Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Cara Mengecek Kompresi Motor secara Manual, Gak Perlu Alat Khusus

Ilustrasi mengganti oli motor (gandharoil.com)

Komponen motor akan mengalami keausan seiring usia dan pemakaian. Keausan komponen ini bisa berdampak buruk pada performa motor, termasuk pada kompresi. Banyak kasus motor tua, juga motor baru yang tak dirawat dengan baik, mengalami kehilangan kompresi atau loss compression.

Kehilangan kompresi bisa terjadi karena beberapa sebab, seperti ring piston aus, klep terlalu rapat, paking silinder head rusak, dinding silinder baret, hingga kualitas bahan bakar yang buruk. Nah, berikut cara mengecek apakah motormu mengalami kehilangan kompresi atau tidak.

1. Parkir motor dengan standar tengah lalu lepaskan busi

Ilustrasi sepeda motor (wahanahonda.com)

Langkah pertama untuk mengecek kompresi adalah dengan memposisikan motor dengan menggunakan standar tengah. Pastikan motor berdiri di permukaan yang rata dan keras. Tujuannya supaya motor tidak mudah tergelincir saat proses pengecekan berlangsung.

Selah motor berdiri dengan sempurna, langkah berikutnya adalah lepaskan busi dari dudukannya. Pastikan kamu menggunakan kunci busi yang tepat agar busi tidak rusak karena sedikit saja ada goresan pada keramik busi bisa memengaruhi kinerja mesin.

Setelah itu, bersihkan busi dan lubang busi dengan kain yang bersih dari kotoran atau debu. Busi yang bersih akan membuat pengecekan kompresi menjadi lebih mudah.

2. Tutup lubang busi lalu hidupkan mesin

Lazy Motorbike

Setelah busi dilepas dari dudukkannya, langkah berikutnya adalah menutup lubang busi dengan menggunakan ujung jari atau kain bersih. Menutup lubang busi dengan ujung jari memiliki tujuan penting, yaitu untuk merasakan tekanan kompresi yang dihasilkan saat mesin dihidupkan.

Saat mesin distarter, kamu akan merasakan embusan udara dari lubang busi yang menekan jari. Tekanan ini memberikan gambaran kekuatan kompresi di dalam ruang bakar. Semakin kuat embusan yang terasa, semakin besar kompresi yang dihasilkan mesin, yang menandakan bahwa ruang bakar memiliki tekanan yang baik dan optimal untuk pembakaran.

Sebaliknya, jika tekanan terasa lemah atau tidak konsisten, hal ini bisa menandakan adanya kebocoran kompresi atau masalah lain di ruang bakar, seperti kerusakan pada ring piston atau gasket kepala silinder yang mulai aus.

Dengan cara ini, kamu bisa mendeteksi kondisi kompresi secara manual, meskipun cara ini memang tidak seakurat alat pengukur kompresi khusus. Jika hasil kompresi dirasa kurang kuat, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut di bengkel agar masalah pada komponen mesin dapat segera diperbaiki dan performa motor tetap optimal.

3. Mengecek kompresi motor dengan alat khusus

Ilustrasi bengkel motor (wahanahonda.com)

Mengecek kompresi motor dengan cara seperti di atas atau cara manual memang kurang efektif dan karenanya sulit diukur keakuratannya. Sebab cara ini sangat ditentukan oleh jam terbang dan feeling mekanik. Ada acara lain yang lebih efektif mengukur kompresi mesin, yakni dengan menggunakan alat bernama compression tester.

Cara ini lebih efisien dan jauh lebih presisi hasilnya. Hanya saja biayanya juga lebih mahal. So, kalau kamu ingin hasil yang lebih akurat, ada baiknya mempertimbangkan untuk mengukur kompresi motormu dengan menggunakan compression tester. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us