Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Bentuk Modifikasi Motor yang Justru Berbahaya bagi Pengendara 

ilustrasi naik sepeda motor (pexels.com/oleksandr)
ilustrasi naik sepeda motor (pexels.com/oleksandr)

Modifikasi motor sudah menjadi budaya tersendiri di kalangan pecinta otomotif. Tak hanya sekadar hobi, banyak pengendara yang merasa bangga saat motornya tampil beda dan mencuri perhatian di jalanan. Sayangnya, tidak semua bentuk modifikasi dilakukan dengan pertimbangan keselamatan. Beberapa di antaranya bahkan bisa membahayakan nyawa si pemilik motor itu sendiri.

Perlu dipahami bahwa modifikasi motor sebaiknya tetap mengikuti aturan keselamatan dan standar teknis kendaraan. Jika hanya mengejar tampilan keren tanpa memperhatikan risiko, yang terjadi justru bisa menjadi malapetaka di jalan raya. Berikut lima bentuk modifikasi motor yang sebaiknya dihindari karena berpotensi membahayakan pengendara itu sendiri yang dilansir dari Nagoyamotor.com:

 

1. Mengganti ban dengan ukuran tidak standar

ilustrasi ban motor (freepik.com/arthur)
ilustrasi ban motor (freepik.com/arthur)

Banyak pengendara yang mengganti ban motor menjadi lebih kecil atau lebih besar dari ukuran standar pabrik. Alasannya beragam, mulai dari ingin tampilan lebih “ceper”, lebih sporty, hingga sekadar terlihat beda. Padahal, penggantian ukuran ban yang tidak sesuai standar pabrik dapat mengganggu kestabilan motor saat dikendarai, terutama ketika bermanuver atau dalam kondisi jalan licin.

Ban yang terlalu kecil akan mengurangi daya cengkeram terhadap aspal, sementara ban yang terlalu besar bisa menyulitkan sistem suspensi bekerja dengan optimal. Akibatnya, risiko tergelincir atau kehilangan kontrol akan semakin tinggi. Jadi, sebelum mengganti ban untuk alasan estetika, pertimbangkan kembali apakah itu benar-benar aman untuk penggunaan harian.

 

2. Mengganti knalpot dengan racing

ilustrasi knalpot motor (freepik.com/arthur)
ilustrasi knalpot motor (freepik.com/arthur)

Knalpot racing atau knalpot aftermarket dengan suara bising memang populer di kalangan anak muda. Suaranya yang menggelegar dianggap menambah kepercayaan diri dan kesan garang. Padahal knalpot jenis ini sering kali tidak melalui uji emisi dan bisa menyebabkan kebisingan yang mengganggu pengguna jalan lain.

Lebih dari sekadar suara, knalpot yang tidak sesuai spesifikasi mesin motor juga dapat merusak performa kendaraan. Tenaga mesin bisa tidak stabil, emisi gas buang meningkat, bahkan bisa menyebabkan kerusakan jangka panjang pada mesin. Belum lagi potensi terkena tilang karena melanggar aturan lalu lintas. Modifikasi knalpot sebaiknya dilakukan dengan bijak dan tetap mempertimbangkan aspek teknis serta hukum yang berlaku.

3. Mengubah sistem pengereman

ilustrasi rem motor (freepik.com/arthur)
ilustrasi rem motor (freepik.com/arthur)

Salah satu bentuk modifikasi yang paling berisiko adalah mengubah sistem pengereman, seperti mengganti cakram, kampas rem, atau selang rem dengan komponen yang tidak sesuai spesifikasi. Beberapa pengendara bahkan mengganti sistem rem tromol menjadi cakram belakang hanya demi tampilan lebih modern, tanpa memperhitungkan beban atau distribusi pengereman yang tepat.

Sistem pengereman adalah bagian vital dalam keselamatan berkendara. Jika modifikasi dilakukan asal-asalan atau tanpa pengawasan mekanik profesional, maka fungsinya bisa terganggu. Rem yang terlalu sensitif atau justru tidak responsif bisa mengakibatkan kecelakaan fatal. Pastikan modifikasi pada bagian ini dilakukan dengan penuh perhitungan dan tidak mengorbankan fungsionalitas demi gaya semata.

4. Mengubah suspensi

ilustrasi suspensi motor (freepik.com/arthur)
ilustrasi suspensi motor (freepik.com/arthur)

Modifikasi suspensi agar motor terlihat lebih pendek (ceper) atau lebih tinggi (jika bergaya trail) memang membuat tampilan motor jadi lebih unik. Namun, perubahan ekstrem pada sistem suspensi bisa membuat kenyamanan berkendara menurun drastis. Suspensi yang terlalu pendek misalnya, bisa membuat motor menghantam jalan saat melewati polisi tidur atau lubang.

Sebaliknya, suspensi yang terlalu tinggi bisa membuat motor sulit dikendalikan dan mengurangi stabilitas, terutama saat bermanuver atau mengerem mendadak. Selain itu, suspensi yang diubah tidak sesuai standar bisa menyebabkan keausan tidak merata pada ban atau kerusakan rangka motor dalam jangka panjang. Ingat, kenyamanan dan keamanan jauh lebih penting dibanding penampilan ekstrem.

5. Aksesori yang terlalu berlebihan

ilustrasi motor modifikasi (freepik.com/arthur)
ilustrasi motor modifikasi (freepik.com/arthur)

Beberapa pengendara kerap menambahkan aksesori seperti lampu strobo, lampu LED berlebihan, atau spion yang terlalu kecil hanya demi tampilan lebih menarik. Sayangnya, penambahan ini sering kali tidak memperhatikan fungsinya dalam mendukung keselamatan berkendara. Lampu yang terlalu terang atau berkedip-kedip bisa membutakan pengendara lain dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Spion yang terlalu kecil atau tidak sesuai arah pandang juga bisa mengurangi visibilitas pengendara terhadap kondisi sekitar, terutama di jalan raya yang padat. Alih-alih mempercantik motor, aksesori seperti ini justru memperbesar risiko kecelakaan. Modifikasi sebaiknya dilakukan dengan tetap memperhatikan prinsip ergonomis dan keselamatan pengguna motor dan orang lain di jalan.

Modifikasi motor memang bisa menjadi ekspresi kreativitas dan gaya personal. Namun, penting untuk tetap menempatkan keselamatan di atas segalanya. Tidak ada gunanya tampil keren jika motor yang kamu kendarai menjadi sumber risiko bagi diri sendiri dan orang lain di jalan. Apalagi jika modifikasi itu melanggar aturan lalu lintas atau bahkan mempercepat kerusakan kendaraan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us