Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Radiator Mobil Bisa Bocor dan Seberapa Besar Bahayanya?

ilustrasi radiator mobil bocor
ilustrasi radiator mobil bocor (vecteezy.com/Whisnu Wardhana Suratman)
Intinya sih...
  • Korosi dan karat di dalam radiator
  • Tekanan berlebih dalam sistem pendinginan
  • Getaran dan benturan dari jalanan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mobil modern memang punya sistem pendinginan yang canggih, tapi itu bukan berarti bebas dari masalah. Salah satu masalah yang paling sering muncul dan bikin panik adalah kebocoran radiator. Meski kelihatannya sepele, radiator yang bocor bisa jadi sumber kerusakan serius kalau diabaikan terlalu lama. Apalagi sistem pendinginan berperan besar menjaga suhu mesin tetap stabil agar performa mobil optimal dan mesin gak cepat aus.

Kebocoran radiator umumnya gak terjadi tiba-tiba, melainkan hasil dari proses yang panjang. Ada banyak penyebab yang bisa membuat radiator perlahan-lahan kehilangan kemampuannya menahan tekanan dan suhu tinggi. Kalau dibiarkan, efeknya gak cuma sekadar mobil overheat, tapi juga bisa merusak bagian mesin lain yang biayanya jauh lebih mahal. Supaya lebih paham, berikut beberapa alasan kenapa radiator bisa bocor dan seberapa besar risikonya untuk kendaraan.

1. Korosi dan karat di dalam radiator

ilustrasi radiator mobil rusak
ilustrasi radiator mobil rusak (vecteezy.com/Whisnu Wardhana Suratman)

Salah satu penyebab paling umum dari radiator bocor adalah korosi. Lama-kelamaan, cairan pendingin atau coolant yang gak diganti sesuai jadwal bisa menimbulkan reaksi kimia dengan logam di dalam radiator. Proses ini memunculkan karat yang merusak dinding bagian dalam radiator sedikit demi sedikit. Awalnya hanya berupa titik kecil, tapi bisa melebar jadi lubang yang membuat cairan pendingin merembes keluar.

Selain itu, pemakaian air biasa sebagai pengganti coolant juga mempercepat timbulnya karat. Air tanpa aditif anti-karat mengandung mineral yang menumpuk dan memperparah korosi. Kalau radiator sudah berkarat parah, perbaikannya sering kali gak cukup dengan tambalan, tapi harus ganti baru. Ini bisa jadi pengeluaran besar yang sebenarnya bisa dihindari kalau perawatan dilakukan tepat waktu.

2. Tekanan berlebih dalam sistem pendinginan

ilustrasi mesin mobil hybrid
ilustrasi mesin mobil hybrid (auto2000.co.id)

Radiator mobil bekerja dalam tekanan tinggi supaya cairan pendingin bisa bersirkulasi dengan efisien. Namun, kalau tekanan di dalam sistem terlalu besar, bisa muncul kebocoran di sambungan, selang, atau bahkan dinding radiator. Tekanan berlebih ini biasanya disebabkan oleh tutup radiator yang rusak atau tidak mampu menahan tekanan dengan benar. Akibatnya, radiator dipaksa bekerja lebih berat dari seharusnya.

Gejala tekanan berlebih bisa terlihat dari semburan coolant saat mesin panas atau tutup radiator terasa sangat keras ketika dibuka setelah mesin dingin. Kalau dibiarkan, komponen lain seperti water pump dan selang pendingin juga bisa ikut rusak. Itulah kenapa penting untuk selalu memeriksa kondisi tutup radiator secara rutin, karena komponen kecil ini punya peran besar menjaga tekanan tetap stabil.

3. Getaran dan benturan dari jalanan

ilustrasi mengemudi mobil (unsplash.com/Rodrigo dos Reis)
ilustrasi mengemudi mobil (unsplash.com/Rodrigo dos Reis)

Mobil yang sering melewati jalan bergelombang atau berlubang bisa mengalami getaran berlebih yang memengaruhi radiator. Walaupun radiator terpasang kuat di dudukannya, getaran terus-menerus bisa membuat sambungan kendor atau bahkan menimbulkan retakan halus di permukaannya. Retakan ini mungkin gak langsung terlihat, tapi lama-lama bisa jadi titik bocor yang cukup serius.

Selain itu, batu kecil atau serpihan dari jalan bisa menghantam kisi-kisi radiator dan menyebabkan lubang kecil. Mobil dengan posisi radiator di bagian depan tanpa pelindung tambahan lebih rentan terhadap hal ini. Untuk mencegahnya, pemilik mobil sebaiknya menambahkan grill protector atau pelindung radiator agar komponen penting ini gak mudah rusak karena benturan kecil.

4. Umur radiator yang sudah terlalu lama

ilustrasi saluran radiator mobil
ilustrasi saluran radiator mobil (vecteezy.com/pichai pipatkuldilok)

Setiap komponen mobil punya masa pakai, termasuk radiator. Umur radiator yang sudah melewati batas ideal, biasanya lebih dari lima tahun, membuat material logamnya mulai rapuh. Kinerja pendinginan juga menurun karena endapan kotoran di dalam saluran menghambat aliran cairan pendingin. Saat itu terjadi, tekanan dalam sistem jadi gak seimbang dan kebocoran bisa muncul kapan saja.

Radiator lama juga cenderung mengalami deformasi akibat perubahan suhu ekstrem. Logam yang memuai dan menyusut berulang kali akan kehilangan kekuatannya dan memunculkan celah kecil di antara sambungan. Kalau tanda-tanda seperti bocor halus atau penurunan performa pendinginan mulai muncul, sebaiknya segera diganti sebelum menyebabkan kerusakan mesin yang lebih besar.

Kebocoran radiator memang tampak sederhana, tapi dampaknya bisa sangat serius untuk kesehatan mesin mobil. Dari kerusakan komponen, risiko overheat, hingga biaya perbaikan yang membengkak, semuanya bisa terjadi hanya karena satu titik bocor yang diabaikan.

Perawatan rutin seperti mengganti coolant, memeriksa tutup radiator, dan memastikan sistem pendinginan bekerja normal adalah langkah sederhana yang bisa mencegah masalah besar. Mobil dengan radiator sehat gak cuma lebih awet, tapi juga lebih nyaman dikendarai tanpa khawatir mogok di tengah jalan. Jadi, jangan menunggu radiator bocor dulu baru bertindak, lebih baik cegah sebelum terlambat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Apakah Fitur Start-Stop Engine Bikin Aki Motor Cepat Soak?

18 Okt 2025, 08:05 WIBAutomotive