Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Tahun Jokowi-JK, Ini 6 Klaim Keberhasilan Ekonomi

Pexels/Negative Space
Pexels/Negative Space

Jakarta, IDN Times - Tanggal 20 Oktober 2018 menjadi hari di mana Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) resmi menjabat sebagai pasanngan presiden dan wakil presiden.  

Dalam acara Diskusi Media Forum Merdeka Barat (FMB) 9 edisi 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan dalam kurun empat tahun kondisi ekonomi dikelola dengan baik dan penuh kehati-hatian.  

"Pertumbuhan ekonomi stabil di kisaran 5 persen dan terus meningkat. Pada 2014, ekonomi tumbuh 5,02 persen, semester 1 pada 2018 telah mencapai 5,17 persen,” kata Moeldoko di Auditorium Gedung 3 Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10).  

Moeldoko dan Menko Perekonomian Darmin Nasution mengklaim sejumlah pencapaian perekonomian Indonesia. Apa saja?

1. Fundamental ekonomi makro yang kuat

Ilustrasi. (ANTARA FOTO/ICom/AM IMF-WBG/M Agung Rajasa)

Darmin mengklaim pada masa pemerintahan Jokowi-JK fundamental ekonomi makro Indonesia sehat dan kuat.  

Meski demikian, perekonomian Indonesia juga memiliki tantangan, yaitu pertumbuhan ekonomi dari tahun 2014 – 2017 itu meningkat tapi memang pelan-pelan. 

"Sekarang sampai semester 1, pertumbuhan 5,17 persen. Dalam situasi ekonomi dunia yang sedang terjadi gangguan dan gejolak, maka dapat diakui bahwa perekonomian kita membaik," katanya. 

Salah satu faktor eksternal yang membebani perekonomian dan mata uang rupiah adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

2. Kemiskinan di Indonesia berkurang

Ilustrasi warga miskin. Dok. IDN Times

Kedua Darmin menyebut, indikator-indikator yang lebih dalam dari sekedar pertumbuhan ekonomi, yaitu tingkat kemiskinan mencapai posisi terbaik yang kita alami yaitu 9,82 persen. 

"Rasio gini juga membaik, yaitu sekitar 7-8 tahun terakhir. Angkanya adalah 0,389 di Maret 2018. Dari semula 2014 sebesar 0,414 persen," kata Darmin. 

Angka kemiskinan, menurut Moeldoko, juga menurun. Jika pada 2014 tingkat kemiskinan 10,96 persen, kata dia, maka pada Maret 2018 berada di angka 9,82 persen.  

3. Lapangan pekerjaan yang banyak tersedia

Ilustrasi bursa lowongan kerja. (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, angka pengangguran turun karena banyaknya lapangan pekerjaan. Tingkat pengangguran juga posisi terbaik, yakni menurun menjadi 5,13 persen. 

"Dalam lima tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla, telah terserap 8,7 juta orang dalam lapangan kerja," ujarnya. 

4. Inflasi yang terkendali

Komoditas pangan, cabai merah (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Darmin menyebut dulu inflasi double digit, namun dalam periode 4 tahun terakhir kinerjanya jauh lebih stabil yaitu angkanya 3,5 persen.  

"Tingkat inflasi dapat dikendalikan. Pemerintah mampu mewujudkan inflasi rendah di sekitar kita," katanya. 

Moeldoko menambahkan, tingkat inflasi turun menjadi 2,88 persen di September 2018. “Alhasil, stabilitas harga terkendali, menjaga daya beli masyarakat dan memberi ruang gerak usaha,” tuturnya.  
 

5. Kinerja fiskal yang makin menguat

IDN Times/Cije Khalifatullah

Selanjutnya, Darmin menilai kinerja fiskal jelas makin menguat meski dalam 2-3 tahun lalu ada kelemahan, terutama kegiatan ekonomi sektor riil.  

"Kita terus membangun infrastruktur. Ada banyak mengkritik utang zaman pemerintahan ini angkanya tinggi. Tapi kini dibarengi pertumbuhan ekonomi yang stabil," jelasnya. 

6. Keuangan negara aman terkendali

IDN TIMES/ Cije Khalifatullah

Moeldoko menilai kondisi keuangan negara dan moneter, Moeldoko mengatakan, aman terkendali. APBN ekspansif, sedangkan defisit terjaga di bawah 3 persen PDB.  

“Utang pemerintah dikelola dengan baik, dialokasikan untuk belanja produktif,” ujar Moeldoko.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Helmi Shemi
EditorHelmi Shemi
Follow Us