Budget Liburan Rp7 Juta, Bisa Dapat Apa kalau ke Jepang 6 Hari?

Mengatur budget liburan sering menjadi tantangan terbesar saat ingin berwisata ke luar negeri, apalagi ke Jepang yang dikenal dengan biaya hidup tinggi. Namun dengan perencanaan yang matang, uang Rp7 juta ternyata bisa cukup untuk menikmati perjalanan enam hari di Negeri Sakura. Banyak wisatawan sering kali khawatir liburannya menjadi kurang seru karena merasa harus menekan biaya, padahal dengan strategi yang tepat pengalaman tetap bisa menyenangkan.
Perjalanan enam hari ke Jepang dengan budget ini memang tidak akan berlimpah fasilitas mewah, tetapi cukup untuk memberikan pengalaman autentik yang penuh kesan. Berikut adalah rincian yang dapat membantu kamu memaksimalkan dana tersebut selama liburan.
1. Promo tiket pesawat menentukan besar kecilnya anggaran

Langkah pertama agar budget liburan Rp7 juta tercapai adalah mencari tiket pesawat dengan harga promo jauh sebelum keberangkatan. Tiket pulang-pergi dari Jakarta ke Tokyo atau Osaka pada musim promo bisa berkisar Rp3,5–4 juta, terutama jika kamu memilih penerbangan dengan transit atau maskapai bertarif rendah. Waktu pemesanan juga berpengaruh, umumnya tiket yang dipesan 3–6 bulan sebelumnya lebih terjangkau daripada tiket yang dibeli mendekati tanggal keberangkatan.
Selain itu, memperhatikan musim perjalanan juga penting karena harga tiket melonjak saat musim semi dan libur akhir tahun. Jika fleksibel dengan tanggal, memilih musim semi awal atau akhir musim gugur bisa menghemat banyak biaya. Memanfaatkan fitur notifikasi harga di aplikasi travel juga membantu menangkap promo lebih cepat. Langkah ini menjadi pondasi awal agar sisa dana dapat dialokasikan untuk akomodasi dan aktivitas lain.
2. Menghemat akomodasi lewat hotel kapsul

Untuk perjalanan dengan dana terbatas, menginap di hotel kapsul atau guest house bisa menjadi pilihan cerdas. Tarif menginap di hotel kapsul di area Tokyo atau Osaka rata-rata sekitar Rp250.000–350.000 per malam sehingga untuk enam malam biaya tidak melebihi Rp2 juta. Meski ruangnya minimalis, fasilitas seperti kamar mandi bersih bersama, loker pribadi, dan Wi-Fi biasanya sudah tersedia dengan baik.
Memilih lokasi penginapan yang dekat stasiun kereta atau pusat kota juga membantu mengurangi ongkos transportasi harian. Selain hemat, suasana hotel kapsul sering membuat wisatawan bisa bertemu pelancong lain dan berbagi tips perjalanan. Ini menambah nilai pengalaman sosial yang tidak ditemukan di hotel berbintang. Dengan pilihan ini, sebagian besar dana dapat dialokasikan untuk transportasi dan aktivitas wisata.
3. Menekan biaya makan dengan convenience store

Mengatur pengeluaran makan menjadi faktor penting untuk menjaga budget liburan tidak membengkak. Convenience store di Jepang seperti Lawson, FamilyMart, dan 7-Eleven menyediakan banyak pilihan makanan siap santap dengan harga mulai Rp30.000–60.000 per porsi. Menu seperti onigiri, bento atau mie instan lokal cukup mengenyangkan untuk sarapan dan makan malam ringan.
Sesekali kamu tetap bisa mencoba makanan khas di restoran lokal, tetapi membatasi frekuensinya membantu menjaga keseimbangan pengeluaran. Misalnya, sekali atau dua kali menikmati ramen asli Jepang dengan harga Rp120.000 per mangkuk tidak akan terlalu memberatkan anggaran. Dengan kombinasi makan di convenience store dan restoran lokal, pengalaman kuliner tetap bervariasi tanpa menguras kantong. Strategi ini membuat dana liburan lebih efisien untuk keperluan transportasi dan tiket masuk destinasi.
4. Mengandalkan JR Pass regional untuk mobilitas

Transportasi publik di Jepang terkenal efisien tetapi dapat menghabiskan biaya besar jika tidak direncanakan. Untuk liburan enam hari dengan fokus di satu atau dua kota besar, membeli JR Pass regional lebih hemat daripada membeli tiket kereta satuan setiap kali perjalanan. Pass ini memberikan akses tanpa batas ke beberapa jalur kereta di wilayah tertentu selama masa berlaku, biasanya sekitar Rp1,5 juta untuk tiga hari.
Dengan strategi ini, kamu bisa menjelajahi berbagai tempat wisata tanpa harus membayar tiap kali naik kereta. Selain hemat, penggunaan JR Pass juga menghemat waktu karena tidak perlu membeli tiket setiap kali berpindah rute. Memilih penginapan di dekat stasiun utama juga membantu mempercepat mobilitas sehari-hari. Perhitungan matang pada transportasi menjadi kunci agar budget liburan tetap sesuai rencana.
5. Menyusun jadwal aktivitas agar pengeluaran terkontrol

Mengatur jadwal perjalanan sejak awal membantu memaksimalkan waktu dan anggaran selama enam hari di Jepang. Memilih destinasi wisata gratis atau berbiaya rendah seperti taman kota, kuil bersejarah, dan pasar tradisional dapat menekan pengeluaran sekaligus memberikan pengalaman budaya yang kaya. Selain itu, menyusun rute perjalanan yang berdekatan mengurangi biaya transportasi harian.
Menetapkan prioritas aktivitas juga penting agar tidak tergoda membeli tiket atraksi mahal yang tidak terlalu ingin dikunjungi. Membuat daftar biaya perkiraan setiap hari membantu memantau agar pengeluaran tidak melampaui rencana. Pendekatan ini memastikan perjalanan lebih tertata dan meminimalkan risiko kehabisan uang sebelum waktu liburan selesai. Dengan perencanaan yang jelas, Rp7 juta sudah cukup untuk pengalaman enam hari yang menyenangkan di Jepang.
Liburan enam hari ke Jepang dengan budget liburan Rp7 juta memang membutuhkan perhitungan yang cermat, tetapi bukan hal yang mustahil. Dengan menerapkan sejumlah tips di atas perjalanan tetap bisa menyenangkan tanpa menguras tabungan. Persiapan yang matang sejak awal menjadi kunci agar setiap rupiah terpakai efektif dan pengalaman wisata ke Jepang tetap berkesan.