Alasan New Xpander Kuat Nanjak Meski Pakai Transmisi CVT
Jakarta, IDN Times - Mitsubishi Xpander menjadi mobil penumpang terlaris di Indonesia sepanjang Januari 2022 dengan penjualan sebanyak 5.282 unit. Penjualan Xpander jauh di atas pesaing terberatnya Toyota Veloz yang terjual hanya 4.777 unit.
Kesuksesan Xpander ini antara lain berkat gebrakan baru yang dilakukan PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sebagai distributor resmi mobil-mobil Mitsubishi di tanah air.
Gebrakan tersebut antara lain mengubah sistem transmisi yang sebelumnya menggunakan matic konvensional menjadi continuously variable transmission (CVT) pada New Xpander.
"CVT sudah menjadi teknologi wajib untuk mobil zaman sekarang," kata duta merek Mitsubishi Indonesia, Rifat Sungkar, pada Jumat (18/2/2022).
1. Transmisi CVT bertenaga tapi tetap lembut

Rifat mengatakan penggunaan transmisi CVT bisa meminimalisasi friksi, sehingga laju kendaran terasa lebih smooth namun pada saat yang sama tetap bertenaga.
"Kemarin saya sempat mencoba beberapa hari dengan beberapa tipe jalanan, dan yang sangat berasa adalah saat mencapai RPM 3.000 ke 3.500. Di situ seperti ada dorongan ekstra seakan mobil tidak ada hambatan sama sekali. Lancar sekali dan ketika dipanggil tenaganya akan selalu ada," kata Rifat.
Pereli Indonesia ini mengatatakan, dengan transmisi CVT, pengemudi gak perlu lagi harus melakukan kick down atau menginjak pedal gas dalam-dalam untuk mendapatkan akselerasi yang spontan, melainkan cukup mempertahankan torsi pada RPM tertentu untuk mendapatkan tenaga yang optimal.
"Ini berbeda dengan Xpander lama. Kick down memang ada tapi pengguna bisa mempertahankan di RPM tertentu dan torsi akan mengeluarkan tenaga yang diminta," kata Rifat.
2. Tetap kuat menanjak dengan CVT
Banyak yang menganggap penggunaan transmisi CVT pada penggerak roda depan (FWD) bisa membuat mobil gak kuat melahap tanjakan. Anggapan ini dibantah Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu.
Jusri mengatakan penggerak roda depan maupun penggerak belakang tidak memiliki perbedaan signifikan saat menanjak apabila kondisi medan jalannya ideal.
"Kalau semua ideal, tanjakan curam, ban ideal, pengemudinya juga tahu semua, enggak ada masalah dengan penggerak depan. Perbedaan tidak signifikan. Apalagi kalau traffic-nya tidak macet, enggak ada masalah. Yang paling penting adalah metode step-step-nya itu. Kalau step-step-nya bisa, tinggal penyesuaian saja," kata Jusri Pulubuhu.
Ia mengatakan, kalau mobilnya sudah bergerak, sudah ada motion (momentum bergerak sebelum tanjakan) sebenarnya tidak ada masalah untuk penggerak depan atau belakang saat melahap tanjakan.
3. Spesifikasi mesin New Xpander

Selain sistem transmisi CVT yang handal, Mitsubishi juga membekali New Xpander dengan mesin yang bertenaga, yaitu 1.5L MIVEC DOHC 16 Valve dengan spesifikasi Euro 4 yang menghasilkan output maksimum 105 PS pada 6,000 RPM dan torsi 141 Nm pada 4.000 RPM.
"Ada perubahan suspensi dan transmisi. Perubahan itu didasarkan pada kebutuhan dan saran konsumen. Tujuannya untuk memberikan pengalaman berkendara yang lebih baik dan nyaman, serta efisiensi tinggi," kata Pereli Mitsubishi Motors sekaligus Legenda Paris Dakar, Hiroshi Masuoka.