Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Rawat Motor Matic Biar Tetap Responsif!

ilustrasi berkendara Yamaha NMax (PT YIMM)
ilustrasi berkendara Yamaha NMax (PT YIMM)

Motor matik  jadi pilihan favorit karena praktis dan nyaman buat dipakai sehari-hari. Tapi kalau gak dirawat dengan baik, motor matik bisa cepat ngempos, tarikannya berat, dan bikin boros bensin.

Banyak pengguna yang cuma pakai tanpa tahu perawatan dasar, padahal motor matik punya karakter yang beda dibanding motor manual. Nah, biar performa motor tetap enteng, lincah, dan responsif setiap hari, kamu wajib tahu cara perawatan yang tepat.

Berikut enam langkah mudah merawat motor matic agar tetap enak diajak jalan jauh maupun selap-selip di kemacetan!

1. Rutin ganti oli mesin sesuai jadwal

Ilustrasi oli (Pexels/Love Deep)
Ilustrasi oli (Pexels/Love Deep)

Oli mesin ibarat darah buat motor. Fungsinya melumasi komponen di dalam mesin agar gak cepat aus dan tetap bekerja maksimal. Buat motor matic yang sering dipakai harian, disarankan ganti oli setiap 2.000–2.500 km atau sebulan sekali jika intensitas pemakaian tinggi.

Kalau kamu telat ganti oli, mesin bisa terasa berat, cepat panas, bahkan bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang. Pilih oli yang memang dikhususkan untuk motor matic karena viskositas dan komposisinya sudah disesuaikan dengan karakter mesin matik.

2. Jangan lupakan oli gardan

Ilustrasi ganti oli gardan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)
Ilustrasi ganti oli gardan (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Banyak orang lupa kalau motor matic juga butuh oli gardan. Padahal, oli ini punya peran penting dalam menjaga komponen gear di bagian belakang tetap halus dan gak berisik. Oli gardan biasanya diganti setiap dua kali ganti oli mesin atau sekitar 8.000 km.

Kalau dibiarkan terlalu lama, gear bisa cepat aus dan muncul suara berdecit dari bagian CVT. Ganti oli gardan itu murah dan mudah, jadi gak ada alasan buat ngelupainnya kalau kamu pengin motor tetap enteng dan responsif.

3. Servis CVT secara berkala

pengerjaan di bengkel motor (wahanahonda.com)
pengerjaan di bengkel motor (wahanahonda.com)

CVT (Continuously Variable Transmission) adalah sistem transmisi otomatis yang bikin motor matic bisa jalan tanpa perlu oper gigi. Karena jadi komponen utama, CVT perlu dibersihkan dan dicek secara berkala, minimal setiap 8.000–10.000 km.

Di dalam CVT ada v-belt, roller, dan kampas kopling yang harus dipastikan dalam kondisi baik. Kalau ada suara berisik atau tarikan motor terasa ngempos, itu tanda CVT perlu dibongkar dan dibersihkan. Servis CVT secara rutin bisa bikin motor kamu tetap halus dan responsif saat ditarik gas.

4. Cek tekanan angin dan kondisi ban

ilustrasi naik motor (Pexels/Aladdin Mustafa)
ilustrasi naik motor (Pexels/Aladdin Mustafa)

Ban adalah satu-satunya titik kontak antara motor dan jalan. Kalau tekanan angin ban kurang atau ban sudah gundul, motor bakal terasa berat, boros bensin, dan rawan tergelincir. Untuk pemakaian harian, periksa tekanan ban minimal seminggu sekali.

Tekanan ideal biasanya tertulis di bodi motor dekat pijakan kaki atau bisa ditanyakan ke bengkel. Gunakan ban berkualitas dan jangan tunggu sampai benar-benar botak baru diganti. Ban yang baik bikin handling lebih stabil dan tarikan motor terasa lebih ringan.

5. Panaskan mesin secara rutin

Suzuki Burgman 125 (suzuki.co.id)
Suzuki Burgman 125 (suzuki.co.id)

Mesin motor butuh waktu buat menyesuaikan suhu kerja yang ideal. Kalau kamu langsung pakai tanpa manasin, pelumasan belum maksimal dan bisa bikin mesin cepat aus. Cukup panaskan mesin sekitar 1–2 menit setiap pagi sebelum digunakan.

Ini juga membantu sistem injeksi dan aki tetap bekerja optimal. Buat motor injeksi, kamu gak perlu tarik gas waktu manasin. Cukup nyalakan dan biarkan idle selama beberapa menit sebelum jalan. Kebiasaan kecil ini bisa berdampak besar buat umur mesin.

6. Gunakan bensin berkualitas sesuai anjuran pabrikan

Ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/cottonbro studio)

Pemilihan bahan bakar juga berpengaruh ke performa motor matic. Gunakan bensin dengan oktan sesuai rekomendasi pabrikan, biasanya minimal RON 90 atau 92 tergantung tipe motor. Bensin yang terlalu rendah oktannya bisa menyebabkan pembakaran gak sempurna dan bikin mesin terasa berat.

Kalau kamu pakai bensin dengan oktan rendah dalam jangka panjang, ruang bakar akan cepat kotor dan tarikan motor jadi loyo. Jadi, meskipun lebih mahal sedikit, pilih bensin yang tepat agar mesin tetap enteng dan irit.

Merawat motor matic itu gak ribet asal kamu konsisten dan tahu bagian mana saja yang penting. Jangan cuma dipakai terus-menerus tanpa perawatan, karena ujung-ujungnya kamu harus keluar biaya lebih besar untuk perbaikan.

Dengan enam cara sederhana di atas, kamu bisa menjaga motor matic tetap responsif, nyaman dipakai, dan awet sampai bertahun-tahun. Ingat, motor yang terawat gak cuma bikin perjalanan lebih menyenangkan, tapi juga nilai jualnya tetap tinggi kalau nanti kamu mau ganti motor baru. Jadi, udah siap rawat motor matic kamu dari sekarang?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us