Jakarta-Jogja Sekali Charging? 5 Fakta BMW iX 

BMW iX memiliki kemampuan untuk menipu secara visual. Jika mobil ini dilihat dari foto-foto yang beredar, BMW iX lebih menyerupai Crossover dibandingkan sebuah SUV. Namun sebenarnya mobil ini memiliki dimensi yang cukup besar, bahkan hampir sama dengan SUV besar BMW lain seperti X5 dan X6. Meski berdimensi besar, mobil ini lebih ringan karena menggunakan material carbon fiber reinforced plastic pada bodi-bodinya.

Secara garis besar desain mobil ini masih selaras dengan bahasa desain yang diterapkan pada BMW X lainnya. Beberapa tarikan garis dengan aksen menyudut, serta headlamp yang sipit tetap berhasil membuat BMW iX tampil futuristik.

Pada interiornya BMW iX memberikan kesan mobil listrik masa depan yang sebenarnya. Desain dashboard yang sederhana juga bersih, membuat mobil ini tampak begitu modern dari dalam. Dua instrumen layar melengkung berukuran 12,3 inci dan 14,9 inci yang menghiasi dashboard, kini telah menggunakan software terbaru BMW yaitu iDrive 8. Layar ini juga siap untuk dikoneksikan dengan smartphone melalui Apple CarPlay juga Android Auto. BMW juga meningkatkan pengalaman audio pada mobil ini dengan menyematkan hingga 30 speaker Bowers & Wilkins pada tipe tertingginya.

Desain lingkar kemudi berbentuk heksagonal dan juga jok bucket yang sangat ergonomis, sudah cukup membuat BMW iX semakin tampil futuristik. Tidak berhenti disitu, tambahan fitur sunroof panoramik dengan teknologi elektrokromatik yang memungkinkan kaca transparan berubah menjadi gelap juga ada di mobil ini.

Grill besar yang tampak seperti jaring tiga dimensi pada BMW iX ini ternyata menggunakan material plastik yang datar. Aneh, namun hal ini perlu dilakukan, karena dibalik grill besar tersebut BMW menyematkan kamera hingga berbagai sensor yang yang akan membaca kondisi jalan. Pentingnya bagian grill membuat BMW memutuskan untuk menggunakan material plastik polyurethane yang dapat 'memperbaiki' dirinya sendiri ketika ada kerusakan, seperti goresan. Tidak hanya itu, pada grill ini BMW juga menyematkan teknologi pemanas untuk melelehkan es yang menutupi grill iX saat musim dingin.

Sensor inilah yang membantu agar fitur-fitur keselamatan di BMW iX dapat bekerja dengan baik. Seperti pengereman darurat secara otomatis, pendeteksi pejalan kaki, lane keep assist, hingga adaptive cruise control. Oleh karena itu juga BMW iX berhasil mendapatkan lima bintang pada tes uji keselamatan Euro NCAP.

Saat ini BMW iX memiliki tiga varian, yaitu xDrive40, xDrive50, dan M60 untuk varian performa kencangnya. Pada BMW iX xDrive50 sebagai model pertama yang diluncurkan, motor listriknya menghasilkan tenaga hingga 516hp. Dan dengan tenaga tersebut, mobil ini mampu melaju dari 0-100km/h hanya dengan waktu 4,4 detik saja. BMW juga membekali iX dengan baterai berkapasitas 106,3kWh yang menurut klaimnya dapat menempuh jarak hingga 600km atau sama dengan jarak Kota Jakarta ke Yogyakarta.

Menariknya, baterai iX ini memiliki kemampuan pengisian daya yang super cepat. Dari 10-80% BMW mengklaim iX hanya membutuhkan waktu pengisisan 35 menit saja, namun dengan syarat aliran listrik yang digunakan sebesar 200kW.

Meski merupakan SUV listrik pertama, BMW berani untuk memasarkan iX dengan harga yang sedikit lebih tinggi dari rival-rival dikelasnya. Pada BMW iX xDrive50 yang merupakan varian tengah dari iX dibanderol dengan harga mulai dari 84 ribu dolar AS, atau setara 1,2 miliar rupiah. Sedangkan rival lain seperti Audi e-tron yang dibanderol dengan harga 66 ribu dolar AS atau setara 950 juta rupiah dan Mercedes-Benz EQC yang hanya 68 ribu dolar AS atau setara 1 miliar rupiah saja.

Angka ini bahkan masih bisa lebih tinggi lagi ketika masuk ke Indonesia. Mengingat pajak mobil CBU dan ketiadaan keringanan pajak bagi mobil yang ramah lingkungan di Indonesia.

Mobil listrik memang memberikan pengalaman mengemudi yang berbeda dari mobil konvensional lainnya. Seperti halnya BMW iX yang menghadirkan masa depan melalui SUV listrik yang canggih. Jadi itulah lima fakta seputar BMW iX, tertarik untuk memilikinya?