2.892 Aset PT Pos Bisa Disewa buat Bisnis Hotel-RS, Pengusaha Serbu!

- PT Pos Indonesia tawarkan 2.892 aset properti untuk dikembangkan bisnis, termasuk hotel, rumah sakit, pergudangan, dan pusat data.
- Aset tersebar di Sumatra, Jawa, hingga Papua dengan okupansi rata-rata 30%, perusahaan berupaya meningkatkan nilai aset dengan mengundang investor untuk bekerja sama.
Jakarta, IDN Times - PT Pos Indonesia (Persero) menawarkan 2.892 aset propertinya kepada investor untuk mengembangkan bisnis.
Direktur Utama Pos Indonesia atau PosIND, Faizal R Djoemad mengatakan, aset-aset tersebut memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi berbagai sektor bisnis, seperti hotel, rumah sakit, pergudangan, hingga pusat data (data center).
“Sebagian aset memiliki bangunan yang cukup luas dan lokasi yang strategis, beberapa di antaranya juga merupakan bangunan heritage yang memiliki nilai histori dan bentuk yang khas,” kata Faizal dikutip dari keterangan resmi, Jumat (21/2/2025).
1. Buat tingkatkan nilai aset perusahaan

Adapun aset PT Pos Indonesia tersebar di berbagai wilayah, yakni Sumatra dan Riau sebanyak 807 aset, Jakarta dan Banten sebanyak 171 aset, Jawa Barat 201 aset, Jawa Tengah 386 aset; Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara ada sebanyak 537 aset. Pada wilayah Maluku, Sulawesi, Kalimantan dan Papua ada 790 aset.
Faizal mengatakan, rata-rata okupansi aset milik PT Pos Indonesia sebesar 30 persen. Melalui Investor Gathering yang digelar di Pos Bloc, Jakarta Pusat pada Kamis (19/2), PT Pos Indonesia berupaya meningkatkan nilai aset dengan mengundang investor untuk bekerja sama dalam pemanfaatan aset.
Cara itu juga akan membantu mengurangi beban dari biaya perawatan, pajak, dan sebagainya yang harus dibayar perusahaan meskipun asetnya tak dipakai.
“Kita ingin mentransformasikan dari liabilities menjadi business opportunity. Kenapa liabilities? Karena kalau aset kita utilitasnya rendah, maka banyak cost saja, revenue-nya gak bisa cover cost,” ujar Faizal.
2. Tingkatkan okupansi aset lewat kerja sama

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Pos Properti Indonesia, Junita Roemawi mengatakan dengan investor gathering, harapannya perusahaan bisa meningkatkan okupansi dari sisi internal sebesar 40 persen, dan 60 persen-nya diisi oleh investor.
Menurut Junita, selama 10 tahun Pos Properti beroperasi, sudah banyak investor yang tertarik untuk bekerja sama memanfaatkan aset PT Pos. Misalnya seperti Pos Bloc yang berlokasi di Gedung Filateli Jakarta, yang sebelumnya adalah Kantor Pos Pasar Baru.
Pos Bloc kini dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan dan juga kuliner sejak 2021.
"Sebenarnya sudah banyak (investor yang minat kerja sama), dan kita sudah jalankan juga kerja sama, mencari investor, mitra dan lain-lain. Contoh Pos Bloc ini juga bentuknya kerja sama, karena mereka juga (investor) melakukan perbaikan pada sebagian area, yang area tenant," tutur Junita.
3. Jenis kerja sama yang bisa dimanfaatkan investor

Lebih lanjut, optimalisasi aset dapat dilakukan dengan berbagai skema kerja sama yang fleksibel, seperti sewa murni, sewa bangunan, Kerja Sama Operasional (KSO), Kerja Sama Usaha (KSU), Build Operate Transfer (BOT), dan Build Transfer Operate (BTO), sehingga calon investor dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis mereka.
“Jadi kalau misalnya (investor) merasa ada yang cocok daerahnya, ya silahkan, tinggal hubungi kami, nanti bisa kita atur bentuk kerja samanya, semua jenis kerja sama kita bisa sepakati," ujar Junita.
Dalam kesempatan yang sama, PT Pos Properti Indonesia meresmikan logo baru perusahaan sebagai simbol transformasi dan adaptasi terhadap kebutuhan pasar yang terus berkembang. Logo utama Pos Properti terdiri dari dua elemen utama berupa simbol “pintu/jendela” dan logotype Pos Properti.
Desainnya yang terinspirasi dari bentuk jendela dan pintu khas bangunan PT Pos Indonesia (Persero) mencerminkan semangat dan energi perusahaan dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
“Transformasi logo ini sejalan dengan visi Pos Properti untuk terus berkembang, menciptakan peluang, dan menjadi bagian dari perjalanan banyak individu dalam mewujudkan aspirasi mereka,” ujar Junita.