Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Mobil Toyota Ini Kurang Laku, Merek Bukan Jaminan?

Toyota C-HR (toyotaastrido.co.id)

Banyak yang menganggap bahwa mobil yang dipasarkan oleh Toyota sudah pasti laku di Indonesia. Kenyataannya, belum tentu. Memang, Toyota sudah dipercaya oleh masyarakat Indonesia karena awet, suku cadang yang mudah didapatkan dari KW hingga ori serta perawatan yang tidak terlalu sulit.

Mobil-mobil legendaris Toyota seperti Avanza, Fortuner dan Kijang, sudah pasti laku karena banyak yang sudah tahu akan kehebatan dua mobil ini. Namun, produk Toyota tidak hanya dua mobil ini saja. Masih banyak produk lainnya yang beberapa diantaranya bernasib kurang baik. Apa saja produk itu?

1. Etios Valco

Toyota Etios Valco (auto2000.co.id)

Etios Valco pertama kali meluncur di Indonesia pada Maret 2013. Saat itu, mobil ini menjadi produk baru di segmen city car. Toyota Etios Valco bersaing dengan Mitsubishi Mirage, Nissan March, KIA Picanto, Honda Brio dan Daihatsu Sirion. Mesin yang digunakan saat itu berkapasitas 1.200cc dengan pilihan transmisi manual saja.

Pada tahun pertama penjualan, Etios Valco berhasil membukukan wholesales sebanyak 12.747 unit. Namun, pada 2014, mobil LCGC mulai bermunculan dan mengakibatkan penjualan Etios menurun. Dengan harga yang lebih murah, tentu saja kebanyakan calon pembeli melirik Toyota Agya. Akhirnya, pada Januari 2018, Etios Valco benar-benar berhenti diproduksi.

2. Toyota NAV1

Toyota NAV1 (toyotabengkulu.id)

Selanjutnya, ada mobil MPV dengan pintu geser dari Toyota yang diberi nama NAV1. Mobil ini menjadi pesaing dari Mazda Biante dan Nissan Serena. Desain mobil ini sebenarnya biasa saja, malah terkesan kurang elegan atau sporty.

Selain desainnya yang tidak terlalu menarik, harganya juga paling mahal diantara kedua pesaingnya. Saat itu, harganya Rp401,5 Juta disaat Mazda Biante hanya Rp380 Juta dan Nissan Serena hanya Rp385 Juta. Selain itu, kebanyakan orang memilih Toyota Fortuner atau Kijang Innova yang harganya mendekati NAV1 ini. Akhirnya, di awal 2017, NAV1 dihentikan penjualannya dan digantikan oleh Toyota Voxy.

3. Toyota Sienta

Toyota Sienta (auto2000.co.id)

Mobil ini resmi dijual di Indonesia sejak tahun 2016. Saat itu, pesaingnya adalah Honda Freed. Toyota Sienta menggunakan mesin yang sama dengan Toyota Yaris maupun Vios. Mesinnya berkode 2NR-FE berkapasitas 1.497cc dengan daya maksimum 107ps pada 6.000rpm dan torsi maksimum 14,3kgm pada 4.200rpm. 

Pada tahun 2019, Toyota meluncurkan versi facelift dari Toyota Sienta. Desainnya menjadi lebih sporty. Selain itu, interiornya juga mengalami beberapa perubahan seperti jok berwarna burgundy dan head unit baru. Dengan harga yang berada di antara Avanza dan Kijang Innova, kebanyakan pembeli memilih kedua mobil ini dibandingkan Sienta. Akhirnya, karena penjualan yang terus merosot, Sienta disuntik mati pada Januari 2023.

4. Toyota C-HR

Toyota C-HR (toyotaastrido.co.id)

Toyota C-HR mengisi pasar medium SUV pada 2018. Saat awal peluncuran, hanya ada satu varian yakni C-HR bermesin bensin. Kemudian, C-HR Hybrid dirilis tahun 2019 dan ternyata penjualan varian hybridnya jauh lebih baik daripada varian bensin.

Salah satu penyebab mobil ini kurang laku adalah harganya yang cukup mahal. Saat diluncurkan, harga varian tertingginya mencapai Rp490 Juta. Bandingkan dengan rivalnya yakni Honda HR-V varian tertinggi yakni 1.8 Prestige CVT yang hanya Rp395 Juta saja.

Selain itu, varian hybridnya saat dirilis dibanderol Rp524,85 Juta untuk warna dual tone. Sedangkan Toyota Fortuner tipe terlaris yakni 2.4 VRZ A/T saat itu dibanderol Rp524,65 Juta dan 2.4 VRZ TRD A/T dibanderol Rp537,95 Juta. Bisa jadi, kebanyakan orang memilih Toyota Fortuner bermesin diesel yang memiliki kapasitas 7 penumpang. Toyota C-HR bensin akhirnya disuntik mati pada 2022, dan C-HR Hybrid sudah tidak ada di situs resmi Toyota. Posisinya kini digantikan oleh Toyota Corolla Cross.

Merek bukan jaminan sebuah mobil akan laku. Penempatan posisi, harga, persaingan dan desain bisa menjadi faktor lain yang menentukan penjualan. Selain keempat mobil ini, apa kamu tahu mobil Toyota lainnya yang nasibnya kurang bagus?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
William Tanamal
EditorWilliam Tanamal
Follow Us