3 Alasan Jangan Nyalakan Lampu Hazard Saat Hujan

02 Jun 2025, 06:03 WIB

Unsplash/Jessica Knowlden

Jakarta, IDN Times - Banyak kesalahan yang dilakukan pengemudi mobil tanpa mereka sadari, salah satunya menyalakan lampu hazard saat hujan lebat. Padahal penggunaan lampu hazard sudah ada aturannya.

Aturan penggunaan lampu hazard bisa kamu temukan pada Undang-undang No. 22 Tahun 2009 tentang LLAJ, Pasal 121 ayat 1 yang menyatakan,

Pasal tersebut berbunyi: "Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di jalan."

1. Apa yang dimaksud keadaan darurat?

Pada aturan tersebut terdapat frase "dalam keadaan darurat di jalan". Yang dimaksud 'dalam keadaan darurat' antara lain pecah ban, mobil mogok, dan situasi yang mengharuskan pengemudi menepikan mobil ke pinggir jalan agar tidak terjadi kecelakaan.

Jadi hujan tidak masuk dalam kategori kondisi darurat. Karena jangan pernah menyalakan lampu hazard saat hujan.

2. Lampu hazard akan membingungkan pengendara lain

ilustrasi nyetir mobil (pexels.com/Ron Lach)

Mengidupkan lampu hazard akan membuat kedua lampu sein menyala secara bersamaan. Kondisi ini bisa membuat bingung pengendara lain di sekitarmu, sebab mereka tidak tahu apakah kamu akan berbelok ke kanan atau ke kiri.

Pada saat hujan lebat, lampu hazard yang berkedip-kedip berpotensi memecah konsentrasi pengendara lain. Potensi terjadi kecelakaan pun semakin besar.

3. Cukup nyalakan lampu depan

ilustrasi lampu mobil menyala (unsplash.com/Angus Gray)

Karena itu cukup nyalakan lampu depan atau headlight saat hujan lebat. Tidak perlu heboh dengan menyalakan lampu hazard. Dengan begitu perjalananmu dan pengendara lain akan lebih aman dan nyaman. Oya, jangan pernah ngebut ketika hujan dan pastikan kecepatanmu tidak melebihi batas yang telah ditetapkan.