Kenapa Suara Mesin Motor Berubah setelah Ganti Oli?

- Viskositas oli baru tidak sesuai dengan spesifikasi mesin
- Oli lama yang kotor membuat mesin lebih bising sebelumnya
- Proses penggantian oli kurang sempurna
Setiap pengendara motor pasti tahu pentingnya mengganti oli secara rutin. Namun, ada kalanya setelah mengganti oli, suara mesin justru terdengar berbeda dari biasanya — entah lebih halus, lebih kasar, atau malah sedikit berisik. Kondisi ini sering membuat pemilik motor bingung, apalagi jika sebelumnya mesin terdengar normal.
Perubahan suara mesin setelah ganti oli sebenarnya hal yang wajar, selama tidak disertai gejala aneh lain seperti getaran berlebih atau performa menurun. Suara mesin bisa berubah karena oli baru memiliki karakteristik yang berbeda dari oli lama, baik dari sisi viskositas, jenis, maupun kualitasnya. Namun, dalam beberapa kasus, perubahan suara bisa jadi tanda ada masalah lain yang perlu diperhatikan.
1. Viskositas oli baru tidak sesuai dengan spesifikasi mesin

Salah satu penyebab utama suara mesin berubah setelah ganti oli adalah perbedaan tingkat kekentalan atau viskositas. Oli yang terlalu kental akan membuat komponen mesin sulit bergerak pada awal penggunaan, sehingga suara terdengar berat atau sedikit kasar. Sebaliknya, jika oli terlalu encer, pelumasan tidak maksimal dan gesekan antarbagian logam jadi lebih jelas terdengar.
Setiap mesin memiliki rekomendasi viskositas tertentu, misalnya 10W-30 atau 20W-50. Jika kamu menggunakan oli di luar spesifikasi itu, suara mesin bisa berubah. Untuk menghindarinya, selalu pilih oli sesuai rekomendasi pabrikan yang tertera di buku manual, dan sesuaikan juga dengan kondisi pemakaian harian — apakah sering macet, jarak jauh, atau motor lama yang sudah berumur.
2. Oli lama yang kotor membuat mesin lebih bising sebelumnya

Kadang suara mesin terdengar lebih halus setelah ganti oli baru, dan hal itu justru tanda positif. Oli lama yang sudah kotor dan terkontaminasi karbon, debu, atau serpihan logam membuat pelumasan tidak optimal, sehingga mesin terdengar kasar. Setelah diganti dengan oli baru yang bersih, gesekan berkurang dan suara mesin menjadi lebih lembut.
Namun, jika suara tetap kasar meski oli sudah diganti, bisa jadi endapan dari oli lama masih menempel di dalam mesin. Dalam kasus seperti ini, sebaiknya lakukan pembersihan mesin dengan engine flush agar saluran oli kembali bersih. Proses ini sebaiknya dilakukan di bengkel agar hasilnya maksimal dan tidak merusak komponen internal.
3. Proses penggantian oli kurang sempurna

Suara mesin juga bisa berubah karena proses penggantian oli tidak dilakukan dengan benar. Misalnya, volume oli yang dimasukkan kurang dari kapasitas seharusnya, atau oli lama belum sepenuhnya dikuras. Akibatnya, pelumasan tidak merata dan mesin mengeluarkan suara yang berbeda, kadang lebih berisik di bagian klep atau noken as.
Selain itu, penggunaan oli dari wadah yang sudah lama terbuka juga bisa memengaruhi hasilnya karena kualitasnya mungkin sudah menurun. Pastikan penggantian oli dilakukan di tempat terpercaya dan menggunakan oli yang masih segar dalam kemasan tertutup rapat. Dengan begitu, suara mesin akan stabil dan performanya kembali optimal.
Perubahan suara mesin setelah ganti oli tidak selalu menandakan kerusakan. Selama motor tetap responsif dan tidak ada kebocoran atau getaran berlebih, kamu tak perlu khawatir. Namun, jika suara terdengar kasar terus-menerus setelah beberapa hari, sebaiknya periksa kembali jenis oli dan kondisi mesin agar motor tetap awet dan nyaman digunakan.