Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa yang Terjadi pada V-Belt Saat Motor Matik Digeber Terus?

Ilustrasi cvt motor (wahanahonda.com)
Ilustrasi cvt motor (wahanahonda.com)
Intinya sih...
  • Tanda-tanda aus dan selipBelt yang bekerja keras akan aus di permukaan dan menipis. Retakan kecil mulai muncul pada bagian yang sering membengkok saat pulley bergerak.
  • Deformasi, panas berlebih, dan efek pada komponen lainPemakaian agresif bisa menyebabkan belt terdeformasi dan rumah CVT menjadi panas berlebih. Beban ekstra juga diteruskan ke bearing dan bushing pulley.
  • Pencegahan dan langkah perawatanHindari menggeber motor sampai RPM mentok dalam waktu lama. Lakukan servis berkala, bersihkan rumah CVT, pastikan tidak ada oli masuk ke dalamnya, dan ganti belt sesuai rekomendasi pabrikan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

CVT belt adalah komponen kunci pada motor matik yang meneruskan tenaga dari mesin ke roda. Saat kamu menggeber motor terus menerus, belt yang seharusnya bekerja halus jadi paling banyak menanggung beban. Gesekan tinggi dan suhu yang naik membuat material belt cepat lelah dan menunjukkan tanda-tanda keausan.

Jika dibiarkan, masalah kecil pada belt bisa berkembang jadi masalah besar di jalan: akselerasi melambat, rpm naik tapi kecepatan tidak sebanding, hingga risiko belt putus mendadak. Berikut penjelasan lebih detail tentang apa yang akan terjadi pada V-Belt pada motor matik yang digeber terus-menerus.

1. Tanda-tanda aus dan selip

ilustrasi proses perawatan CVT motor matic (dok. Wahana Honda)
ilustrasi proses perawatan CVT motor matic (dok. Wahana Honda)

Belt yang bekerja keras akan aus di permukaan dan menipis. Serat penguat seperti aramid atau kevlar bisa mengalami degradasi akibat panas dan gesekan. Retakan kecil mulai muncul pada bagian yang sering membengkok saat pulley bergerak. Saat permukaan belt kehilangan cengkram—misalnya karena aus atau tercemar oli—tenaga tidak tersalur sempurna sehingga terjadi selip: kamu akan merasakan tarikan lambat, rpm melonjak tanpa disertai akselerasi yang sepadan, atau muncul bau karet terbakar.

2. Deformasi, panas berlebih, dan efek pada komponen lain

ilustrasi bengkel motor (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)
ilustrasi bengkel motor (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Pemakaian agresif bisa menyebabkan belt terdeformasi dan rumah CVT menjadi panas berlebih. Panas mengubah sifat material belt sehingga bisa menjadi terlalu lentur atau malah getas, keduanya memperpendek umur pakai. Beban ekstra juga diteruskan ke bearing dan bushing pulley, yang menyebabkan bunyi berisik dan risiko kegagalan komponen lain meningkat. Kalau satu bearing macet, belt bisa tersangkut dan menyebabkan kerusakan mendadak saat berkendara.

3. Pencegahan dan langkah perawatan

ilustrasi bengkel motor (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)
ilustrasi bengkel motor (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Untuk mencegah kerusakan, hindari menggeber motor sampai RPM mentok dalam waktu lama. Perhatikan tanda-tanda awal seperti bau karet, bunyi melengking, atau selip saat akselerasi, lalu segera periksa ke bengkel. Lakukan servis berkala: bersihkan rumah CVT, pastikan tidak ada oli masuk ke dalamnya, dan ganti belt sesuai rekomendasi pabrikan. Pilih suku cadang berkualitas dan pastikan pemasangan dilakukan oleh teknisi tepercaya agar umur pakai maksimal.

Kerusakan mendadak di tengah jalan berpotensi berbahaya dan bisa membuat biaya perbaikan membengkak karena komponen lain ikut terdampak. Rawat CVT belt dengan rutin supaya performa tetap terjaga dan berkendara lebih aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Bedah Spesifikasi Mitsubishi New Pajero Sport, Ada Dua Opsi Mesin

29 Sep 2025, 14:07 WIBAutomotive