Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Motor Harian Sering Diajak Ngebut? Ini Komponen yang Bakal Rontok

Ilustrasi naik motor (Unsplash/Rowan Freeman)
Ilustrasi naik motor (Unsplash/Rowan Freeman)
Intinya sih...
  • Kampas kopling dan transmisi rentan aus karena akselerasi keras dan pindah gigi kasar.
  • Piston, ring, dan oli mesin terpengaruh suhu tinggi akibat akselerasi, mengakibatkan performa menurun.
  • Rantai, gir, dan ban belakang mudah kendur atau aus karena gaya berkendara agresif, mengurangi tingkat keamanan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Motor harian sejatinya dirancang untuk penggunaan normal, seperti dipakai ke kantor, kuliah, atau sekadar jalan santai di akhir pekan. Namun, sebagian pengendara kadang tergoda untuk “mengetes tenaga” motornya di jalanan kosong, layaknya sedang ikut balapan. Sensasi adrenalin memang seru, apalagi kalau motor terasa responsif. Tapi perlu diingat, motor yang setiap hari digunakan untuk aktivitas rutin tidak didesain untuk menanggung beban ekstrem seperti motor balap.

Kebiasaan menarik gas sampai mentok atau sering akselerasi mendadak bisa mempercepat kerusakan berbagai komponen penting. Mesin, sistem transmisi, hingga kaki-kaki akan bekerja di luar batas normalnya. Akibatnya, umur pakai beberapa bagian bisa menurun drastis, bahkan sebelum waktunya. Berikut ini beberapa komponen yang paling cepat rusak kalau motor harian sering “dipacu” seperti motor balap.

1. Kampas kopling dan transmisi

ilustrasi kopling pada motor (pexels.com/aboodi vesakaran)
ilustrasi kopling pada motor (pexels.com/aboodi vesakaran)

Kopling adalah salah satu komponen yang paling cepat aus kalau motor sering digunakan untuk akselerasi keras. Saat motor digeber dari putaran rendah ke tinggi secara tiba-tiba, kampas kopling bekerja lebih berat untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Gesekan berlebih ini bisa membuat kampas kopling cepat habis, bahkan terbakar.

Selain itu, transmisi juga ikut terdampak. Sering pindah gigi dengan kasar atau tidak menutup gas saat oper gigi bisa membuat gigi transmisi aus dan perpindahan terasa tidak mulus. Jika dibiarkan, transmisi bisa mengalami slip atau suara “krek-krek” setiap kali perpindahan gigi dilakukan.

2. Piston, ring, dan oli mesin

ilustrasi piston motor (suzuki.co.id)
ilustrasi piston motor (suzuki.co.id)

Motor yang sering digeber akan membuat suhu ruang bakar meningkat tajam. Piston dan ring piston bekerja lebih keras untuk menahan tekanan pembakaran tinggi. Akibatnya, keausan terjadi lebih cepat, dan performa mesin bisa turun drastis. Gejala awalnya biasanya suara mesin jadi lebih kasar dan tenaga terasa menurun.

Selain itu, oli mesin juga lebih cepat “tua.” Karena sering panas, kualitas oli menurun dan daya pelumasannya berkurang. Jika tidak rutin diganti, risiko aus pada komponen dalam mesin meningkat. Jadi, kalau motor sering digeber, interval ganti oli sebaiknya dipersingkat.

3. Rantai, gir, dan ban belakang

ilustrasi rantai motor (unsplash.com/Jan Kopriva)
ilustrasi rantai motor (unsplash.com/Jan Kopriva)

Gaya berkendara agresif seperti start cepat dan akselerasi mendadak membuat rantai dan gir cepat kendur atau aus. Gigi gir bisa menipis lebih cepat karena menerima tarikan keras secara berulang. Hal serupa juga terjadi pada ban belakang, yang mendapat tekanan dan gesekan tinggi saat akselerasi mendadak. Ban bisa cepat botak di bagian tengah karena traksi berlebihan.

Jika motor terus digunakan seperti itu, selain boros bensin, tingkat keamanan juga menurun. Rantai yang longgar atau gir yang aus bisa membuat tenaga tidak tersalurkan sempurna, bahkan berpotensi lepas saat kecepatan tinggi.

Motor harian boleh saja sesekali “dipacu,” tapi jangan sampai kebiasaan itu jadi rutin. Jika ingin memuaskan hasrat balapan, lebih baik dilakukan di tempat khusus seperti sirkuit, bukan jalan umum. Selain lebih aman, motor pun tetap awet dan siap menemani aktivitas setiap hari tanpa khawatir cepat rusak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in Automotive

See More

Mobil Baru Tapi Boros Bensin, Apa Penyebabnya?

23 Okt 2025, 10:05 WIBAutomotive