Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapal China Tabrakan saat Kejar Patroli Filipina

ilustrasi kapal. (unsplash.com/Brian Aitkenhead)
ilustrasi kapal. (unsplash.com/Brian Aitkenhead)
Intinya sih...
  • Tabrakan dipicu manuver berbahaya kapal China
  • Tawaran bantuan Filipina diabaikan China
  • Filipina tak akan mundur hadapi provokasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebuah insiden terjadi di Laut China Selatan ketika dua kapal milik China bertabrakan di dekat Scarborough Shoal pada Senin (11/8/2025). Peristiwa ini berlangsung saat sebuah kapal Penjaga Pantai China (CCG) sedang mengejar kapal patroli Filipina dengan kecepatan tinggi.

Tabrakan melibatkan kapal CCG 3104 dan sebuah kapal perang Angkatan Laut China (PLA Navy) dengan nomor lambung 164. Momen tersebut terekam dalam sebuah video yang dirilis oleh Manila, menambah bukti ketegangan yang terus berlanjut di perairan sengketa itu.

1. Tabrakan dipicu manuver berbahaya kapal China

Kapal Penjaga Pantai Filipina (PCG), BRP Suluan, dilaporkan sedang dalam misi kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan kepada para nelayan Filipina di area tersebut. Namun, misi ini dihadang oleh kapal CCG 3104 yang melakukan pengejaran secara agresif di lokasi yang berjarak sekitar 17 kilometer di timur Scarborough Shoal.

Menurut PCG, kapal China melakukan manuver berbahaya dari sisi kanan BRP Suluan. Manuver inilah yang akhirnya menyebabkan kapal CCG tersebut kehilangan kendali dan menabrak kapal perang PLA Navy yang juga berada di lokasi.

Akibatnya, bagian haluan kapal CCG 3104 mengalami kerusakan hingga membuatnya tidak layak berlayar. Dilansir CNA, pihak Filipina segera mendokumentasikan kejadian tersebut sebagai bukti adanya tindakan provokatif.

Sebelum tabrakan terjadi, BRP Suluan juga menjadi target semprotan meriam air dari kapal China. Namun, BRP Suluan berhasil mengelak dari serangan tersebut tanpa terkena dampak langsung.

2. Tawaran bantuan Filipina diabaikan China

Setelah insiden tabrakan, kru kapal Filipina menawarkan bantuan kepada awak kapal China yang mungkin terluka. Tawaran pertolongan, termasuk dukungan medis dan pencarian jika ada awak yang jatuh ke laut, disampaikan melalui radio komunikasi.

Tawaran tersebut merupakan bagian dari kewajiban di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) untuk membantu kapal yang berada dalam kesulitan. Namun, menurut laporan Rappler, panggilan dari pihak Filipina tidak direspons kru kapal China.

Di sisi lain, juru bicara Penjaga Pantai China, Gan Yu, membenarkan adanya konfrontasi pada hari itu. Ia menyatakan pihaknya mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengusir kapal Filipina, tetapi tidak menyinggung insiden tabrakan dalam pernyataannya.

3. Filipina tak akan mundur hadapi provokasi

ilustrasi bendera Filipina. (unsplash.com/iSawRed)
ilustrasi bendera Filipina. (unsplash.com/iSawRed)

Menanggapi kejadian ini, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. menyatakan bahwa negaranya tidak akan gentar. Ia menyampaikan bahwa kapal-kapal patroli Filipina akan terus hadir untuk mempertahankan wilayah dan menjalankan hak kedaulatannya.

"Kami pemberani. Orang Filipina itu pemberani. Tapi siapa orang Filipina yang mau perang? Coba cari satu saja. Bahkan tentara atau Penjaga Pantai pun tidak mau keributan. Namun, pada saat yang sama, kami punya tugas yang harus dijalankan, yaitu membela negara," kata Marcos, dikutip dari Rappler.

Scarborough Shoal telah menjadi titik panas sejak China merebutnya dari Filipina pada 2012. Dikutip dari Inquirer, seorang analis keamanan maritim menilai keterlibatan kapal perang PLA Navy dalam operasi ini adalah tindakan yang sangat eskalatif. Setidaknya ada tujuh kapal CCG dan 14 kapal milisi maritim China lainnya yang mengepung area tersebut saat insiden terjadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us