Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dari Modal Rp25 Juta, Kain Ramah Lingkungan asal Bandung Tembus Dunia

IMG_5781.jpeg
Produk kemeja dan atasan lainnya dari Jarihitam Ecoprint. (dok. IFG)
Intinya sih...
  • Dari modal Rp25 juta, Irfan mulai menekuni ecoprint secara serius dengan eksperimen teknik dan media kain selama dua bulan penuh.
  • Jarihitam Ecoprint dipromosikan lewat pameran offline sebelum masuk pasar online, dan berhasil memasuki pasar global dari Belgia hingga Rusia.
  • Omzet Jarihitam rata-rata Rp40-50 juta per bulan, dengan fokus pada dampak sosial dan lingkungan serta rencana ekspansi ke pasar Eropa dan Rusia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Jarihitam Ecoprint, bisnis yang dirintis Irfan Kristiyanto berhasil membawa produk fesyen ramah lingkungan dari bahan ecoprint mendunia. Berangkat dari dedaunan dan ranting di sekitar lingkungan, Irfan membuktikan bahan sederhana berbasis alam bisa diolah menjadi produk bernilai tinggi yang menembus pasar global, dari Eropa hingga Rusia.

"Saya berpikir ini sangat menarik sekali, karena bahan bakunya dari lingkungan, semuanya ada di sekitar kita. Dan isunya sangat seksi, sampai kapan pun ecoprint tidak akan pernah mati," ujar Irfan dikutip dari keterangan resmi IFG, Senin (22/12/2025).

1. Dimulai dari modal Rp25 juta

DSC02333.jpeg
Irfan Kristiyanto, pemilik dan pendiri Jarihitam Ecoprint. (dok. IFG)

Dengan modal awal sekitar Rp25 juta yang dikumpulkan bertahap, Irfan mulai menekuni ecoprint secara serius. Selama dua bulan penuh, dia bereksperimen dengan teknik, media kain, dan daun.

Melalui uji coba yang dilakukan berkali-kali, dia akhirnya bisa menemukan teknik dan formula yang tepat untuk memanfaatkan bahan baku dari lingkungan di sekitar rumahnya menjadi produk bernilai tinggi.

Sejak awal, Irfan melihat ecoprint bukan sekadar produk, tetapi ekosistem bisnis. Oleh karena itu, setelah tiga bulan memulai bisnis Jarihitam Ecoprint, dia memberanikan diri membuka kelas.

Dia ingin memperkenalkan ecoprint ke masyarakat sekitar. Tujuannya, agar bisnis dan alam bisa beriringan dan berkelanjutan.

Dalam kelasnya, dia menekankan bisnis boleh berkembang, tetapi kesinambungan alam harus dijaga. Pola itu yang membuat Jarihitam tidak hanya menjual produk, tetapi juga pengetahuan dan pendampingan.

"Ketika saya mengajar dan mengajak orang banyak untuk belajar ecoprint, harapannya banyak orang yang akan menanam. Kita harus menjaga kesinambungan, harus menanam. Saya sebagai mentor menekankan bahwa kita jangan cuman hanya mengambil daun, lalu habis dan pindah tempat. Itu sama saja seperti hama," tutur Irfan.

2. Promosi ecoprint lewat pameran-pameran

DSC02224.jpeg
Proses pembuatan kain Jarihitam Ecoprint. (dok. IFG)

Komersialisasi Jarihitam sebagai UMKM binaan PT Jasa Raharja yang merupakan bagian dari Indonesia Financial Group (IFG) dimulai sejak 2018 lewat pameran-pameran offline. Irfan sengaja tidak langsung masuk pasar online. Menurutnya, ecoprint perlu disentuh dan dirasakan.

Sementara langkahnya ke pasar global pun dimulai saat Dinas Industri Perdagangan Provinsi (Disperindag) Jawa Barat memboyong Jarihitam dalam misi dagang. Dari sana, pintu-pintu ekspor terbuka.

Belgia menjadi negara pertama yang disambangi pada 2018, disusul Perancis dan Jerman pada 2019, lalu Selandia Baru pada 2020. Kerja sama ekspor terpanjang dijalani dengan buyer dari Rusia dengan menjual kain buatannya pada periode 2024-2025, dan masih akan berlanjut.

Jarihitam Ecoprint sendiri berdiri di Bandung, Jawa Barat. Seiring meningkatnya permintaan, Irfan menggaet warga sekitar, mulai dari penjahit hingga penyedia bahan.

 Da juga bekerja sama dengan Koperasi Pemasaran Tlatah Nusantara Raya memberikan pelatihan kepada para ahli waris korban kecelakaan lalu lintas. Murid-murid ecoprint yang dia dampingi juga menjadi bagian dari rantai produksi.

Melalui Tlatah Nusantara Raya yang memiliki delapan butik di sejumlah hotel di Bandung, produk-produk Jarihitam Ecoprint turut dipasarkan secara berkelanjutan.

3. Omzet Rp50 juta per bulan 

DSC02084.jpeg
Produk sepatu Jarihitam Ecoprint. (dok. IFG)

Sebagai bisnis kerajinan tangan atau handmade, omset Jarihitam rata-rata berkisar Rp 40-50 juta per bulan. Namun menurut Irfan, nilai utama bukan sekadar angka, melainkan dampak sosial dan lingkungan.

Hingga kini, permodalan Jarihitam sepenuhnya mandiri, namun Irfan membuka kemungkinan mencari pendanaan lebih besar jika skalanya memang dibutuhkan.

Untuk pasar ekspor, dia berharap pintu-pintu baru kembali terbuka. Eropa dan Rusia masih menjadi target, seiring kesiapan bahan baku dan kapasitas produksi berbasis komunitas.

"Tahun depan harapannya, akan terbuka pintu-pintu rezeki yang lain. Dulu saya berpikir kalau dapat order banyak itu akan kewalahan kalau saya kerjakan sendiri. Tapi setelah saya punya banyak murid, berapa pun oder yang masuk, saya siap," kata Irfan.

Kepala Bagian Administrasi Jasa Raharja Kanwil Utama Jawa Barat, Yudi Wiryawan mengatakan, Jarihitam Ecoprint sebelumnya merupakan salah satu UMKM binaan Jasa Raharja yang berhasil berkembang.

Oleh karena itu, Jasa Raharja mempercayakan proses mentoring ahli waris kepada Irfan. Berkolabosari dengan Koperasi Pemasaran Tlatah Nusantara Raya, ada sekitar 30 ahli waris yang telah mengikuti pelatihan Jarihitam Ecoprint.

Menurut Yudi, keunggulan ecoprint terletak pada pendampingan yang dilakukan secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga hilir. Peserta tidak hanya dibekali keterampilan produksi, tetapi juga dibimbing hingga produknya siap dipasarkan.

Dengan adanya jejaring produksi dan pemasaran yang kuat, Jasa Raharja berharap program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan ahli waris, tetapi juga membuka peluang ekonomi jangka panjang dan mencegah mereka jatuh ke dalam kemiskinan akibat kehilangan anggota keluarga.

"Tujuan kami adalah pemberdayaan ekonomi. Banyak ahli waris yang kehilangan tulang punggung keluarga akibat kecelakaan. Melalui diklat dan pelatihan wirausaha ini, kami ingin ekonomi mereka tetap hidup dan memiliki sumber penghasilan baru," ujar Yudi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

KB Bank Resmikan KCP Bandung Taman Kopo Indah, Perkuat Ekonomi Lokal

23 Des 2025, 10:30 WIBBusiness