Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Mobil Sport Lebih Sering Pakai Rear Wheel Drive?

Ilustrasi supercar (Pexels/txomcs)
Ilustrasi supercar (Pexels/txomcs)
Intinya sih...
  • Distribusi bobot yang lebih seimbang
  • Akselerasi lebih optimal di kecepatan tinggi
  • Pengendalian lebih dinamis dan responsif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobil sport selalu identik dengan performa tinggi, akselerasi cepat, dan sensasi berkendara yang memacu adrenalin. Tapi kalau diperhatikan, sebagian besar mobil sport justru memakai sistem penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD). Padahal, banyak mobil modern masa kini sudah beralih ke penggerak depan (FWD) atau bahkan penggerak semua roda (AWD).

Lalu, kenapa mobil sport tetap setia memakai RWD? Ternyata, jawabannya bukan sekadar soal gaya, tapi soal karakter dan pengalaman berkendara yang gak bisa digantikan.

RWD punya reputasi sebagai konfigurasi terbaik untuk performa dan keseimbangan mobil. Sistem ini sudah lama dipakai dalam dunia balap, supercar, hingga mobil klasik yang legendaris. Bukan cuma urusan tenaga, tapi juga cara mobil berbelok, berakselerasi, dan menyalurkan tenaga secara efisien. Yuk, kita bahas empat alasan utama kenapa mobil sport lebih sering mengandalkan penggerak belakang.

1. Distribusi bobot yang lebih seimbang

ilustrasi mobil drifting (unsplash.com/Mikhail Tyrsyna)
ilustrasi mobil drifting (unsplash.com/Mikhail Tyrsyna)

Salah satu alasan utama mobil sport memilih RWD adalah karena distribusi bobotnya yang jauh lebih ideal. Dalam sistem RWD, mesin biasanya ditempatkan di depan sementara tenaga disalurkan ke roda belakang, membuat beban kendaraan terbagi lebih merata antara bagian depan dan belakang. Keseimbangan ini bikin mobil lebih stabil, terutama saat menikung dengan kecepatan tinggi. Karena roda depan fokus untuk mengarahkan kendaraan sementara roda belakang bertugas menyalurkan tenaga, hasilnya adalah handling yang lebih presisi dan responsif.

Selain itu, distribusi bobot yang seimbang membantu mencegah gejala understeer atau oversteer berlebihan. Saat pengemudi masuk tikungan, mobil RWD cenderung punya pusat gravitasi yang terasa netral, sehingga lebih mudah dikontrol walau dalam kecepatan tinggi. Hal ini yang bikin mobil sport terasa hidup di tangan pengemudi, seolah-olah tubuh mobil ikut berbicara lewat setiap gerakan setir dan pedal gas. Sensasi ini sulit ditemukan pada sistem FWD, di mana roda depan bekerja terlalu keras karena harus membagi tugas ganda yaitu mengarahkan dan menggerakkan mobil.

2. Akselerasi lebih optimal di kecepatan tinggi

ilustrasi mobil sport di tikungan (pexels.com/Sean P. Twomey)
ilustrasi mobil sport di tikungan (pexels.com/Sean P. Twomey)

Mobil sport dirancang untuk melesat dengan cepat, dan RWD memberikan keunggulan besar dalam hal akselerasi. Saat mobil melaju, gaya berat akan berpindah ke bagian belakang, memberikan lebih banyak traksi pada roda penggerak belakang. Artinya, tenaga mesin bisa disalurkan dengan lebih efisien tanpa banyak kehilangan daya karena selip. RWD juga membantu mobil mempertahankan stabilitas saat pedal gas diinjak habis, terutama di lintasan lurus atau trek balap.

Dengan sistem ini, mobil sport mampu menyalurkan tenaga besar dari mesin tanpa membuat roda depan kehilangan cengkeraman. Itulah kenapa banyak supercar dengan tenaga di atas 400 horsepower tetap setia dengan RWD. Dalam kecepatan tinggi, sistem ini mampu menjaga arah kendaraan tetap stabil sekaligus memberikan sensasi dorongan kuat dari belakang, rasa yang sangat khas dan membuat pengemudi seolah didorong oleh kekuatan mesin itu sendiri.

3. Pengendalian lebih dinamis dan responsif

ilustrasi mengemudi mobil (unsplash.com/why kei)
ilustrasi mengemudi mobil (unsplash.com/why kei)

RWD dikenal karena kemampuannya memberikan pengendalian yang dinamis. Saat memasuki tikungan, roda depan bisa fokus pada tugasnya yaitu mengarahkan mobil, sementara roda belakang mendorong kendaraan keluar dari tikungan dengan tenaga penuh. Kombinasi ini menghasilkan pengalaman berkendara yang lebih natural dan intuitif. Itulah sebabnya mobil sport terasa lebih hidup di tangan, memberikan sensasi seimbang antara kontrol dan kebebasan.

Sistem RWD juga memungkinkan manuver seperti drift, di mana pengemudi bisa mengendalikan arah mobil dengan throttle. Walaupun terkesan ekstrem, teknik ini menunjukkan betapa responsifnya sistem RWD dalam mengatur distribusi tenaga. Mobil dengan RWD memberikan kebebasan lebih besar bagi pengemudi untuk bermain dengan batas cengkeraman ban, sehingga cocok bagi yang mencari sensasi sport driving sejati.

4. Daya tahan dan konstruksi yang lebih kuat

ilustrasi mobil sport dengan spoiler (unsplash.com/serjan midili)
ilustrasi mobil sport dengan spoiler (unsplash.com/serjan midili)

Selain performa, RWD juga unggul dalam hal ketahanan dan efisiensi desain. Sistem ini memisahkan tugas antara roda depan dan belakang, sehingga beban mekanis pada komponen seperti suspensi dan transmisi menjadi lebih ringan di masing-masing bagian. Karena roda depan gak harus menanggung torsi besar, komponen kemudi dan suspensinya bisa dirancang lebih sederhana dan tahan lama. Hasilnya, mobil sport dengan RWD biasanya punya karakter yang lebih kokoh dan berumur panjang.

Selain itu, sistem penggerak belakang lebih mudah dikembangkan untuk tenaga besar. Inilah sebabnya produsen mobil sport kelas atas seperti Ferrari, Porsche, hingga BMW M Series tetap mengandalkan RWD sebagai basis penggerak utama. Meskipun sistem ini butuh ruang lebih besar dan bobot tambahan dari poros penggerak, imbalannya adalah performa yang konsisten dan daya tahan tinggi dalam jangka panjang.

Mobil sport dan RWD memang pasangan yang sulit dipisahkan. Keduanya menciptakan harmoni antara tenaga, kontrol, dan sensasi berkendara yang autentik. Meskipun sistem AWD kini makin populer berkat kemampuannya di berbagai medan, RWD tetap jadi pilihan utama bagi mereka yang mencari kemurnian performa. Di balik setiap mobil sport berpenggerak belakang, ada filosofi bahwa mengemudi bukan sekadar soal cepat, tapi tentang merasakan setiap detik di balik kemudi dengan penuh kendali.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Kenapa Spion Mobil Selalu Berembun Setiap Pagi?

17 Okt 2025, 11:05 WIBAutomotive