Buntut Skandal Keselamatan, Daihatsu dan Toyota Setop Distribusi Mobil
Jakarta, IDN Times - Daihatsu Motor Co.Ltd. (Daihatsu) baru saja menerima hasil investigasi yang dilakukan komite independen yang dipimpin Makoto Kaiami terkait penyimpangan prosedur yang dilaporkan Toyota Motor Corporation.
Investigasi tersebut menemukan adanya kejanggalan baru dalam 175 item dalam 25 kategori pengujian yang dilakukan. Sebelumnya ditemukan kejanggalan pada lapisan pintu (April) dan uji tabrakan samping (Mei).
1. Produksi dihentikan
Terkait hal tersebut, sampai saat ini totalnya ada 64 model dan 3 mesin kendaraan yang diputuskan untuk diberhentikan produksinya, termasuk di dalamnya 22 model dan 1 mesin yang dijual Toyota.
Karena adanya penemuan-penemuan tersebut juga, Daihatsu memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman dari semua model mobil yang dijualnya, baik yang ada di Jepang maupun di luar negeri.
2. Permintaan maaf
Toyota pun memutuskan untuk melakukan hal yang sama seperti Daihatsu, memberhentikan sementara pengiriman model-model terdampak dari negara-negara produsen.
"Kami ingin menyampaikan permintaan maaf kami yang tulus atas ketidaknyamanan dan kekhawatiran yang ditimbulkan kepada semua pemangku kepentingan, termasuk pelanggan," tulis Toyota dalam siaran resminya (20/12/2023).
3. Daihatsu lakukan verifikasi
Sementara itu, Daihatsu juga sudah melakukan verifikasi teknis internal satu per satu serta pengujuan kendaraan untuk memastikan standar keselamatannya terpenuhi.
Pada tahap terakhir investigasi, ditemukan bahwa ada perbedaan airbag control unit (ECU) antara versi produksi massal dengan versi airbag yang diuji coba untuk Daihatsu Move / SUBARU Stella, Daihatsu Cast / Toyota Pixis Joy, Daihatsu Gran Max / Toyota Town Ace / Mazda Bongo.
Walaupun sampai saat ini, belum diketahui informasi soal kecelakaan apa pun yang terkait dengan masalah ini.
