Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Benarkah Mobil Sekarang Pelatnya Lebih Tipis?

Ilustrasi pabrik Toyota (global.toyota.com)
Intinya sih...
  • Pelat bodi mobil modern lebih tipis, namun bukan berarti kualitasnya menurun
  • Ketebalan pelat rata-rata 0,6-0,7 mm untuk mobil modern, membuat mobil lebih ringan dan hemat bahan bakar
  • Meskipun tipis, pelat menggunakan material canggih seperti high-tensile steel dan teknologi crumple zone untuk keamanan

Kalau kamu pernah membandingkan mobil keluaran lama dengan mobil-mobil baru, mungkin kamu bakal sadar satu hal: pelat bodi mobil zaman sekarang terasa lebih tipis. Bahkan, banyak orang yang suka ngetes dengan cara diketuk pelan-pelan dan bilang, "Lho, kok bunyinya kayak kaleng?"

Lalu muncul pertanyaan: apakah benar mobil-mobil sekarang memang punya pelat yang lebih tipis? Dan, apakah ini berarti kualitasnya menurun?

1. Ketebalan pelat mobil berbeda

Isuzu Panther (isuzu-mobil.github.io)

Mari kita lihat faktanya. Pada mobil-mobil lawas seperti Toyota Kijang Grand Extra, Mitsubishi L300, atau mobil sedan Jepang tahun 90-an, ketebalan pelat bodi rata-rata berada di kisaran 0,8 hingga 1 mm. Mobil-mobil ini terasa kokoh, dan ketika diketuk, suaranya lebih “berisi.” Tapi konsekuensinya, bobot mobil juga lebih berat, sehingga konsumsi bahan bakarnya cenderung boros.

Sekarang, mobil-mobil modern seperti Honda Brio, Toyota Agya, atau Daihatsu Rocky menggunakan pelat dengan ketebalan sekitar 0,6 hingga 0,7 mm. Bahkan beberapa city car memakai pelat dengan ketebalan 0,5 mm di beberapa panel tertentu. Hal ini membuat mobil terasa lebih ringan saat dikemudikan dan lebih hemat bahan bakar.

Jadi, memang benar secara ukuran, pelat mobil sekarang lebih tipis dibanding mobil-mobil dulu. Tapi apakah itu berarti pelatnya lebih ringkih? Belum tentu.

2.Lebih tebal bodi tidak menjamin lebih aman

Ilustrasi pabrik mobil (mitsubishi-motors.co.id)

Perlu kamu tahu, meskipun pelat bodinya lebih tipis, material yang digunakan jauh lebih canggih. Mobil sekarang menggunakan high-tensile steel, yaitu baja berkekuatan tinggi yang meski tipis, tetap kuat dan tahan terhadap tekanan. Jadi walau secara fisik terasa tipis, daya tahannya bisa setara atau bahkan lebih baik dari pelat tebal biasa di mobil lawas.

Selain itu, struktur rangka bodi dan teknologi crumple zone pada mobil modern dirancang untuk menyerap benturan dengan cara yang lebih aman. Jadi, saat kecelakaan, energi tabrakan akan disalurkan ke bagian-bagian tertentu dan tidak langsung mengenai kabin penumpang.

Bahkan pada beberapa mobil listrik dan hybrid terbaru, banyak bagian bodi yang menggunakan bahan ringan seperti aluminium atau composite material, bukan lagi baja biasa. Jadi ketebalan bukan satu-satunya ukuran kekuatan atau keamanan.

3. Pelat tipis bukan berarti kualitas menurun

Ilustrasi pabrik mobil (mitsubishi-motors.co.id)

Jadi, ya, pelat mobil sekarang memang cenderung lebih tipis dibanding mobil-mobil zaman dulu. Tapi itu bukan karena kualitasnya menurun, melainkan karena perkembangan teknologi yang menuntut efisiensi bahan bakar, bobot ringan, dan proses produksi yang lebih ramah lingkungan.

Daripada hanya menilai mobil dari tebal-tipisnya pelat, lebih baik perhatikan hal-hal seperti fitur keselamatan aktif dan pasif, rating uji tabrak (crash test), serta kualitas rangka bodi. Mobil yang aman dan nyaman bukan hanya soal bunyi saat diketuk, tapi soal bagaimana mobil itu melindungi penumpangnya saat dibutuhkan.

Jadi, jangan khawatir kalau mobilmu terasa lebih tipis dibandingkan mobil zaman dulu, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us