38 Perusahaan Antre IPO, 8 Beraset Jumbo

Kendati demikian, Nyoman Yetna enggan menyebutkan secara eksplisit nama-nama perusahaan di dalam pipeline tersebut. Dia hanya menyebutkan sektor-sektor perusahaan yang masuk dalam pipeline.

Tercatat sebanyak delapan perusahaan datang dari sektor barang konsumen primer, tujuh perusahaan dari sektor barang industrial, enam perusahaan datang dari sektor barang konsumen nonprimer, empat perusahaan dari sektor teknologi dan properti real estat, serta tiga perusahaan dari sektor layanan kesehatan, dua perusahaan sektor basic materials dan energi.

"Kemudian masing-masing satu perusahaan dari sektor infrastruktur serta transportasi dan logistik," kata Nyoman Yetna.

Nyoman Yetna pun menambahkan besaran aset yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan di dalam pipeline BEI.

Mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04./2017, ada delapan perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp250 miliar, dan 24 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.

Kemudian, ada enam perusahaan memiliki aset skala kecil, yakni di bawah Rp50 miliar.

BEI sendiri menargetkan lebih dari 60 perusahaan bakal mencatatkan saham di Bursa pada tahun ini.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman pun optimistis mampu merealisasikan target tersebut meskipun 2024 adalah tahun politik lantaran adanya ajang pemilu 5 tahunan memilih presiden-wakil presiden dan anggota legislatif.

"Kita targetkan tahun ini 62 emiten baru, walaupun tahun lalu 79 (perusahaan)," ucap Iman.