5 Fakta Menarik Seputar Gaji Direksi BUMN yang Fantastis

Gaji direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sering kali menjadi sorotan publik karena jumlahnya yang fantastis. Berapa besar sebenarnya gaji mereka, dan apa saja tunjangan yang diterima?
Siapa saja direksi dengan penghasilan tertinggi di BUMN saat ini? Bagaimana sistem penggajian direksi BUMN dibandingkan dengan sektor swasta? Apa saja faktor yang memengaruhi besaran gaji mereka?
Untuk memahami lebih lanjut, mari kita bahas lima fakta menarik seputar gaji direksi BUMN yang mencengangkan.
1. Gaji direksi BUMN lebih tinggi dari gaji presiden

Tidak banyak yang tahu bahwa gaji seorang direktur utama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan gaji Presiden Republik Indonesia. Beberapa direktur utama BUMN menerima gaji hingga miliaran rupiah per bulan. Bahkan, selain gaji pokok, mereka juga mendapatkan tantiem yang nilainya bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat gaji mereka, tergantung keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Tak hanya itu, para direksi BUMN juga menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok. THR ini diberikan setiap tahun menjelang hari raya keagamaan, memastikan kesejahteraan para direksi tetap terjaga. Dengan berbagai komponen penghasilan ini, profesi sebagai direksi BUMN menjadi salah satu yang paling prestisius dan menguntungkan di Indonesia.
2. Perbedaan gaji direksi di berbagai BUMN

Setiap BUMN memiliki struktur penggajian yang berbeda untuk jajaran direksinya. Gaji direksi ditentukan berdasarkan skala bisnis, kinerja perusahaan, serta kebijakan internal masing-masing BUMN. Berikut adalah daftar gaji beberapa direksi BUMN berdasarkan laporan keuangan terbaru:
- PT Pertamina: Direktur Utama memperoleh sekitar Rp4,6 miliar per bulan, termasuk tunjangan dan insentif kinerja.
- Telkom Indonesia: Direktur Utama mendapatkan sekitar Rp2,2 miliar per bulan, mencakup gaji pokok dan tunjangan lainnya.
- Bank Mandiri: Direksi menerima rata-rata Rp3,5 miliar per bulan dengan tambahan tantiem tahunan.
- Bank Rakyat Indonesia (BRI): Direksi memperoleh sekitar Rp4,1 miliar per bulan, tidak termasuk bonus tahunan.
- Bank Negara Indonesia (BNI): Direksi mendapatkan sekitar Rp2 miliar per bulan, dengan insentif berdasarkan kinerja perusahaan.
- Aneka Tambang (Antam): Direksi menerima sekitar Rp616,5 juta per bulan, termasuk tunjangan transportasi dan perumahan.
- PT Timah: Direksi mendapatkan sekitar Rp500 juta per bulan, dengan tambahan tunjangan operasional.
- Garuda Indonesia: Direksi memperoleh sekitar Rp400 juta per bulan, tidak termasuk fasilitas penerbangan.
- Kereta Api Indonesia (KAI): Direksi mendapatkan sekitar Rp622 juta per bulan, mencakup gaji pokok dan tunjangan lainnya.
- Bio Farma: Rentang gaji direksi berkisar antara Rp233 juta hingga Rp673 juta per bulan, tergantung pada jabatan dan masa kerja.
- Pupuk Indonesia: Direksi memperoleh sekitar Rp1,6 miliar per bulan, dengan tambahan bonus tahunan.
- Mind ID: Direktur Utama mendapatkan sekitar Rp1,8 miliar per bulan, termasuk tunjangan kesehatan dan fasilitas lainnya.
- Pelindo: Direksi menerima sekitar Rp632 juta per bulan, mencakup tunjangan perumahan dan kendaraan dinas.
- Bank Tabungan Negara (BTN): Direksi memperoleh sekitar Rp1,2 miliar per bulan, dengan tambahan insentif tahunan.
3. Komponen penghasilan direksi BUMN

Gaji bukanlah satu-satunya sumber penghasilan bagi direksi BUMN. Selain gaji pokok, mereka juga menerima berbagai tunjangan dan insentif yang signifikan. Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/03/2023, penghasilan dan fasilitas yang diterima direksi meliputi:
- Gaji pokok
- Tunjangan, seperti tunjangan hari raya, tunjangan perumahan, dan asuransi purna jabatan
- Fasilitas kendaraan dan kesehatan
- Tantiem atau insentif kerja
- Insentif jangka panjang
4. Aturan penetapan dan penyesuaian gaji direksi

Besaran gaji direksi BUMN tidak ditentukan sembarangan. Menteri BUMN menetapkan gaji direktur utama, sementara gaji wakil direktur utama ditetapkan sebesar 90% dari gaji direktur utama, dan gaji anggota direksi sebesar 85% dari gaji direktur utama. Selain itu, setiap tahun Menteri BUMN atau RUPS dapat melakukan penyesuaian gaji berdasarkan faktor inflasi dan kinerja perusahaan.
Penyesuaian gaji ini berkisar antara 0% hingga 50% dari inflasi tahun sebelumnya, berdasarkan data yang ditetapkan oleh Bank Indonesia atau instansi terkait lainnya. Selain itu, direksi juga menerima Tunjangan Hari Raya (THR) yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok. THR ini diberikan setiap tahun menjelang hari raya keagamaan sebagai bentuk apresiasi atas kinerja mereka.
5. Fasilitas tambahan yang diterima direksi BUMN

Selain gaji dan tunjangan, direksi BUMN juga berhak atas berbagai fasilitas tambahan. Semua fasilitas ini dirancang untuk memberikan kenyamanan bagi para direksi dalam menjalankan tugasnya sekaligus menjamin kesejahteraan mereka setelah tidak lagi menjabat. Mereka mendapatkan:
- Fasilitas kendaraan yang mencakup biaya operasional dan pemeliharaan
- Asuransi purna jabatan yang mencakup premi hingga 25% dari gaji tahunan
- Fasilitas kesehatan bagi diri sendiri, pasangan, dan anak-anak hingga usia 25 tahun
- Bantuan hukum dalam kasus yang berkaitan dengan tugas mereka di perusahaan
- Tunjangan Hari Raya (THR) yang besarannya setara dengan satu kali gaji pokok
Dengan berbagai keuntungan yang ditawarkan, tak heran jika posisi direksi BUMN menjadi salah satu yang paling diincar oleh para profesional. Gaji tinggi, tunjangan menarik, serta fasilitas eksklusif membuat jabatan ini sangat prestisius di dunia kerja Indonesia.