Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Waktu Terbaik Liburan ke Malaysia, Mana yang Kamu Banget?

Twin Tower, Kuala Lumpur (pixabay.com/Pexels)

Jika kamu sedang merencanakan liburan ke Malaysia, memilih waktu terbaik adalah kunci untuk mendapatkan pengalaman maksimal selama liburan. Memiliki iklim tropis yang hangat sepanjang tahun, Malaysia menawarkan berbagai aktivitas menarik yang bisa dinikmati kapan pun.

Namun, ada periode waktu tertentu yang akan membuat perjalanan kamu semakin istimewa. Dalam artikel ini, IDN Times akan mengupas waktu-waktu terbaik untuk berkunjung ke Malaysia berdasarkan musim, festival, hingga kondisi cuaca.

Oleh sebab itu, yuk, simak artikel ini hingga akhir untuk menemukan momen sempurna menjelajahi Negeri Jiran!

1. Musim kemarau (Maret-September)

Sabah, Malaysia (pexels.com/Jimmy Chan)

Musim kemarau adalah waktu yang ideal untuk menjelajahi keindahan alam Malaysia, seperti ke pantai dan pulau-pulau eksotisnya. Cuaca yang cerah dengan curah hujan minim membuat destinasi wisata, seperti Langkawi, Pulau Redang, atau Tioman menjadi surga bagi pencinta pantai.

Selain itu, aktivitas outdoor seperti mendaki di Taman Negara atau menjelajahi gua di Sarawak akan lebih nyaman dilakukan tanpa gangguan hujan.

2. Musim festival (November-Februari)

Ilustrasi Imlek di Malaysia (pexels.com/Alexey Demidov)

Malaysia adalah negara multikultural yang meriah dengan berbagai perayaan, sekaligus periode penuh festival-festival besar. Kamu bisa menikmati kemeriahan Deepavali pada November, Natal di Desember, atau Tahun Baru Imlek pada Januari hingga Februari.

Selain kaya akan budaya, waktu ini juga cocok untuk merasakan suasana kota besar, seperti Kuala Lumpur, yang dihiasi lampu-lampu dan dekorasi cantik.

3. Low season (Oktober dan Februari)

Ilustrasi Penang (pixabay.com/MLbay)

Untuk kamu yang mencari perjalanan hemat dan lebih tenang, low season adalah pilihan terbaik. Oktober adalah periode transisi antara musim kemarau dan musim hujan yang biasanya cenderung kurang menarik bagi para wisatawan.

Februari, terutama setelah Tahun Baru Imlek, termasuk low season, karena banyak wisatawan sudah selesai liburan. Hal ini berbeda dengan awal Februari yang sering ramai karena puncak perayaan Imlek. Setelah itu, turis internasional maupun lokal mulai menurun, karena masuknya masa kerja dan sekolah.

Pada bulan-bulan ini, harga tiket pesawat, penginapan, dan tur biasanya lebih murah dibandingkan bulan-bulan lainnya. Kamu juga bisa menikmati destinasi wisata tanpa kerumunan besar, seperti kunjungan ke Malaka atau Penang dengan suasana yang lebih santai.

4. Musim belanja (Juni-Agustus dan Desember)

Ilustrasi pasar di Kuala Lumpur (pexels.com/G)

Malaysia terkenal sebagai destinasi belanja, terutama saat musim diskon besar-besaran. Selama Malaysia Mega Sale Carnival pada Juni hingga Agustus atau akhir tahun pada Desember, kamu bisa menemukan banyak penawaran menarik di pusat perbelanjaan seperti Pavilion KL dan Suria KLCC. Acara ini seringkali diiringi dengan berbagai atraksi hiburan yang menambah keseruan wisatawan dalam berbelanja.

5. Bulan Ramadan dan Lebaran (bervariasi setiap tahun)

Ilustrasi Kuala Lumpur (pixabay.com/Engin_Akyurt)

Mengunjungi Malaysia saat Ramadan adalah pengalaman unik, terutama jika kamu ingin menikmati kekayaan kuliner di bazar Ramadan. Selain itu, menjelang Hari Raya Idul Fitri, suasana di seluruh negeri juga menjadi lebih semarak dengan dekorasi dan tradisi khas Melayu.

Ramadan adalah waktu yang tepat untuk merasakan keramahan penduduk lokal, sekaligus mencicipi hidangan khas Lebaran.

Liburan ke Malaysia tidak hanya soal waktu, tetapi juga bagaimana kamu memanfaatkannya untuk mendapatkan pengalaman berlibur terbaik. Apa pun musim yang kamu pilih, pastikan untuk merencanakan perjalanan dengan matang dan membuka diri terhadap budaya serta keindahan alamnya, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sinta Listiyana
Dewi Suci Rahayu
Sinta Listiyana
EditorSinta Listiyana
Follow Us