Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Cara Tidur Nyaman dalam Tenda di Tengah Suhu Dingin Gunung?

ilustrasi camping di gunung (unsplash.com/Jessica Smith)
ilustrasi camping di gunung (unsplash.com/Jessica Smith)

Mendaki gunung selalu menghadirkan pengalaman berharga, mulai dari pemandangan yang menenangkan hingga rasa puas saat berhasil mencapai puncak. Namun, perjalanan panjang dan suhu dingin yang menusuk sering membuat tubuh kelelahan sehingga tidur di dalam tenda menjadi tantangan tersendiri. Banyak pendaki yang justru merasa sulit beristirahat meski sudah menyiapkan perlengkapan, padahal kualitas tidur sangat menentukan kondisi tubuh untuk melanjutkan perjalanan.

Tips mendaki gunung bukan hanya soal jalur atau peralatan, melainkan juga bagaimana menjaga tubuh tetap hangat dan nyaman saat malam tiba di ketinggian. Agar tidur tidak terganggu suhu dingin, ada beberapa cara yang bisa diterapkan. Berikut lima hal penting yang dapat membantu kamu beristirahat lebih tenang di dalam tenda.

1. Posisi tenda menentukan kualitas tidur di malam hari

ilustrasi camping di gunung (unsplash.com/sendi gibran)
ilustrasi camping di gunung (unsplash.com/sendi gibran)

Letak tenda menjadi faktor pertama yang sering diabaikan pendaki. Menempatkan tenda di area terbuka justru membuat angin malam mudah masuk, sehingga suhu di dalamnya semakin dingin. Pilih lokasi yang agak terlindung, misalnya di balik bebatuan besar atau di bawah pepohonan yang tidak rawan tumbang. Permukaan tanah yang rata juga penting karena tidur di tanah miring akan membuat tubuh tidak rileks dan mudah terbangun.

Selain itu, hindari mendirikan tenda di dekat aliran sungai atau danau. Meski terdengar menenangkan, kelembapan yang tinggi di area tersebut bisa membuat suhu dingin semakin menusuk saat malam hari. Jika memungkinkan, lapisi dasar tenda dengan terpal tambahan agar panas tubuh tidak langsung terserap tanah. Hal ini sederhana tetapi sangat membantu menjaga kehangatan di sepanjang malam.

2. Perlengkapan tidur membantu tubuh tetap hangat

ilustrasi matras dan sleeping bag (unsplash.com/Lucas Canino)
ilustrasi matras dan sleeping bag (unsplash.com/Lucas Canino)

Sleeping bag menjadi perlengkapan utama yang wajib dibawa saat camping di gunung, tetapi kualitasnya perlu disesuaikan dengan suhu gunung tujuan. Sleeping bag dengan rating suhu rendah mampu menjaga tubuh tetap stabil, bahkan saat udara luar sangat dingin. Selain itu, matras tipis juga tidak kalah penting karena matras berfungsi sebagai penghalang agar panas tubuh tidak cepat hilang ke tanah.

Beberapa pendaki juga membawa liner atau selimut tambahan untuk meningkatkan kenyamanan. Jika kamu mudah merasa kedinginan, gunakan jaket tebal atau pakaian berbahan thermal sebelum masuk sleeping bag. Menggabungkan beberapa lapisan ini membuat tubuh terasa lebih hangat tanpa harus terus bergerak untuk mencari posisi nyaman.

3. Pakaian tepat menentukan rileksnya istirahat

ilustrasi jaket di gunung (unsplash.com/Jan Valečka)
ilustrasi jaket di gunung (unsplash.com/Jan Valečka)

Banyak orang salah kaprah dengan memakai terlalu banyak lapisan pakaian saat tidur di gunung, padahal hal itu bisa membuat tubuh berkeringat dan justru menurunkan suhu. Pilih pakaian yang ringan, menyerap keringat, dan berbahan thermal agar panas tubuh tetap terjaga. Hindari memakai pakaian basah atau bahkan lembap karena akan membuat udara dingin semakin menusuk.

Kaos kaki tebal dan topi rajut sederhana bisa sangat membantu, terutama karena panas tubuh banyak keluar melalui kepala dan kaki. Jika masih merasa dingin, gunakan sarung tangan tipis yang nyaman. Dengan begitu, kamu tetap hangat tanpa perlu menutup seluruh tubuh secara berlebihan yang justru membuat sulit bergerak di dalam sleeping bag.

4. Asupan makanan dan minuman membantu tubuh melawan dingin

ilustrasi makanan di gunung (unsplash.com/Vital Sinkevich)
ilustrasi makanan di gunung (unsplash.com/Vital Sinkevich)

Mengonsumsi makanan hangat sebelum tidur dapat meningkatkan suhu tubuh secara alami. Makanan berkarbohidrat seperti nasi, roti, atau kentang bisa menjadi sumber energi yang bertahan lama saat malam. Tambahkan minuman hangat seperti teh jahe atau cokelat panas untuk memperlancar peredaran darah sekaligus membuat tubuh lebih rileks di udara yang dingin.

Hindari minuman berkafein tinggi atau bahkan alkohol karena keduanya justru membuat tidur kamu selama di gunung jadi terganggu. Kafein menjaga tubuh tetap terjaga, sedangkan alkohol membuat tidur tidak berkualitas. Dengan menjaga pola makan dan minum yang tepat, tubuh memiliki cadangan energi cukup sehingga tidur di suhu dingin terasa lebih tenang.

5. Rutinitas kecil membuat tidur lebih nyaman

ilustrasi air panas (unsplash.com/Seb Mooze)
ilustrasi air panas (unsplash.com/Seb Mooze)

Sebelum masuk ke tenda, pastikan tubuh dalam kondisi bersih agar tidak merasa lengket atau tidak nyaman saat tidur. Mengganti pakaian dengan yang kering dan hangat membuat tubuh lebih rileks. Beberapa orang juga merasa terbantu dengan melakukan peregangan ringan agar otot tidak kaku setelah mendaki seharian.

Menyiapkan botol berisi air hangat dan meletakkannya di dalam sleeping bag bisa menjadi trik sederhana untuk menambah kehangatan. Selain itu, cobalah tidur lebih awal agar tubuh memiliki cukup waktu beristirahat sebelum melanjutkan pendakian keesokan harinya. Dengan kebiasaan kecil yang konsisten, tidur di dalam tenda tidak lagi menjadi masalah besar meski suhu di luar sangat dingin.

Tidur nyaman di tenda pada suhu dingin gunung memang membutuhkan persiapan yang lebih detail, mulai dari pemilihan lokasi tenda, perlengkapan, hingga rutinitas kecil sebelum tidur. Dengan menerapkan tips mendaki gunung ini secara tepat, tubuh bisa tetap hangat, rileks, dan siap untuk melanjutkan perjalanan dengan energi penuh. Kenyamanan saat istirahat di ketinggian bukan sekadar bonus, melainkan bagian penting dari keselamatan dan kebahagiaan perjalananmu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

[QUIZ] Tebak Wisata Bandung dari Potongan Gambarnya

05 Sep 2025, 19:30 WIBTravel