Warna Oli Berubah Hitam, Waspadai Tiga Hal ini

Saat masih di dalam kemasan, oli biasanya berwarna bening keemasan. Tapi begitu dimasukkan ke dalam mesin, warna oli bisa berubah menjadi hitam pekat. Perubahan warna oli dari bening ke hitam ini normal.
Sebab oli berfungsi melumasi sekaligus membersihkan semua komponen di dalam mesin sehingga perlahan warnanya akan menjadi hitam. Tapi ada beberapa hal yang harus kamu waspadai di balik hitamnya warna oli motormu.
1. Oli terlalu cepat hitam

Warna oli memang akan berubah menjadi hitam seiring pemakaian. Tapi kalau oli motor terlalu cepat menghitam, kamu harus waspada. Sebab oli yang terlalu cepat menghitam bisa jadi menandakan ada masalah pada mesin motormu.
Sangat mungkin oli motormu tercampur dengan air radiator (coolant). Akibatnya oli menjadi lebih encer dan karenanya lebih cepat kotor. Selain itu oli yang terlalu cepat menghitam juga bisa disebabkan karena oli tersebut ikut terbakar bersama bahan bakar.
2. Oli terlihat mengental dan berlumpur

Kalau kamu membeli oli, biasanya ada petunjuk kekentalan atau viskositas pada kemasannya. Kekentalan oli bervariasi, mulai dari SAE 15W-40, 15W-50, 20W-40, hingga 20W-50. Makin tinggi angkanya, semakin kental olinya.
Karena itu perhatikan oli motormu setelah beberapa waktu pemakaian. Jika kekentalan olinya tidak sesuai dengan tingkat viskositasnya atau ada bagian yang menggumpal apalagi berlumpur, bisa jadi oli tersebut telah tercampur dengan oli radiator atau bensin.
Kalau ini terjadi, berarti ada masalah pada mesin motormu. Sebaiknya segera cek ke bengkel langgananmu biar gak sampai turun mesin.
3. Ganti oli motor setiap seribu km

Sangat disarankan mengganti oli motor secara rutin setiap 1.000 km atau sebulan sekali demi menjaga kesehatan serta performa mesin. Pastikan menggunakan oli asli karena oli palsu hanya akan membuat mesin motormu rontok.
Jangan tergiur harga murah karena ada harga pasti ada kualitas. Untuk itu belilah oli di bengkel-bengkel atau toko sparepart terpercaya.