Bolehkah Buang Air Besar di Toilet Kereta Api?

Saat menempuh perjalanan dengan naik kereta api, ada banyak hal terduga yang kerap menghampiri. Salah satunya "panggilan alam" alias pengin buang air besar. Namun, tak sedikit penumpang yang ragu-ragu saat hendak buang air besar di toilet kereta api.
Alasannnya beragam. Ada yang khawatir mengotori lingkungan, karena beranggapan kotorannya langsung jatuh ke rel atau jalur kereta api. Ada pula yang tidak yakin dengan kebersihan toilet dan khawatir airnya tidak cukup untuk cebok. Akhirnya, mereka pun memilih untuk menahan panggilan alam tersebut.
Sebenarnya, bolehkah kita sebagai penumpang buang air besar di toilet kereta api? Apakah benar bahwa kotorannya akan langsung dibuang ke bawah? Simak ulasannya di bawah ini, biar lebih jelas!
Toilet kereta api bisa digunakan untuk BAB

Sakit perut saat berada di perjalanan kereta api seharusnya tidak diabaikan. Apalagi ketika sudah tidak tahan lagi, mau tidak mau harus segera dikeluarkan, agar tidak semakin membuat perut sakit.
Melansir dari Instagram resmi PT KAI (Persero), @kai121_, semua toilet di dalam rangkaian kereta api, baik kereta jarak jauh maupun lokal, didesain untuk buang air kecil dan buang air besar.
"KAI sendiri sejak tahun 2010, sudah menerapkan teknologi Toilet Ramah Lingkungan (TRL) untuk memproses kotoran agar tidak dibuang langsung ke rel kereta api," tulis keterangan yang diunggah pada 27 Juni 2024.
Dalam unggahan tersebut juga dijelaskan definisi TRL, yakni pengolahan limbah yang menggunakan sistem filtrasi dalam bak penampungan dan penggunaan bio bakteri. Fungsi sistem ini untuk mendekomposisi atau mengurai kotoran.
Di bak atau tangki penampungan tersebut, ada dua jenis proses pengolahan, yakni proses penghancuran kotoran oleh bakteri pada filter utama dan proses pemurnian air pada filter lanjutan. Setiap tiga bulan sekali, tangki akan dikuras dan diberi bahan pengurai kotoran (bio bakteri) baru. Limbahnya dibuang ke septic tank yang tersedia di area stabling cuci kereta.
Tips menggunakan toilet kereta api

Berikut beberapa tips yang wajib kamu perhatikan saat hendak menggunakan toilet kereta api, terutama untuk buang air besar.
- Hindari menggunakan toilet saat posisi kereta berhenti di stasiun. Hal ini dikarenakan lubang ventilasi atau jendela toilet cukup rendah, sehingga ada kemungkinan terlihat dari luar atau "diintip" orang tidak bertanggung jawab jika tidak ditutup dengan baik.
- Gunakan toilet sesuai jenis kelamin. Toilet laki-laki dan perempuan terpisah, serta ada penanda jelas untuk membedakannya.
- Pastikan kamu menutup pintu dengan benar, agar orang di luar tahu bahwa toilet dalam keadaan terisi.
- Bersihkan atau lap dudukan dengan tisu basah (bawa sendiri). Jika tidak ada, gunakan tisu toilet yang dibasahi dengan air dan sabun terlebih dahulu.
- Selesai digunakan, langsung siram (flush) kloset sampai benar-benar bersih. Lap kembali dudukan dengan tisu basah.
- Pastikan tidak ada kotoran atau sampah yang tertinggal di toilet, terutama bagian lantai. Buang sampah tisu atau pembalut di tempat sampah.
- Jangan merokok di dalam toilet. Jika ketahuan petugas, kamu akan langsung diturunkan di stasiun selanjutnya.
- Bijaklah dalam menggunakan air dan fasilitas yang ada di dalam toilet kereta api.
Jadi, kamu gak perlu ragu-ragu atau khawatir lagi kalau mau buang air besar di toilet kereta api, karena kotorannya tidak dibuang ke rel atau jalanan. Kamu pun bisa buang air besar dengan tenang, kan?