Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Memilih Penginapan Murah di Ubud Bali

baliubudvilla.com
baliubudvilla.com

Selama ini, Ubud dikenal sebagai tempat wisata yang cukup “mahal dan mentereng” jika dibandingkan dengan daerah wisata lain di Bali. Harga-harga yang ditawarkan untuk wisatawan yang bertandang ke Ubud jauh lebih mahal daripada lokasi lain, seperti Kuta dan sekitarnya. Begitu juga dengan harga penginapan.

Kalau kamu adalah seorang backpacker dengan budget terbatas dan sedang mencari penginapan super murah, beberapa tip berikut bisa kamu coba. 

1. Pilih lokasi menginap di sekitar pasar Ubud

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180224/five-art-studio-888f4b534becdb64bf3c3322616bbb1b.jpg

Di tengah Kota Ubud, tepatnya di sekitar pasar tradisionalnya, terdapat kantong-kantong permukiman penduduk. Banyak di antaranya yang membuka penginapan bergaya homestay dengan budget yang murah. Rata-rata dibanderol Rp150-180 ribu.

Jangan bayangkan, dengan harga penginapan segitu, kamu akan mendapatkan model tempat bermalam yang seadanya. Jauh dari itu, fasilitas yang tersedia justru malah lengkap. Semisal AC, sarapan, air panas, dan bed yang empuk! Salah satu contohnya adalah homestay Purnama milik Ibu Jero yang berlokasi di Jalan Karna, pejeng Kelod, Ubud. Waktu tempuhnya dari Pasar Ubud cuma lima menit jalan kaki.

2. Masuk ke permukiman penduduk

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180224/bali-accommodation-kubu-alit-guesthouse-ubud-local-kids-guesthouse-dc00351d704a2b7535048bae437f5ca8.jpg

Biasanya, masyarakat Ubud banyak membuka penginapan pribadi. Rumah mereka dibuka untuk penginapan. Penginapan ini pun letaknya di tengah perkampungan. Jika sudah sampai Ubud, jangan ragu-ragu untuk blusukan ke rumah-rumah penduduk. Kamu bisa menanyakan rumah mana yang terbuka untuk wisatawan.

Harga yang dipatok pun umumya lebih murah dari hotel yang bertebaran di sekitar Ubud. Bahkan ada yang membanderol mulai Rp100 ribu per orang per malam.

3. Kalau sendiri, pilihlah hostel

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180224/14-88000d006f3f8c6fe4176c0132a67ce3.jpg

Hostel atau penginapan berkonsep dorm menjamur di Ubud. Hostel cocok untuk solo traveler. Sayangnya, di Ubud, orang Indonesia jarang menginap di hostel. Mereka lebih suka menyewa kamar di hotel atau penginapan yang sifatnya privat. Tak heran kalau di hostel banyak ditemui orang asing.

Padahal bermalam di hostel lebih seru lho. Selain jauh lebih murah, kita juga bisa dapat kenalan teman baru.

Harga hostel di Ubud ternyata murah-murah banget. Bahkan ada yang membanderol Rp30 ribuan per malam. Lokasinya di dekat Pasar Ubud. Sesekali, cobalah menginap di sini!

4. Menginap di pelosok Ubud

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180224/bali-ubud-villa-02-0a5290d467514c4742bc613ed8e7c4da.jpg

Selain blusukan di permukiman, cobalah mencari penginapan di pedalaman Ubud. Di dekat Bukit Campuhan, kira-kira 20 menit berkendara dari Pasar Ubud, terdapat banyak villa dengan view menghadap ke pematang sawah.

Tak disangka, villa-villa ini punya harga sewa yang sangat murah. Bahkan, ada yang membanderolnya mulai Rp300 ribu. Selain buat liburan hemat, vila di persawahan Ubud juga bisa dijadikan sebagai destinasi bulan madu murah.

5. Jangan tergiur harga murah di OTA

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180224/dd-ubud-villa-8-e491e38d9fd7745fe0a474ee8168b97e.jpg

Harga-harga sewa hotel di Ubud yang ditampilkan di OTA atau online travel agent umumnya telah didiskon. Memang terlihat murah-murah. Bahkan banyak pilihan, mulai Rp50 ribu hingga jutaan. Namun, jangan tergiur dengan harga yang murah di OTA dulu. Cobalah cek langsung ke lokasi.

Biasanya, harga bila langsung pesan di tempat jauh lebih murah dibandingkan harga ketika kita pesan di OTA. Makanya, jangan terburu-buru. Hotel di Ubud banyak, kok. Jadi jangan takut kehabisan meski kamu tak memesan jauh-jauh hari. Kecuali ada event-event khusus seperti Ubud Writer and Reader Festival, ya!

6. Pertimbangkan ulang untuk datang ke Ubud saat negara-negara di Eropa sedang musim salju

https://cdn.idntimes.com/content-images/post/20180224/16-ubud-fc6baa84cf630545477258c9ef32305a.jpg

Ubud terkenal sebagai tempat yang paling digemari oleh turis-turis Eropa. Biasanya, turis Eropa membanjiri Ubud saat negaranya mengalami musim salju. Mereka cenderung bakal liburan ke luar, khususnya di negara tropis, seperti Indonesia.

Musim salju di Eropa biasanya terjadi pada Desember hingga Maret. Pada saat itulah, Ubud banyak dikunjungi orang-orang Eropa.

Di musim seperti ini, harga-harga hotel cenderung naik. Solusinya, sebaiknya datang ketika musim salju di Eropa telah usai dan wisatawan kembali ke negaranya. Jadi, harga penginapan pun tidak terlampau tinggi.

Gimana, sudah siap ke Ubud dengan budget minimalis? Yuk!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wendy Novianto
Dewi Suci Rahayu
Wendy Novianto
EditorWendy Novianto
Follow Us