4 Risiko Mudik Naik Mobil Listrik

Mudik naik mobil listrik semakin menjadi pilihan banyak orang. Sebab selain lebih ramah lingkungan, mobil listrik juga lebih hemat di kantong. Hanya saja, nail mobil listrik untuk perjalanan jauh ternyata menyimpan risikonya sendiri.
Tantangan utama biasanya berkaitan dengan keterbatasan infrastruktur. Oleh sebab itu, pahamilah beberapa tantangan berikut ini apabila memutuskan untuk menggunakan mobil listrik untuk jarak jauh.
1. Keterbatasan stasiun pengisian daya

Salah satu kendala utama dari penggunaan mobil listrik ketika mudik adalah belum meratanya infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Ada beberapa jalur mudik, khususnya di daerah terpencil yang mungkin masih memiliki jumlah terbatas terkait stasiun pengisian jika dibandingkan dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Untuk mengatasi hal yang satu ini, maka penting untuk melakukan riset terlebih dahulu terkait rute mudik dan identifikasi lokasi SPKLU di sepanjang perjalanan. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan aplikasi navigasi untuk menyediakan berbagai informasi terkait ketersediaan dan jarak SPKLU agar bisa membantu mengatur jadwal pengisian daya dengan lebih baik.
2. Waktu pengisian daya lebih lama dibandingkan BBM

Mobil listrik ternyata memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengisi daya jika dibandingkan dengan mobil Berbahan Bakar Minyak (BBM). Meski memang ada fasilitas fast charging, namun pengisian daya tetap memakan waktu yang lebih lama jika dibandingkan hanya sekedar mengisi bensin atau pun solar.
Solusi yang terbaik untuk mengatasi hal yang satu ini adalah dengan mengoptimalkan waktu pengisian daya dengan cara beristirahat atau makan di rest area yang memang memiliki fasilitas SPKLU. Setidaknya cara tersebut dapat membantumu untuk tidak membuang waktu secara sia-sia, serta menikmati perjalanan dengan lebih efisien dan nyaman.
3. Jarak tempuh terbatas

Jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil tentu saja mobil listrik memiliki keterbatasan jarak tempuh. Untuk satu kali pengisian daya di beberapa mobil listrik ternyata hanya mampu menempuh sekitar 300 hingga 500 km sebelum nantinya harus diisi ulang, namun hal ini tergantung pada kapasitas baterai dan juga kondisi perjalanan.
Untuk mengantisipasi hal yang satu ini, maka pastikan bahwa mobil dalam kondisi daya yang penuh sebelum berangkat dan selalu sesuaikan rute agar tetap berada dekat dengan SPKLU. Selain itu, kamu bisa menggunakan mode berkendara yang hemat energi dan hindari akselerasi secara mendadak agar bisa memperpanjang daya tahan baterai.
4. Kurangnya bengkel spesialis mobil listrik

Jika terjadi adanya masalah teknis di tengah perjalanan, maka untuk menemukan bengkel yang dapat menangani mobil listrik ternyata bisa menjadi tantangan tersendiri. Hal ini karena tidak semua bengkel memiliki teknisi yang terlatih untuk menangani perbaikan atau pun servis terkait mobil listrik.
Untuk mengatasi masalah yang satu ini, maka kamu bisa melakukan servis mobil terlebih dahulu sebelum mudik untuk memastikan kendaraan dalam kondisi optimal. Selain itu, siapkan layanan kontak darurat dari produsen mobil listrik atau asuransi yang memang menyediakan bantuan selama berada di perjalanan.
Mudik dengan mobil listrik memang bisa mendatangkan berbagai tantangan tersendiri, termasuk keterbatasan SPKLU di jalur mudik. Oleh sebab itu, tidak heran apabila persiapan yang matang dan memperhitungkan soal rute mudik menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Melalui perencanaan tempat, maka mudik bisa berjalan dengan lancar dan tetap menyenangkan!