Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi karyawan (pexels.com/Jopwell

Jakarta, IDN Times - Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik akan berperan penting dalam kesuksesan perusahaan dan kesejahteraan karyawan.

Dengan kemajuan teknologi yang cukup pesat, pengelolaan SDM saat ini dapat dioptimalkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI), mulai dari proses rekrutmen hingga perencanaan pertumbuhan karir karyawan.

Chief Customer Officer Mekari, Arvy Egadipoera, mengatakan bahwa teknologi AI akan mendisrupsi dunia HR secara positif, baik bagi perusahan dan karyawan.

“Di beberapa tahun ini, dunia kerja telah mengalami perubahan signifikan, mulai dari penggunaan teknologi saat bekerja hingga bentuk kerja hybrid work. Disini, AI bisa menjadi alat yang digunakan perusahaan untuk berinovasi di bagian perencanaan dan pengelolaan SDM secara strategis,” ujarnya dikutip dalam keterangan persnya, Selasa (27/6/2023).

Riset Gartner berjudul “Predicts 2023: HCM Technology Transformation” menunjukkan bahwa AI yang tertanam dalam solusi teknologi untuk HR akan mendukung otomatisasi, pengambilan keputusan, dan personalisasi.

Berikut ini lima cara kecerdasan buatan (AI) dalam membantu perusahaan untuk meningkatkan kepuasan karyawan.

1. AI bisa memahami karyawan dengan lebih baik

ilustrasi kecerdasan buatan (freepik.com/rawpixel.com)

AI dapat mengolah data terkait performa dan pola kerja para karyawan untuk memberikan masukan, atau insights, mengenai kesejahteraan kerja para karyawan. AI bahkan bisa menganalisa data untuk mendeteksi tanda-tanda employee burnout, atau keletihan, serta potensi ketidakpuasan kerja lainnya. Berdasarkan analisis tersebut, perusahaan bisa segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah sebelum meluas.

“Perusahaan yang cepat menjawab masalah yang dihadapi karyawan akan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi performa optimal para karyawan,” kata Arvy.

2. Mengotomatisasi pengerjaan laporan strategis

ilustrasi artificial Intelligence (pixabay.com/geralt)

Setiap bulan, tim HR di dalam perusahaan harus menyiapkan laporan strategis untuk mengetahui status terkini akan SDM dan merencanakan kebutuhan akan karyawan kedepannya. Kemampuan AI untuk bukan saja mengolah data yang banyak, namun juga meramu data tersebut menjadi laporan yang mudah dibaca, akan meningkatkan efisiensi tim HR dalam hal pelaporan.

“Terbebasnya tim HR dari tugas repetitif yang menyita waktu, seperti membuat laporan, akan memberikan mereka ruang dan waktu untuk fokus ke tugas utama, yaitu merancang dan menjalankan program yang baik bagi kesejahteraan karyawan,” sebut Arvy.

3. Memperlancar proses rekrutmen

Ilustrasi rekrutmen karyawan baru (Unsplash/Amy Hirschi)

Proses rekrutmen menguras tenaga baik perusahaan dan kandidat karena perusahaan membutuhkan waktu lama untuk membaca dan mengulas hingga ratusan CV. Algoritma cerdas AI, bila ditanam di dalam software HR, dapat menganalisa dengan instan CV dan data kandidat, kemudian mencocokannya dengan kebutuhan dan persyaratan sebuah posisi.

Perusahaan dan kandidat pun terbantukan karena AI mempercepat terpilihnya kandidat yang serasi dengan tuntutan peran.

4. Menganalisa sentimen dan kepuasan karyawan

ilustrasi karyawan (freepik.com/pressfoto)

Kemampuan analisa AI mencakup sentimen dan rasa puas karyawan akan pekerjaan. Algoritma AI yang memproses bahasa dapat dikerahkan untuk mengolah survei karyawan dan komunikasi internal untuk mendapatkan umpan balik dari karyawan akan kepuasan akan kondisi kerja mereka.

“Emosi yang dirasakan karyawan berpengaruh besar pada motivasi kerja mereka. Sebab itu, perusahaan juga harus sensitif atas sentimen karyawan agar perusahaan bisa mengambil langkah untuk memenuhi kebutuhan karyawan akan lingkungan kerja yang sehat,” ujar Arvy.

5. Merancang jalur karir karyawan

Ilustrasi karyawan yang sedang bekerja. (unsplash.com/frantic)

AI mampu mengolah data terkait performa kerja untuk mengidentifikasi potensi dari masing-masing karyawan, kemudian merancang pelatihan terpersonalisasi yang akan mengoptimalkan talenta setiap karyawan. Karyawan pun akan bertumbuh secara profesional sehingga lebih mantap dalam mengembangkan karir.

“Perusahaan perlu mendukung pertumbuhan karir para karyawan untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut memiliki calon-calon pemimpin berbakat yang akan semakin memajukan bisnis,” sebut Arvy.

Kedepannya, perkembangan tanpa henti dari teknologi AI akan membuka berbagai cara baru bagi perusahaan untuk meningkatkan pengelolaan SDM dan kesejahteraan kerja para karyawan.

“Perusahaan yang sigap dalam merangkul AI akan menjadi lebih inovatif dalam hal pengelolaan SDM. Inovasi terkait HR akan memastikan bahwa perusahaan menciptakan budaya dan lingkungan kerja kondusif bagi karyawan yang akan menjalankan berbagai rencana untuk kemajuan bisnis,” paparnya.

 

Editorial Team