Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BYD Geser Toyota sebagai Merek Mobil Terlaris di Singapura

Ilustrasi BYE (unsplash.com/Joshua Fernandez)
Ilustrasi BYE (unsplash.com/Joshua Fernandez)
Intinya sih...
  • BYD, produsen mobil listrik China, menjadi merek terlaris di Singapura, mengalahkan Toyota dan Tesla.
  • Pangsa pasar BYD di Singapura naik drastis menjadi 20 persen pada kuartal pertama 2025, didorong oleh model Atto 3 yang populer.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Singapura mencatat sejarah baru dalam dunia otomotif. Untuk pertama kalinya, BYD, produsen kendaraan listrik asal China menjadi merek mobil terlaris di negara tersebut. Dalam empat bulan pertama tahun ini, BYD mengungguli Toyota yang selama ini mendominasi pasar.

Kenaikan signifikan ini menandai pergeseran besar dalam preferensi konsumen Singapura terhadap kendaraan ramah lingkungan. Penjualan BYD mencapai 3.002 unit dari Januari hingga April 2025, melampaui Toyota dengan 2.050 unit dan Tesla yang hanya mencatatkan 535 unit.

Tren ini mencerminkan daya saing kendaraan listrik di tengah regulasi ketat dan biaya kepemilikan kendaraan yang tinggi di Singapura. Keberhasilan BYD menjadi indikasi kuat perubahan arah industri otomotif nasional.

1. Dominasi BYD di pasar Singapura

Ilustrasi mobil BYD M6 (byd.com)
Ilustrasi mobil BYD M6 (byd.com)

Pada kuartal pertama 2025, BYD berhasil meraih pangsa pasar sebesar 20 persen, naik drastis dibandingkan 2024 ketika hanya menjual 6.191 unit sepanjang tahun. Lonjakan ini sebagian besar disumbang oleh model Atto 3, SUV kompak yang populer berkat harga terjangkau dan fitur lengkap.

“BYD telah membuktikan bahwa kendaraan listrik bisa menjadi pilihan utama di pasar yang kompetitif seperti Singapura,” ujar Michael Shu, Managing Director BYD Europe, dikutip dari Electrek.

Ia menekankan, nilai jangka panjang dan efisiensi biaya menjadi alasan utama konsumen beralih ke mobil listrik.

Sistem sertifikat kepemilikan kendaraan (COE) yang membatasi jumlah mobil mendorong masyarakat untuk memilih kendaraan yang hemat energi dan tahan lama. BYD menangkap peluang ini dengan menawarkan teknologi baterai mutakhir dan garansi menarik yang meningkatkan daya tarik produknya.

2. Strategi ekspansi global BYD

Keberhasilan di Singapura merupakan bagian dari strategi ekspansi global BYD yang menargetkan 50 persen penjualan berasal dari luar Tiongkok pada 2030. Langkah ini termasuk memperluas pasar di Eropa, Amerika Selatan, dan Asia Tenggara.

“Kami fokus pada inovasi dan aksesibilitas agar dapat memenuhi kebutuhan beragam pasar global,” kata juru bicara BYD.

Ia menyebut, model seperti Sealion 7 tetap kompetitif di Singapura meski harganya lebih tinggi dibandingkan di Tiongkok.

BYD juga membangun fasilitas produksi internasional, seperti pabrik senilai  1 miliar dolar Amerika Serikat (AS) (Rp16,5 triliun) di Turki yang mulai beroperasi 2026. Dengan produksi lokal, BYD mengurangi beban tarif impor dan meningkatkan efisiensi distribusi di pasar global.

3. Tantangan dan peluang di pasar internasional

Mobil listrik BYD
Mobil listrik BYD

Meskipun mencetak rekor di Singapura, BYD menghadapi tantangan serius di pasar Eropa, termasuk dalam merekrut mitra dealer dan tim lokal yang memahami dinamika pasar setempat. Namun, perombakan operasional membuahkan hasil dengan penjualan triwulanan yang naik tiga kali lipat menjadi 37 ribu unit pada awal 2025.

“Konsumen kini lebih terbuka terhadap merek Tiongkok yang menawarkan teknologi canggih dengan harga bersaing,” kata seorang analis otomotif, dikutip Bloomberg. Ia menilai momentum ini bisa memperbesar peluang BYD di berbagai wilayah, terutama saat pesaing seperti Tesla mulai kehilangan pangsa pasar.

Dengan memperluas jaringan layanan purna jual dan meluncurkan model baru, BYD punya peluang besar untuk mempertahankan dominasinya di Singapura dan memperluas cengkeramannya di pasar global. Fokus pada mobil listrik dan plug-in hybrid menjadi senjata utama BYD untuk menantang raksasa otomotif seperti Toyota dan Volkswagen.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us