6 Fakta Raksasa Otomotif Toyota, Berawal dari Produsen Alat Tenun

Sakichi Toyoda, seorang inovator sekaligus sosok dibalik cikal bakal berdirinya Toyota, pertama kali memulai bisnisnya di bidang produksi mesin tenun, dengan memperkenalkan mesin tenun listrik otomatis pertama di Jepang pada akhir abad ke-19. Keberhasilannya dalam industri tekstil melalui penemuan ini memberikan dasar teknologi dan pendekatan kreatif dari perusahaan ini yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mobil di masa depan.

Setelah kesuksesan di bidang tekstil, putra Sakichi Toyoda, Kiichiro Toyoda, memimpin perusahaan untuk mengeksplorasi industri mobil. Dia memahami potensi besar dalam industri otomotif, serta dengan kombinasi pengetahuan teknis dari latar belakang tekstil ayahnya dan minatnya pada mesin, Kiichiro mengubah arah perusahaan dari tekstil ke otomotif.

Melihat peluang dari pengembangan kendaraan khususnya mobil, Kiichiro Toyoda mengambil risiko besar dengan menjadikan perusahaan tersebut sebagai produsen mobil. Keputusan ini menghasilkan berbagai inovasi, termasuk produksi massal yang efisien, dimana hal tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip yang diterapkan dari industri tekstil sebelumnya.

Toyota" sebenarnya diambil dari nama pendiri perusahaan, Sakichi Toyoda. Ada alasan spesifik mengapa perubahan dari "Toyoda" menjadi "Toyota" dilakukan. Dalam bahasa Jepang, "Toyota" ditulis dengan delapan goresan (トヨタ, toyota), yang dianggap membawa keberuntungan menurut keyakinan tradisional Jepang. Perubahan ini juga membuat nama tersebut lebih mudah diucapkan dan lebih simetris dalam aksara Jepang.

Selain itu, penggunaan nama "Toyota" juga mengandung elemen pemasaran yang kuat. Pengucapan yang lebih mudah dan simetris dalam aksara Jepang membuatnya lebih mudah diingat dan diucapkan oleh masyarakat luas. Ini menjadi salah satu langkah awal dalam membangun merek yang kuat dan mudah diakses oleh pasar yang berkembang.

Keputusan strategis untuk menggunakan nama "Toyota" sebagai merek utama mereka juga mencerminkan visi yang jelas dari Kiichiro Toyoda untuk menciptakan identitas baru yang sepenuhnya terkait dengan industri otomotif, memisahkan diri dari sejarah tekstil yang merupakan masa lalu perusahaan tersebut. Ini adalah bagian penting dari transformasi perusahaan yang menyatakan kepada dunia bahwa mereka siap mendominasi dalam dunia otomotif.

Model AA menjadi mobil pertama yang diproduksi oleh Toyota, pada tahun 1936. Ini adalah langkah monumental bagi perusahaan ini, menandai awal dari perjalanan Toyota di dunia otomotif. Model AA menjadi awal yang kuat bagi Toyota dalam memasuki industri otomotif dengan langkah yang menggabungkan inovasi teknologi dan desain yang sesuai dengan kebutuhan pasar saat itu. Keberhasilan mobil pertama ini memberikan dasar yang kokoh bagi Toyota untuk terus mengembangkan dan meningkatkan produk-produk mereka.

Model AA menampilkan desain yang cukup maju untuk zamannya, memiliki mesin enam silinder dan dilengkapi dengan teknologi canggih seperti suspensi independen, dimana hal tersebut merupakan teknologi baru dan terbilang cukup langka pada saat itu. Dari segi desain bodi, Toyota Model AA dilengkapi 4 pintu tertutup penuh yang dimana sebagian besar meniru desain DeSoto Airflow buatan produsen otomotif asal Amerika, Chrysler. 

Selain itu, kesuksesan Model AA membantu Toyota untuk memperkuat reputasi mereka di pasar mobil Jepang saat itu. Meskipun tidak diproduksi dalam jumlah besar, mobil ini menandai kehadiran Toyota di pasar mobil dan membuka jalan bagi perkembangan lebih lanjut dalam teknologi dan desain kendaraan yang kemudian menjadi ciri khas dari produk-produk Toyota di masa depan.

Sebuah kota di Jepang, bernama Koromo, yang merupakan tempat awal dari pabrik Toyota, diubah namanya menjadi Toyota City pada tahun 1959. Keputusan ini tidak hanya mencerminkan hubungan erat antara perusahaan dan kota tersebut, tetapi juga menandai komitmen Toyota dalam mengembangkan wilayah tersebut sebagai pusat industri otomotif yang berkembang layaknya kota Detroit, di Amerika Serikat.

Perubahan nama ini merupakan bagian dari strategi yang lebih besar untuk membangun identitas yang kuat di sekitar merek Toyota. Kota tersebut tidak hanya menjadi tempat produksi utama bagi perusahaan, tetapi juga menjadi kantor pusat, pusat riset, pengembangan, dan pelatihan untuk tenaga kerja industri otomotif.

Dalam beberapa dekade terakhir, Toyota City telah menjadi simbol dari kerjasama yang erat antara perusahaan, pemerintah lokal, dan masyarakat dalam membangun ekosistem yang mendukung industri otomotif, serta menjadi pusat inovasi dan teknologi yang berkelanjutan.

Toyota telah menjadi salah satu produsen mobil terbesar di dunia, dengan jumlah produksi yang mengesankan setiap tahunnya. Salah satu fakta menarik lainnya dari perusahaan Toyota adalah pencapaian mereka dalam produksi mobil. Dilansir dari laman Worldatlas, sejak beberapa dekade terakhir, Toyota secara konsisten mempertahankan posisi sebagai salah satu produsen mobil terbesar berdasarkan volume produksi per tahunnya, dengan angka rata-rata 10 juta produksi per tahun. 

Dengan keberadaan berbagai pabrik produksi yang tersebar di seluruh dunia, Toyota telah berhasil memproduksi jutaan kendaraan setiap tahunnya. Pabrik-pabrik mereka tersebar di berbagai negara, memungkinkan Toyota untuk mendominasi pasar otomotif global dengan cepat dan efisien. Dari mobil konvensional hingga kendaraan ramah lingkungan seperti hibrida dan hidrogen, Toyota telah menciptakan beragam model yang memenuhi kebutuhan konsumen dari berbagai segmen pasar.

Toyota mencatat prestasi signifikan dengan penciptaan mobil berbahan bakar hidrogen pertama yang di komersialisasikan, diberi nama Mirai. Mirai, yang dalam bahasa Jepang berarti "masa depan," adalah model yang mengusung teknologi fuel cell atau sel bahan bakar hidrogen. 

Dilansir dari laman Dubizzle, Toyota Mirai adalah kendaraan ramah lingkungan yang menghasilkan energi dengan menggunakan hidrogen sebagai bahan bakar untuk menghasilkan listrik, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan motor listriknya. Dengan demikian, Mirai menghasilkan emisi air sebagai hasil sampingan dari proses pembakaran hidrogen dengan oksigen, yang membuatnya menjadi kendaraan nol emisi, tidak mengeluarkan polusi udara atau gas rumah kaca selama beroperasi.

Melalui perjalanan unik dari industri tekstil ke puncak kesuksesan dalam dunia otomotif, Toyota tidak hanya menjadi salah satu produsen mobil terkemuka di dunia, tetapi juga menjadi perwujudan dari bagaimana asal-usul yang tak terduga dapat membentuk fondasi kuat bagi evolusi sebuah perusahaan.

Kesuksesan Toyota tidak hanya tercermin dari prestasi dalam produksi massal mobil setiap tahunnya, tetapi juga dari perannya sebagai pelopor dalam menciptakan mobil dengan teknologi ramah lingkungan seperti Toyota Mirai, yang menjadi perwujudan dari visi Toyota akan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan bagi industri otomotif.