4 Motor China Ini Sempat Eksis di Indonesia

Sanex diproduksi oleh PT Sanex Qianjiang Motor International. Ketika pertama kali menggebrak, mereka menawarkan varian motor bebek seperti Sanex Sierra, motor cruiser seperti Sanex Flash, serta motor matic Sanex QJ50.

Di tengah transformasi yang dialami Sanex pada 2009, ternyata masih ada satu motor Sanex yang diburu kolektor, yaitu Sanex QJ50. Pasalnya, motor ini jadi motor matic 2 tak yang mengandalkan mesin 50cc. Unik juga, ya.

Jialing sudah eksis di Indonesia sejak 1997. Bangau jadi salah satu model yang dipasarkan Indonesia dan punya banyak peminat. Motor Bangau sendiri memilki bentuk yang sama seperti Supra X.

Selain itu, Jialing juga sempat memproduksi motor Kancil, motor ala bebek trail dengan mesin 70cc, serta memproduksi motor matic yang punya desain seperti Yamaha Fino. Jialing juga dikenal sebagai produsen motor roda tiga untuk keperluang dagang.

Shanghai pernah memproduksi motor yang desainnya mirip dengan Yamaha Jupiter Z, yakni Shanghai Jetta 125. Tidak cuma itu, mereka juga pernah memproduksi Shanghai Focus yang mirip dengan Yamaha F1ZR.

Namun, tetap ada perbedaan yang dibuat Shanghai. Untuk Shanghai Focus, mereka menggunakan mesin 4 tak, namun dengan knalpot yang menggelembung ala 2 tak. Merek ini mengadopsi nama salah satu kota di China, Shanghai.

Sama seperti motor China lain, Tossa juga menjiplak desain motor Jepang. Tidak hanya itu, namanya juga mirip-mirip. Contohnya, mereka sempat meniru Honda Karisma dengan membuat Tossa Krisma.

Akan tetapi, kebiasaan mereka menjiplak nama ini sempat membuat Honda marah dan mengajukan gugatan. Sekarang, Tossa banyak memproduksi motor roda tiga untuk keperluan niaga.

Berikut adalah motor China yang sempat eksis di Indonesia. Akibat kualitas dan layanan purna jual yang buruk, merek-merek ini perlahan mulai berguguran.