Rupiah Menguat Tipis, Dolar Tertekan Isu Suku Bunga The Fed

- Dolar tertekan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed
- Sentimen domestik batasi ruang penguatan rupiah
- Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Selasa (23/12/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp16.774 per dolar AS.
Hingga pukul 09.11 WIB, rupiah bergerak menguat ke level Rp16.760 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan penguatan sekitar 17 poin dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di Rp16.777 per dolar AS.
1. Dolar tertekan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed
Pengamat pasar uang, Lukman Leong, menyampaikan penguatan rupiah didorong oleh melemahnya dolar AS. Menurutnya, pasar kembali meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed) pada 2026.
"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melemah oleh kembali meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed di 2026," ujar Lukman.
2. Sentimen domestik batasi ruang penguatan rupiah
Meski demikian, Lukman menilai penguatan rupiah cenderung terbatas. Dia menjelaskan rupiah masih menghadapi tekanan dari sentimen domestik, terutama prospek pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap defisit anggaran juga menjadi faktor yang membatasi ruang penguatan. Defisit anggaran artinya belanja negara lebih besar dibandingkan penerimaan.
"Penguatan akan terbatas mengingat rupiah juga masih tertekan oleh prospek pemangkasan bunga oleh BI dan kekhawatiran defisit anggaran," ujar Lukman.
3. Proyeksi pergerakan rupiah hari ini
Untuk perdagangan hari ini, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menguat terbatas.
Nilai tukar rupiah diproyeksikan berada di rentang Rp16.700-Rp16.800 per dolar AS.


















