Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ban Mobil Berisik? Ini 6 Penyebab dan Solusinya

ilustrasi mengecek ban mobil (freepik.com/freepik)
ilustrasi mengecek ban mobil (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Tekanan angin ban yang tidak sesuai dapat menyebabkan suara berisik dan membuat perjalanan kurang nyaman. Periksa tekanan angin secara rutin dan sesuaikan dengan rekomendasi pabrikan.
  • Pola tapak ban yang terlalu kasar bisa menimbulkan suara berisik di jalan aspal. Pertimbangkan untuk ganti ban dengan tapak yang lebih halus untuk penggunaan harian.
  • Ban aus tidak merata, kualitas ban yang kurang baik, kerusakan pada bearing roda, dan permukaan jalan yang kasar juga dapat menjadi penyebab suara berisik pada ban mobil. Lakukan perawatan rutin dan pertimbangkan penggunaan ban dengan teknologi peredam suara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ban mobil yang berisik memang bikin perjalanan terasa kurang nyaman. Suara gemuruh atau dengungan yang terdengar terus-menerus bisa bikin telinga lelah, apalagi kalau perjalanan jauh. Sering kali orang mengira itu hanya masalah wajar, padahal ada penyebab spesifik di baliknya. Kalau dibiarkan, bukan cuma ganggu kenyamanan, tapi juga bisa memengaruhi keamanan berkendara.

Memahami penyebab ban berisik adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Kadang masalahnya sederhana, seperti tekanan angin yang tidak sesuai. Tapi ada juga yang disebabkan oleh faktor teknis yang lebih rumit. Nah, biar kamu nggak terus-terusan terganggu, yuk kenali penyebabnya sekaligus cari solusi tepatnya.

1. Tekanan angin ban tidak sesuai

ilustrasi cek kondisi ban mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi cek kondisi ban mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tekanan angin yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa bikin ban mengeluarkan suara yang mengganggu. Saat tekanan terlalu rendah, permukaan ban yang menempel di jalan jadi lebih lebar, sehingga gesekan meningkat. Sebaliknya, kalau terlalu tinggi, tapak ban tidak menapak sempurna dan menghasilkan suara bergetar. Kedua kondisi ini bisa bikin perjalanan kurang nyaman dan membuat ban cepat aus.

Solusinya, pastikan kamu selalu mengecek tekanan angin ban secara rutin, minimal seminggu sekali. Sesuaikan tekanan dengan rekomendasi pabrikan yang biasanya tertera di pintu mobil atau buku manual. Gunakan alat pengukur tekanan ban agar hasilnya akurat. Dengan begitu, suara berisik akibat tekanan angin bisa berkurang drastis.

2. Pola tapak ban yang terlalu kasar

ilustrasi cek kondisi ban mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi cek kondisi ban mobil (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pola tapak ban yang dirancang untuk off-road biasanya punya alur besar dan jarak antarrid yang lebar. Desain ini memang cocok untuk mencengkeram medan berat, tapi di jalan aspal, justru bisa menimbulkan suara berisik. Gesekan antara tapak kasar dan permukaan jalan akan menghasilkan bunyi dengung yang cukup terdengar. Kalau kamu sering berkendara di kota, ini bisa terasa mengganggu.

Kalau mobil kamu lebih sering melaju di jalan mulus, pertimbangkan untuk ganti ban dengan tapak yang lebih halus. Pilih ban dengan desain khusus untuk jalan raya atau model yang minim kebisingan. Meski tidak setangguh ban off-road di medan berat, jenis ini lebih nyaman untuk penggunaan harian. Jadi, pilih tapak ban sesuai kebutuhan agar telinga kamu tetap aman.

3. Ban aus tidak merata

ilustrasi mengganti ban (freepik.com/freepik)
ilustrasi mengganti ban (freepik.com/freepik)

Ban yang aus secara tidak merata bisa menghasilkan suara bergetar atau berisik saat mobil melaju. Kondisi ini biasanya terjadi karena penyetelan suspensi yang tidak tepat, roda tidak seimbang, atau jarang melakukan rotasi ban. Saat permukaan ban sudah tidak rata, gesekan dengan aspal jadi tidak stabil dan memunculkan suara. Selain mengganggu, ini juga bisa memengaruhi kendali mobil.

Solusinya cukup jelas, yaitu melakukan rotasi ban secara berkala setiap 10.000 km atau sesuai anjuran pabrikan. Rotasi ini membantu ausnya ban menjadi merata, sehingga mengurangi suara bising. Jangan lupa juga lakukan spooring dan balancing untuk memastikan roda sejajar dan seimbang. Dengan begitu, perjalanan jadi lebih mulus dan tenang.

4. Kualitas ban yang kurang baik

ilustrasi membawa ban mobil (freepik.com/standret)
ilustrasi membawa ban mobil (freepik.com/standret)

Tidak semua ban dibuat dengan kualitas yang sama. Ban dengan bahan campuran karet yang kurang optimal bisa lebih cepat keras dan kaku, sehingga menimbulkan suara saat bersentuhan dengan aspal. Umumnya, ban murah yang mengorbankan kualitas bahan akan lebih cepat berisik setelah beberapa bulan pemakaian. Ini bisa jadi masalah kalau kamu mengutamakan kenyamanan berkendara.

Kalau memang kualitas ban jadi penyebabnya, solusi paling tepat adalah menggantinya dengan produk yang lebih berkualitas. Pilih ban yang menggunakan teknologi peredam suara atau bahan karet premium. Memang harganya lebih mahal, tapi ketahanannya juga lebih baik. Jadi, kamu membayar untuk kenyamanan dan umur pakai yang lebih panjang.

5. Kerusakan pada bearing roda

Ilustrasi memperbaiki ban mobil (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi memperbaiki ban mobil (pexels.com/cottonbro studio)

Bearing roda berfungsi untuk menjaga roda berputar mulus tanpa gesekan yang berlebihan. Kalau komponen ini aus atau rusak, suara gesekan logam akan terdengar jelas, mirip dengungan atau gesekan kasar. Kadang, suara ini bisa terdengar makin keras saat mobil melaju cepat. Kalau dibiarkan, kerusakan bisa merembet ke komponen roda lainnya.

Untuk mengatasinya, kamu perlu memeriksa bearing roda secara berkala, apalagi kalau suara bising muncul tiba-tiba. Kalau sudah aus, bearing harus segera diganti, bukan diperbaiki. Proses penggantian sebaiknya dilakukan di bengkel terpercaya agar pemasangannya presisi. Dengan bearing yang sehat, roda akan kembali berputar halus tanpa bunyi mengganggu.

6. Permukaan jalan yang kasar

ilustrasi permukaan jalan yang kasar (freepik.com/DC Studio)
ilustrasi permukaan jalan yang kasar (freepik.com/DC Studio)

Kadang, penyebab ban berisik bukan dari bannya, tapi dari kondisi jalan itu sendiri. Jalan dengan aspal kasar atau kerikil akan menghasilkan suara gesekan yang cukup terdengar. Hal ini wajar, karena gesekan antara ban dan permukaan yang tidak rata memang lebih besar. Tapi kalau ban kamu sudah dalam kondisi kurang optimal, suara ini bisa semakin jelas.

Solusinya adalah dengan memilih rute jalan yang lebih halus jika memungkinkan. Selain itu, pastikan kondisi ban dalam keadaan prima supaya gesekan dengan jalan kasar tidak terlalu berisik. Jika suara masih mengganggu, pertimbangkan penggunaan ban dengan teknologi peredam suara. Meski tidak bisa menghilangkan bunyi sepenuhnya, setidaknya bisa membuat perjalanan lebih nyaman.

Suara berisik pada ban mobil memang mengganggu, tapi hampir selalu ada solusinya. Kuncinya ada pada perawatan rutin dan pemilihan ban yang tepat sesuai kebutuhan berkendara. Jangan tunggu sampai suara semakin parah, karena bisa jadi tanda ada masalah teknis yang harus segera diperbaiki.

Selain kenyamanan, ban yang bebas dari suara berisik juga menandakan mobil dalam kondisi sehat. Jadi, rawat ban dan komponen pendukungnya dengan baik. Perjalanan akan terasa lebih menyenangkan kalau suara bising sudah hilang. Ingat, telinga kamu juga butuh kenyamanan saat berkendara.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Promo Servis Yamaha Selama September 2025, Diskon Rp30 Ribu

06 Sep 2025, 07:00 WIBAutomotive