Kenapa Banyak Mobil SUV Terguling di Tol?

- Tinggi dan berat bodi SUV membuatnya rentan terguling karena pusat gravitasi yang tinggi dan kestabilan lateral rendah saat manuver mendadak.
- Kecepatan tinggi di jalan tol memperbesar risiko terguling, karena sedikit gerakan setir bisa menyebabkan pergeseran arah besar pada SUV.
- Ban dan suspensi SUV yang kurang ideal untuk manuver cepat di jalan tol dapat memperbesar risiko hilang kendali dan terguling.
Kecelakaan yang melibatkan mobil SUV (Sport Utility Vehicle) sering muncul di media. Biasanya, mobil tersebut terguling karena dipacu dengan kecepatan tinggi sebelum kehilangan kendali. Padahal, SUV dikenal sebagai mobil tangguh yang bisa melibas berbagai medan. Tapi, kenapa mobil jenis ini rentan terguling di jalan tol?
Ternyata, ada faktor teknis dan perilaku pengemudi yang berperan. SUV memang memiliki karakteristik khusus dalam desainnya. Jika tidak dipahami dengan baik, risiko terguling bisa meningkat. Selain itu, gaya berkendara di jalan tol yang serba cepat membuat kesalahan kecil bisa berakibat fatal.
1. Tinggi dan berat bodi

Alasan utama SUV rentan terguling adalah pusat gravitasi yang lebih tinggi dibandingkan sedan atau hatchback. Desain bodi SUV yang jangkung membuat kestabilan lateral (samping) lebih rendah saat mobil melakukan manuver mendadak. Misalnya, ketika harus menghindar cepat dari kendaraan lain atau saat menikung tajam di kecepatan tinggi. Berat mobil yang besar juga memperparah efek momentum saat terjadi perubahan arah.
2. Kecepatan tinggi di jalan tol

SUV modern memiliki mesin bertenaga besar, membuat pengemudi sering melaju di atas 100 km/jam di tol. Namun, dengan kecepatan tinggi, sedikit gerakan setir bisa menghasilkan pergeseran arah besar. Pada mobil dengan pusat gravitasi tinggi, kondisi ini bisa menyebabkan ban kehilangan traksi, lalu mobil terangkat dan terguling. Inilah alasan kenapa kecelakaan SUV di tol biasanya melibatkan faktor kecepatan berlebih.
3. Ban dan suspensi

SUV umumnya menggunakan ban besar dengan profil tebal serta suspensi empuk untuk kenyamanan. Sayangnya, setup ini tidak selalu ideal untuk manuver cepat di jalan mulus. Ban yang kurang terawat, misalnya tekanan angin tidak sesuai, akan memperbesar risiko hilang kendali. Jika salah satu sisi ban kehilangan grip, mobil bisa miring lalu terguling.
4. Beban dan muatan

Banyak pemilik SUV menggunakan mobilnya untuk membawa barang atau penumpang penuh. Muatan yang berlebihan atau tidak merata akan menggeser titik berat mobil. Ketika melaju di tol dengan beban seperti ini, risiko terguling semakin besar. Apalagi jika bagasi atas (roof box) dipasang, titik gravitasi mobil bertambah tinggi.
5. Faktor pengemudi

Selain faktor teknis, gaya mengemudi sangat berpengaruh. Banyak pengemudi SUV merasa percaya diri berlebihan karena ukuran mobilnya besar. Padahal, teknik mengemudi SUV berbeda dengan sedan. Manuver mendadak, belok tajam, atau zig-zag di tol bisa sangat berbahaya. Kesalahan kecil, ditambah kondisi jalan licin, bisa langsung membuat mobil kehilangan keseimbangan.
So, SUV adalah mobil yang aman dan tangguh, tetapi tetap memiliki keterbatasan desain. Tinggi bodi, pusat gravitasi, dan bobot besar membuatnya lebih rentan terguling saat dipacu kencang di jalan tol. Dengan memahami hal ini, pengemudi sebaiknya menjaga kecepatan, merawat ban, dan menghindari manuver mendadak.
Mobil sebesar dan sekokoh apapun tetap bisa terguling jika hukum fisika dilanggar. Jadi, kuncinya adalah mengemudi dengan bijak dan sadar risiko, terutama ketika melaju di jalan tol.