Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Sudah Isi Bensin Full Tank, Jarum Indikator Bensin Kok Gak Naik?

ilustrasi speedometer (unsplash.com/CHUTTERSNAP)
ilustrasi speedometer (unsplash.com/CHUTTERSNAP)

Banyak pengendara pernah mengalami momen membingungkan: baru saja mengisi bensin sampai full tank, tapi jarum indikator di motor atau mobil tak kunjung menyentuh huruf F. Kondisi ini membuat sebagian orang khawatir ada kerusakan pada sistem bahan bakar atau indikator bensin.

Padahal, fenomena ini cukup umum terjadi dan tidak selalu menandakan masalah serius. Ada sejumlah faktor teknis, desain tangki, hingga kebiasaan pengisian yang dapat memengaruhi pembacaan indikator. Memahami penyebabnya membantu pengendara lebih tenang dan tidak langsung menyalahkan unit kendaraan.

1. Sistem pelampung butuh waktu untuk membaca volume

Ilustrasi speedometer motor (freepik/master1305)
Ilustrasi speedometer motor (freepik/master1305)

Indikator bensin bekerja menggunakan pelampung yang bergerak mengikuti ketinggian bahan bakar di dalam tangki. Gerakan pelampung ini kemudian diterjemahkan menjadi sinyal elektrik yang menggerakkan jarum atau bar digital. Namun, sistem ini tidak selalu merespons secara instan karena pabrikan sengaja menambahkan peredam agar jarum tidak naik turun saat kendaraan berguncang.

Akibatnya, setelah pengisian full tank, pelampung butuh waktu beberapa menit untuk mencapai posisi tertinggi. Jika kendaraan langsung dinyalakan dan dikendarai, terutama melewati jalan bergelombang, pembacaan bisa menjadi sedikit tertunda. Pada beberapa model motor dan mobil, indikator baru benar-benar menyentuh F setelah kendaraan berjalan cukup jauh atau setelah mesin dimatikan lalu dinyalakan kembali.

Selain itu, posisi parkir saat pengisian juga memengaruhi. Jika tangki dalam kondisi miring, pelampung tidak berada di titik maksimal sehingga indikator tidak sampai ke batas penuh.

2. Kapasitas tangki dan desain nozzle pom bensin berbeda-beda

Ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/cottonbro studio)

Bahan bakar yang dianggap “full tank” oleh petugas SPBU belum tentu benar-benar mengisi kapasitas maksimum tangki. Desain tangki kendaraan umumnya memiliki ruang ekspansi untuk menampung uap bensin dan mengantisipasi pemuaian akibat panas. Karena itu, ketika dispenser otomatis berhenti, sebenarnya masih ada sedikit ruang kosong, sehingga pelampung belum mencapai level tertinggi.

Selain itu, bentuk tangki yang tidak simetris—lebih lebar di bagian atas dan mengecil di bagian bawah—membuat perubahan volume tidak selalu terbaca secara linear. Ada juga kasus ketika udara terjebak di dalam tangki saat pengisian cepat, sehingga volume bensin belum memenuhi seluruh ruang, dan pelampung pun tidak terangkat maksimal.

Beberapa pabrikan juga mengkalibrasi indikator sedikit konservatif agar pengendara punya cadangan bahan bakar, sehingga meski jarum belum menyentuh F, tangki sebenarnya sudah penuh.

3. Komponen indikator bisa mengalami keausan atau error

ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Maria Orlova)
ilustrasi mengisi bensin (pexels.com/Maria Orlova)

Walaupun tidak selalu, indikator yang tidak menyentuh F bisa menandakan adanya masalah teknis. Pelampung yang aus, macet, berkarat, atau terhalang kotoran dapat membuat pergerakannya tidak lagi halus. Kabel sensor, resistor, atau panel indikator juga dapat mengalami penurunan sensitivitas seiring usia kendaraan.

Pada motor dan mobil yang sudah lama digunakan, perubahan kecil pada sistem kelistrikan dapat memengaruhi akurasi pembacaan. Jika setelah beberapa kali pengisian indikator tetap tidak mau naik atau justru turun tiba-tiba, sebaiknya lakukan pemeriksaan di bengkel terpercaya.

Kesimpulannya, indikator bensin tidak menyentuh F bukan selalu berarti ada masalah. Beri waktu beberapa menit, cek posisi parkir, dan pastikan pengisian dilakukan hingga dispenser otomatis berhenti. Namun, jika gejalanya konsisten dan mengganggu, pemeriksaan komponen bahan bakar adalah langkah terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Benarkah Mengurangi Tekanan Ban Di Jalan Basah Bisa Menambah Traksi?

25 Nov 2025, 14:05 WIBAutomotive