Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Aman Mendaki Gunung saat Musim Hujan?

Potret mendaki gunung
Potret mendaki gunung (pexels.com/Iqx Azmi)

Mendaki gunung menjadi salah satu aktivitas favorit bagi para pencinta alam. Aktivitas ini bukan hanya soal menaklukkan ketinggian, tetapi juga tentang menikmati keindahan alam, ketenangan, dan tantangan.

Bahkan, bagi sebagian pendaki, cuaca ekstrem sekali pun tidak menjadi halangan untuk tetap naik gunung. Namun, tentu saja mendaki pada musim hujan menimbulkan risiko yang berbeda dibandingkan saat musim kemarau. Trek menjadi lebih licin, cuaca lebih cepat berubah, hingga jarak pandang bisa menurun drastis.

Nah, kalau kamu berencana mendaki dalam waktu dekat, mungkin bertanya-tanya, apakah aman mendaki gunung saat musim hujan? Yuk, simak jawabannya berikut ini!

1. Tidak ada larangan mendaki gunung saat musim hujan

Secara umum, tidak ada aturan resmi yang melarang pendakian saat musim hujan. Namun, pendaki tetap harus memerhatikan kondisi cuaca dan kesiapan fisik. Dua hal ini adalah hal paling utama untuk jadi perhatian.

Mendaki saat hujan membutuhkan persiapan matang, karena jalur bisa lebih berat dan berisiko. Artinya, bukan tidak boleh, tetapi perlu kesiapan lebih matang. Jangan nekat jika persiapanmu tidak matang, atau kamu yang baru mulai coba mendaki gunung.

2. Pertimbangkan risikonya

Potret mendaki gunung
Potret mendaki gunung (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Mendaki saat musim hujan memiliki tantangan tersendiri. Misalnya risiko tergelincir karena jalanan menjadi licin, terutama di area bebatuan dan akar pohon.

Selain itu, bisa saja kamu menghadapi cuaca ekstrem dan visibilitas rendah. Kabut tebal sering muncul di ketinggian, yang membuat jarak pandang terbatas dan menyulitkan navigasi. Bahkan, curah hujan yang tinggi bisa memicu longsor di beberapa jalur, hingga sambaran petir saat berada di puncak.

Banyak juga gunung yang tutup sementara. Beberapa gunung di Indonesia memang sengaja ditutup untuk menghindari kecelakaan di musim hujan. Semua risiko ini perlu kamu pertimbangkan, terutama bagi pendaki pemula yang belum punya cukup pengalaman menghadapi kondisi cuaca ekstrem.

3. Tips mendaki gunung saat musim hujan

Kalau kamu tetap ingin mendaki saat musim hujan, pastikan mengikuti beberapa tips berikut, agar lebih aman dan nyaman.

  1. Sebaiknya pilih pendakian tektok. Tektok merupakan pendakian pada hari yang sama tanpa menginap di puncak. Hal ini lebih aman dibandingkan camping, karena risiko tersambar petir, suhu ekstrem, dan kabut tebal.
  2. Pilih gunung dengan ketinggian di bawah 3.000 meter di atas permukaan laut. Gunung seperti Papandayan, Andong, atau Nglanggeran bisa jadi pilihan karena jalurnya tidak terlalu ekstrem dan lebih aman untuk tektok.
  3. Gunakan jas hujan dan tas tahan air. Pastikan perlengkapanmu terlindungi dari air. Gunakan dry bag atau rain cover, agar barang-barang penting seperti ponsel dan pakaian tetap kering.
  4. Perhatikan kondisi tubuh. Jangan memaksakan diri kalau sedang tidak fit. Cuaca dingin bisa menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko hipotermia.
  5. Bawa perlengkapan darurat seperti senter, ponco cadangan, dan plastik besar untuk melindungi tubuh atau tas dari hujan deras.

Mendaki gunung saat musim hujan memang memberikan sensasi dan pengalaman tersendiri. Namun, untuk pendaki pemula, sebaiknya tunda dulu rencana mendaki hingga musim kemarau tiba. Ingatlah kalau tujuan utama mendaki bukan hanya mencapai puncak, tetapi juga kembali turun dengan selamat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Suci Rahayu
EditorDewi Suci Rahayu
Follow Us

Latest in Travel

See More

Narita atau Haneda, Lebih Enak Turun di Mana saat Liburan ke Jepang?

18 Nov 2025, 18:45 WIBTravel