5 Mitos Mobil Diesel Ini Telah Terbantahkan!

Mobil bermesin diesel dikenal akan ketangguhannya. Sebab torsi yang dihasilkan mesin diesel jauh lebih besar dari mesin bensin. Itu sebabnya hampir semua bus dan truk mengggunakan mesin diesel. Sebab, semakin besar torsi, semakin berat beban yang bisa diangkut.
Namun, masih banyak mitos yang berkembang di masyarakat mengenai mobil diesel, yang sering kali membuat calon pembeli ragu atau salah kaprah dalam perawatannya. Nah, berikut mitos-mitos seputar mobil diesel yang harus kamu ketahui.
1. Lebih boros bahan bakar

Banyak orang berpikir bahwa mobil diesel lebih boros dibandingkan mobil bensin karena tenaganya yang lebih besar. Faktanya, justru sebaliknya. Mobil diesel umumnya lebih irit bahan bakar dibandingkan mobil bensin karena efisiensi termalnya yang lebih tinggi.
Mesin diesel bekerja dengan rasio kompresi yang lebih besar, memungkinkan pembakaran bahan bakar yang lebih efisien dan menghasilkan tenaga lebih besar tanpa mengonsumsi banyak bahan bakar. Itulah sebabnya mobil diesel sering digunakan untuk perjalanan jauh atau kendaraan niaga yang membutuhkan efisiensi bahan bakar tinggi.
2. Mobil diesel sulit dinyalakan pada pagi hari

Dulu, mobil diesel memang dikenal sulit dinyalakan saat kondisi dingin, terutama yang menggunakan sistem pembakaran konvensional dengan glow plug yang membutuhkan waktu lebih lama untuk memanaskan ruang bakar.
Namun, teknologi diesel modern telah berkembang pesat. Saat ini, mobil diesel sudah dilengkapi dengan common rail system, yang memungkinkan bahan bakar diinjeksikan dengan tekanan tinggi dan lebih presisi.
Selain itu, glow plug generasi terbaru mampu memanaskan ruang bakar lebih cepat, sehingga mesin diesel modern tidak lagi sulit dinyalakan di pagi hari atau saat suhu dingin.
3. Mobil diesel berasap hitam dan kotor

Banyak orang masih beranggapan bahwa mobil diesel selalu mengeluarkan asap hitam tebal dari knalpotnya. Padahal ini hanya berlaku pada mesin diesel lama atau mobil yang tidak dirawat dengan baik.
Mesin diesel modern telah menggunakan teknologi injeksi common rail, sistem filter partikulat diesel (DPF), dan EGR (Exhaust Gas Recirculation) yang secara signifikan mengurangi emisi gas buang dan partikel hitam dari pembakaran bahan bakar.
Jika mobil diesel mengeluarkan asap hitam berlebih, kemungkinan besar ada masalah pada sistem pembakaran atau penggunaan bahan bakar berkualitas rendah.
4. Perawatan mobil diesel lebih mahal

Banyak orang menghindari mobil diesel karena dianggap membutuhkan perawatan yang lebih mahal dibandingkan mobil bensin. Faktanya, biaya perawatan mobil diesel memang bisa sedikit lebih tinggi, tetapi perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Mobil diesel memang membutuhkan perawatan rutin seperti penggantian filter solar dan pengecekan sistem injeksi, tetapi di sisi lain, mesin diesel lebih tahan lama dibandingkan mesin bensin.
Mobil diesel memiliki komponen yang lebih kuat dan tidak perlu sering diservis jika dirawat dengan benar. Bahkan, mesin diesel yang dirawat dengan baik bisa bertahan lebih lama daripada mesin bensin dengan jarak tempuh yang jauh lebih tinggi.
5. Mobil diesel gak cocok untuk perkotaan

Ada juga anggapan kalau mobil diesel lebih cocok untuk perjalanan jauh dan tidak ideal digunakan di dalam kota. Faktanya, meskipun mobil diesel lebih optimal untuk perjalanan jauh karena torsi yang besar, mobil diesel modern tetap nyaman digunakan di perkotaan.
Dengan teknologi terbaru seperti start-stop system, sistem transmisi otomatis yang lebih halus, serta peningkatan efisiensi bahan bakar, mobil diesel saat ini dapat digunakan untuk berbagai kondisi jalan, termasuk lalu lintas perkotaan yang padat.
Namun, memang ada beberapa mobil diesel dengan sistem filter partikulat (DPF) yang bisa bermasalah jika sering digunakan dalam perjalanan pendek, karena butuh temperatur tinggi untuk membakar sisa karbon. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara kerja kendaraan diesel sebelum menggunakannya di perkotaan.