Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perajin menuangkan gula pasir ke dalam baskom sebagai bahan baku pembuatan madumongso di Mojo, Kediri, Jawa Timur, Senin (11/5/2020). Semenjak merebaknya COVID-19, sejumlah pelaku UMKM makanan mengeluhkan kenaikan harga gula pasir dari sebelumnya Rp12 ribu menjadi Rp18 ribu per kilogram sehingga terpaksa menaikkan harga jual produknya untuk mengimbangi biaya produksi dengan risiko berkurangnya pelanggan. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/wsj.

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia mendorong sektor UMKM bangkit di tengah pandemik COVID-19. Menurut Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, UMKM adalah sektor signifikan untuk perekonomian.

Sebanyak 99,99 persen atau 62,9 juta unit usaha berasal dari UMKM. Sementara, korporasi besar menyumbang 0,01 persen atau 5.400 unit usaha.

"Penyerapan tenaga kerja dari UMKM 97,05 persen, sementara dari usaha besar hanya 2,95 persen atau 3,58 juta tenaga kerja. UMKM berkontribusi ke PDB 55,6 persen, sementara 37,07 persen PDB dari usaha besar. UMKM ini sektor strategis karena melibatkan banyak tenaga kerja," kata Destry dalam diskusi webinar bersama IDN Times, Rabu (20/5).

1. BI memperbaiki sistem pembayaran digital

IDN Times/ Helmi Shemi

Untuk membangkitkan sektor UMKM terdampak COVID-19, jelas Destry, Bank Indonesia memperlancar proses transaksi di UMKM. Karena banyak pelaku usaha memanfaatkan e-commerce, pihaknya berupaya memperbaiki sistem pembayaran.

"Transaksi elektronik non-bank meningkat, jadi mempermudah efisiensi transaksi digital. Mayoritas adalah pelaku UMKM," jelasnya.

2. UMKM diberikan subsidi bunga

Editorial Team

Tonton lebih seru di