Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ganti Oli Mesin Motor Berapa KM? Berikut Anjurannya

Seorang mekanik mengganti oli motor yang terendam banjir menggunakan Pertamina Enduro. (Dok. Pertamina Lubricants)
Seorang mekanik mengganti oli motor yang terendam banjir menggunakan Pertamina Enduro. (Dok. Pertamina Lubricants)

Ganti oli mesin motor adalah salah satu perawatan rutin yang tidak boleh diabaikan oleh setiap pemilik kendaraan. Apalagi oli berperan penting dalam melumasi, mendinginkan, dan melindungi komponen mesin agar tetap bekerja optimal. Jika kondisi oli tidak baik, gesekan antar komponen mesin bisa menyebabkan keausan, bahkan berisiko merusak mesin secara permanen.

Namun, masih banyak yang bingung ganti oli mesin motor berapa KM dan apakah berdasarkan jarak tempuh atau waktu pemakaian? Simak pembahasan berikut ini, ya.

1. Ganti oli mesin motor berapa KM?

Seorang mekanik mengganti oli motor yang terendam banjir menggunakan Pertamina Enduro. (Dok. Pertamina Lubricants)
Seorang mekanik mengganti oli motor yang terendam banjir menggunakan Pertamina Enduro. (Dok. Pertamina Lubricants)

Penggantian oli mesin motor dianjurkan setiap 2.000 hingga 4.000 kilometer. Rentang ini cukup bervariasi karena dipengaruhi oleh intensitas penggunaan kendaraan.

Jika motor sering melewati daerah macet, di mana mesin bekerja lebih keras meski jarak tempuh pendek, penggantian oli bisa dilakukan lebih cepat. Terlebih, jika kamu adalah pengendara yang menempuh jarak 20—50 km setiap hari, oli sebaiknya diganti setiap 2 bulan sekali. 

2. Tanda-tanda oli mesin perlu diganti

ilustrasi ganti oli motor (vecteezy.com/kasarp1968533984)
ilustrasi ganti oli motor (vecteezy.com/kasarp1968533984)

Selain mengikuti jadwal penggantian berdasarkan jarak tempuh atau waktu, penting juga untuk memperhatikan tanda-tanda oli mesin perlu diganti. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai meliputi oli yang menjadi encer dan berwarna hitam, suhu mesin cepat panas, suara mesin terdengar lebih kasar dari biasanya, serta volume oli mesin berkurang.

3. Apa yang terjadi jika oli mesin habis?

ilustrasi menuang oli mobil yang baru (pexels.com/Daniel Andraski)
ilustrasi menuang oli mobil yang baru (pexels.com/Daniel Andraski)

Penggantian oli mesin ini perlu dilakukan secara berkala karena memengaruhi performanya. Apalagi kehabisan oli mesin motor bisa berdampak buruk. Sebut saja meningkatkan gesekan antar komponen, menyebabkan keausan, dan memicu overheating. Akibatnya, mesin bisa rusak parah dan kendaraan sering mogok saat digunakan. 

Di luar itu, oli yang kotor atau kering membuat mesin bekerja lebih keras, memunculkan getaran, suara aneh, dan boros bahan bakar. Terlambat mengganti oli juga bisa merusak piston, menurunkan performa, dan meningkatkan emisi gas buang. 

4. Bagaimana cara cek oli mesin motor?

ilustrasi seorang teknisi sedang memperbaiki motor yang kehabisan oli (pexels.com/ali huzeyfe ermiş)
ilustrasi seorang teknisi sedang memperbaiki motor yang kehabisan oli (pexels.com/ali huzeyfe ermiş)

Untuk memeriksa oli mesin motor, gunakan dipstick dengan memastikan motor berada di permukaan datar dan standar tengah terpasang. Biarkan mesin sampai dingin, lalu tarik dipstick, bersihkan, masukkan kembali, dan periksa apakah level oli berada di antara tanda minimum dan maksimum. Jika di bawah batas minimum, oli perlu ditambah atau diganti.

Selain level, perhatikan kondisi oli. Oli yang baik berwarna bening kecokelatan dan bertekstur cair serta licin. Jika warnanya hitam pekat, teksturnya kental, atau tercium bau menyengat, ini berarti oli sudah kotor atau ada masalah pada mesin.

Mengganti oli mesin secara teratur sangat penting untuk menjaga kinerja mesin, mencegah kerusakan komponen, dan memperpanjang umur motor. Dengan mengetahui ganti oli mesin berapa KM, kamu bisa merawat motor lebih baik. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Zaki Narayan Satria
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us