Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Filipina dan India Pererat Pertahanan Maritim, China Langsung Bereaksi

Laut China Selatan (pixabay.com/user1488365914)
Laut China Selatan (pixabay.com/user1488365914)
Intinya sih...
  • India dan Filipina gelar patroli maritim bersama di Laut China Selatan
  • India kerahkan 3 kapal perang, China bayangi patroli, Filipina bertolak ke India bahas kerja sama strategis
  • Patroli bertujuan mempererat kerja sama keamanan di tengah meningkatnya kehadiran kapal-kapal China di kawasan yang disengketakan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Angkatan Laut India dan Filipina untuk pertama kalinya menggelar patroli maritim bersama di wilayah Laut China Selatan pada Minggu-Senin, 3–4 Agustus 2025. Latihan ini berlangsung di dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina, atau yang dikenal sebagai Laut Filipina Barat.

Kegiatan ini bertujuan mempererat kerja sama keamanan di tengah meningkatnya kehadiran kapal-kapal China di kawasan yang disengketakan. Patroli ini juga digelar hanya sehari sebelum Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. bertolak ke India untuk kunjungan kenegaraan.

1. India kerahkan 3 kapal perang

ilustrasi kapal perang India (Twitter.com/SpokespersonNavy)
ilustrasi kapal perang India (Twitter.com/SpokespersonNavy)

Dalam latihan ini, India mengerahkan tiga kapal perang dari Armada Timur, yakni kapal perusak INS Delhi, korvet anti-kapal selam INS Kiltan, dan kapal tanker INS Shakti. Ketiganya lebih dulu berlabuh di Manila dalam kunjungan pelabuhan sebelum patroli dimulai.

Sementara dari pihak Filipina, kapal Angkatan Laut lokal turut serta mengawal jalannya latihan hingga hari kedua yang mencakup latihan pengisian bahan bakar di laut.

Meski tidak terjadi insiden langsung, juru bicara militer China, Kolonel Senior Tian Junli, mengecam latihan tersebut. Ia menuduh Filipina “mengundang kekuatan eksternal untuk memprovokasi” dan menyebut kegiatan itu merusak stabilitas kawasan.

2. Kapal China bayangi patroli

Kapal militer China berpatroli di Laut China Selatan. (dok. X @China_Fact)
Kapal militer China berpatroli di Laut China Selatan. (dok. X @China_Fact)

Kepala Staf Militer Filipina, Jenderal Romeo Brawner Jr. menyebut, patroli berjalan sukses dan tanpa insiden berarti. Namun, ia mengakui sejumlah kapal China terlihat membayangi pergerakan patroli selama dua hari tersebut.

“Tujuan utama patroli ini tercapai. Latihan ini juga menunjukkan bahwa kami bisa bermanuver dengan aman di wilayah kami sendiri,” tegasnya, seperti dikutip dari Philstar, Selasa (5/8/2025).

Patroli ini dilakukan seiring intensifikasi kerja sama pertahanan Filipina dengan berbagai negara mitra, termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, di tengah ketegangan dengan China di Laut Filipina Barat.

3. Presiden Filipina bertolak ke India bahas kerja sama strategis

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. (x.com/@bongbongmarcos)
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. (x.com/@bongbongmarcos)

Presiden Ferdinand Marcos Jr. meninggalkan Manila menuju New Delhi pada Senin pagi (4/8/2025) untuk kunjungan kenegaraan selama lima hari. Ia dijadwalkan bertemu dengan Perdana Menteri India Narendra Modi untuk membahas sejumlah kerja sama, mulai dari hukum dan budaya hingga teknologi dan pertahanan.

“Filipina dan India sama-sama berkomitmen dalam menegakkan hukum laut internasional, termasuk UNCLOS,” ujar Marcos sebelum keberangkatannya.

India dan Filipina memang tengah mempererat hubungan keamanan, terutama setelah India menjual sistem rudal jelajah supersonik BrahMos kepada Filipina. Rudal ini mampu melesat lebih dari 3.400 kilometer per jam.

India juga merupakan anggota Quad, aliansi strategis bersama Amerika Serikat, Jepang, dan Australia, yang kerap dianggap sebagai penyeimbang pengaruh China di Indo-Pasifik.

Langkah Filipina memperluas jaringan pertahanan dengan India dinilai sebagai bagian dari strategi diversifikasi mitra, di tengah terus memanasnya sengketa Laut China Selatan. Sementara itu, respons keras dari Beijing menunjukkan bahwa setiap manuver di kawasan ini akan terus mendapat sorotan tajam dari China.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us