Waspada! Biker Rentan Terpapar Bell’s Palsy

- Bell's Palsy adalah kelumpuhan pada otot wajah yang terjadi tiba-tiba, biasanya hanya pada satu sisi.
- Penyebabnya belum diketahui pasti, tapi diduga terkait dengan infeksi virus dan kondisi tubuh yang drop atau stres.
- Risiko terkena Bell's Palsy meningkat bagi biker yang sering berkendara dalam kondisi suhu dingin tanpa pelindung wajah yang cukup.
Touring naik motor memang menyenangkan dan menantang, terutama buat biker yang suka menjelajah alam bebas. Namun, ada satu risiko yang kerap mengintai para biker saat touring, yakni Bell’s Palsy atau kelumpuhan pada otot wajah.
Biker yang terkena Bell’s Palsy akan sulit menggerakkan salah satu sisi wajah. Situasi ini tentu saja sangat membahayakan. Karena itu sangat penting mengenal Bell’s Palsy dan cara mengatasinya sedini mungkin.
1. Apa itu Bell's Palsy dan gejalanya?

Bell’s Palsy adalah kelumpuhan atau kelemahan pada otot wajah yang terjadi secara tiba-tiba, biasanya hanya pada satu sisi. Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan pada saraf fasialis (saraf wajah) yang mengontrol otot-otot wajah.
Gejalanya meliputi salah satu sisi wajah terlihat turun, mata sulit menutup, sulit tersenyum, hingga lidah terasa mati rasa di sebagian area. Meski tampak menyeramkan, Bell’s Palsy umumnya bersifat sementara dan bisa pulih dalam waktu beberapa minggu hingga bulan.
Penyebab pasti Bell’s Palsy belum diketahui secara pasti, namun banyak kasus yang terkait dengan infeksi virus, seperti herpes simplex. Selain itu, kondisi tubuh yang drop, stres, dan paparan angin dingin atau udara ekstrem juga diduga menjadi pemicu yang memperparah kerentanan seseorang terhadap Bell’s Palsy.
2. Paparan angin dan suhu dingin bisa menjadi pemicu

Bagi biker yang sering berkendara dalam kondisi suhu dingin atau tanpa pelindung wajah yang cukup, risiko terkena Bell’s Palsy memang bisa meningkat. Ketika wajah terus-menerus terpapar angin dingin dalam waktu lama, misalnya saat berkendara malam tanpa helm full face atau pelindung wajah lainnya, saraf di area wajah bisa mengalami iritasi. Jika ditambah dengan kondisi imun yang menurun atau sedang lelah berat, peluang terjadinya peradangan pada saraf wajah pun menjadi lebih besar.
Meski belum ada penelitian yang secara eksplisit menyatakan bahwa naik motor menyebabkan Bell’s Palsy, faktor-faktor risikonya jelas bisa terjadi dalam aktivitas berkendara. Oleh karena itu, penting bagi biker untuk memperhatikan perlindungan terhadap wajah, terutama saat berkendara di malam hari, di pegunungan, atau saat musim hujan.
3. Pencegahan dan penanganan jika gejala muncul

Untuk mencegah risiko Bell’s Palsy, biker sebaiknya selalu menggunakan helm tertutup atau full face, serta tambahan pelindung seperti balaclava, masker wajah tebal, atau buff saat berkendara di udara dingin. Hindari langsung terpapar angin malam setelah mandi atau ketika tubuh dalam kondisi lelah. Menjaga daya tahan tubuh melalui istirahat cukup, makan bergizi, dan tetap hangat saat berkendara juga sangat penting.
Jika mengalami gejala Bell’s Palsy, segera konsultasikan ke dokter. Penanganan sedini mungkin, biasanya dengan obat antivirus, steroid, atau terapi fisik ringan, dapat mempercepat proses pemulihan. Jangan anggap remeh gejala yang muncul tiba-tiba pada wajah, karena semakin cepat ditangani, peluang sembuh total juga semakin besar.
So, meski naik motor bukan penyebab langsung Bell’s Palsy, aktivitas tersebut dapat memicu kondisi ini jika dilakukan tanpa perlindungan memadai, terutama dalam cuaca dingin. Jadi, tetaplah waspada, lindungi wajah, dan jaga kesehatan tubuh agar tetap aman selama di jalan.