Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tips Memilih Klakson Motor, Jangan Asal Nyaring

Ilustrasi kunci motor (riders-share.com)

Ada beberapa alasan kenapa biker mengganti klakson bawaan pabrik dengan klakson aftermarket, salah satunya untuk mendapatkan suara yang lebih keras atau khas. Sebab klakson aftermarket sering kali menawarkan variasi suara dan volume yang dapat membantu meningkatkan keselamatan di jalan.

Namun, penggantian klakson ini perlu dilakukan dengan bijak, karena selain mempengaruhi kelistrikan motor, klakson yang terlalu keras dapat mengganggu pengguna jalan lain dan melanggar aturan lalu lintas.

Nah, berikut adalah beberapa tips penting untuk memilih klakson aftermarket yang aman dan sesuai dengan aturan.

1. Perhatikan tingkat kebisingannya

Ilustrasi polisi lalu lintas (twitter.com/TMCPoldaMetro)

Kebisingan klakson itu ada aturannya, lho. Berdasarkan peraturan lalu lintas, batas kebisingan suara klakson untuk kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor) itu sekitar 90 desibel (dB). Klakson yang suaranya melebihi batas ini dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan lain dan karenanya bisa dikenakan sanksi.

Karena itu sebelum membeli klakson aftermarket, pastikan klakson yang kamu beli suaranya tidak lebih dari 90 desibel. Biasanya tingkat kebisingan klakson tertera pada kemasan klakson yang akan kamu beli. Pilihlah klakson yang suaranya tetap terdengar cukup keras tanpa melebihi ambang batas yang diperbolehkan.

2. Perhatikan kesesuaian klakson dengan sistem kelistrikan motor

Aki motor (louis.eu)

Biasanya klakson aftermarket memerlukan daya listrik yang lebih tinggi dibandingkan dengan klakson standar. Karena itu, sebelum memasang klakson baru, penting untuk memeriksa spesifikasi kelistrikan motor kamu terlebih dahulu.

Sebab kalau daya yang dibutuhkan klakson aftermarket terlalu besar, sistem kelistrikan motor bisa terbebani, sehingga berpotensi menyebabkan aki cepat habis. Oya, beberapa klakson aftermarket telah dilengkapi dengan relay yang dapat membantu mengurangi beban langsung pada sistem kelistrikan motor. 

4. Memilih jenis Klakson yang sesuai

Ilustrasi klakson terompet (trainhorns.us)

Ada banyak jenis klakson aftermarket yang tersedia di pasaran, seperti klakson elektrik, klakson trompet, dan klakson keong. Masing-masing jenis klakson tersebut memiliki karakteristik yang bereda.

Klakson elektrik biasanya memiliki daya yang lebih rendah dan mudah dipasang, sehingga cocok untuk kebanyakan sepeda motor. Sementara klakson keong atau trompet cenderung lebih besar dan membutuhkan daya lebih tinggi, sehingga perlu dipastikan sesuai dengan kapasitas motor.

Pilihlah jenis klakson secara bijak sesuai dengan ukuran dan daya motormu agar pemasangan lebih mudah dan tidak merusak komponen motor. Jangan lupa juga memperhatikan tingkat kebisingan dari klakson yang akan kamu beli, apapun jenis klaksonnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us