplash.com/Arthur Yeti)

Liburan semestinya dapat menjadi momen yang menyenangkan untuk dilakukan. Meski pada kenyataannya, ternyata momen liburan tersebut harus pula dihiasi dengan berbagai potensi kriminalitas, seperti penipuan yang dilakukan oknum tak bertanggung jawab.

Sering kali ada berbagai macam modus penipuan yang dilakukan pada para turis yang sedang berlibur, entah itu turis domestik atau turis asing. Oleh sebab itu, kamu tetap perlu memahami beberapa modus penipuan yang paling sering terjadi ketika traveling.

1. Menawarkan tiket pesawat dan hotel dengan harga miring

ilustrasi kabin pesawat (unsplash.com/Alexander Schimmeck)

Saat memutuskan berlibur ke destinasi yang cukup jauh, kamu membutuhkan tiket pesawat dan juga hotel. Kamu perlu ekstra waspada apabila memilih untuk membeli tiket pesawat dan hotel melalui agen tertentu.

Banyak sekali agen tidak bertanggung jawab yang menawarkan tiket pesawat dan hotel menggunakan harga cenderung miring. Jika merasa bahwa harga tersebut tidak masuk akal, maka sebaiknya jangan dibeli, karena khawatir itu penipuan.

2. Menawarkan paket tur destinasi tertentu

ilustrasi liburan (pexels.com/Zeynep Sude Emek)

Saat mengunjungi kota atau negara tertentu, maka biasanya ada destinasi yang ingin dikunjungi. Kamu tetap perlu berhati-hati saat mengunjungi destinasi tersebut, karena biasanya ada banyak potensi penipuan yang mungkin terjadi pada banyak orang.

Salah satu contohnya adalah orang-orang yang mungkin menawarkan paket tur destinasi dengan menggunakan bus atau pun transportasi lainnya. Alih-alih membawamu untuk mengunjungi destinasi yang dituju, justru biasanya para penipu tersebut akan membawamu berkeliling mengunjungi toko-toko dan memaksamu membelinya.

3. Meminta menukar uang asing

ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)

Modus penipuan satu ini cukup sering ditemukan saat berlibur ke luar negeri, sehingga kamu perlu ekstra berhati-hati. Biasanya, memang modus yang satu ini masih belum diketahui oleh banyak orang, sehingga masih saja ada orang-orang yang jadi korbannya.

Kamu perlu waspada apabila pada saat berlibur bertemu dengan orang asing lainnya yang meminta untuk menukar uangnya dengan uangmu. Biasanya, mata uang tersebut merupakan mata uang asing yang ternyata palsu, sehingga akan merugikanmu secara materiil.

4. Menaikkan harga saat membeli sesuatu

ilustrasi pakaian (unsplash.com/@beccamchaffie)

Modus penipuan yang paling sering terjadi pada turis adalah ketika membeli sesuatu, seperti suvenir. Biasanya, para penjual lokal akan cenderung menaikkan harga secara mendadak, bahkan dengan nominal harga yang tidak masuk akal sama sekali.

Memang hal seperti ini cukup sulit untuk dihindari apalagi jika kamu tidak memahami bahasa yang mereka gunakan. Mungkin cara terbaik yang bisa kamu lakukan adalah dengan meminta teman lokal untuk menemanimu pada saat belanja, sehingga tidak sampai menjadi korban penipuan.

5. Menawarkan bantuan

ilustrasi mengobrol (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Beragam modus penipuan yang saat ini marak terjadi di berbagai tempat mungkin dapat membuatmu menjadi pribadi yang lebih skeptis. Sebab, kebaikan-kebaikan yang mungkin dilakukan seseorang bisa saja menjadi salah satu modus kejahatan yang mereka lakukan.

Salah satu contohnya adalah bila ada orang lain yang menawarkan bantuannya padamu. Ada modus kejahatan di mana mereka membantumu, tetapi kemudian meminta imbalan dengan nominal tinggi.

Kamu memang sebaiknya dapat ekstra berhati-hati pada saat berlibur. Jangan sampai mudah percaya dengan orang lain dan tetaplah fokus dengan kegiatan liburan yang kamu lakukan. Jangan sampai menjadi korban penipuan pada saat liburan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Naufal Al Rahman
EditorNaufal Al Rahman
Follow Us