50 Persen Investasi di Indonesia Adalah Emas, Berkah Buat Pegadaian

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI, Hery Gunardi, mengungkapkan Indonesia merupakan pasar emas yang kuat di Asia Tenggara. Hal itu diungkapkannya mengutip data World Gold Council yang menyebutkan, Asia Tenggara merupakan salah satu pasar emas paling kuat dan dominan, termasuk Indonesia.
"Indonesia, saat ini investasi emas itu mungkin sekarang sudah menguasai lebih dari 50 persen investasi masyarakat dan juga penduduk Indonesia," kata Hery saat memberikan sambutan dalam peluncuran aplikasi Tring! by Pegadaian, Rabu (8/10/2025).
Atas data tersebut, Hery menyebutnya sebagai berkah buat Pegadaian yang ada di bawah Holding BRI karena punya pasar tidak terbatas.
1. Pegadaian ada pada jalur tepat merilis aplikasi Tring!

Selain itu, Hery juga menyampaikan pada akhir 2025 nanti perkiraan transaksi emas digital nasional akan mencapai angka Rp70 triliun hingga Rp75 triliun. Dari perkiraan tersebut, Hery mengatakan Pegadaian ada pada jalur tepat untuk mengambil ceruk tersebut dengan merilis aplikasi Tring!
"Sudah sangat tepat Pegadaian menyiapkan sebuah apps kalau boleh saya katakan mungkin adalah super apps ya untuk menjawab tantangan di mana masyarakat, nasabah, dan calon nasabah ingin melakukan transaksi beli, jual, gadai, menabung, deposito emas dan seterusnya," kata Hery.
2. Potensi integrasi BRImo dan Tring!

Hery menjelaskan, potensi integrasi antara dua aplikasi di bawah payung BRI Group, yakni Tring! dan BRImo. Integrasi Tring! dan BRImo memastikan nasabah BRI dapat langsung menikmati fitur menabung dan mencicil emas tanpa perlu pindah aplikasi.
Bukan hanya itu, dari sisi nasabah bakal ada puluhan juta potensial user dari dua aplikasi tersebut. Hery mengatakan, BRImo saat ini sudah memiliki lebih dari 42 juta pengguna aktif, sedangkan Pegadaian menargetkan empat juta nasabah menggunakan Tring! hingga akhir tahun ini.
"Mungkin kalau kami jumlahkan akan mencapai sekitar 45 juta potensial user di seluruh Indonesia. Gak usah banyak-banyak Pak Damar (Dirut Pegadaian), 10 persen saja dari 45 juta user ini bertransaksi beli emas setengah gram, maka potensi volume transaksinya bisa bernilai sekitar 5,4 sampai 5,5 triliun. Kalau satu gram bisa 11 triliun, tinggal dikali saja," tutur Hery.
3. Aplikasi Tring! pelengkap transformasi bisnis Pegadaian

Sebelumnya diberitakan, Pegadaian resmi meluncurkan aplikasi Tring! yang disebut sebagai pelengkap transformasi bisnisnya selama ini.
"Tring! hari ini sebagai pelengkap, sebagai missing piece yang melengkapi, menyempurnakan apa yang dilakukan Pegadaian, karena Pegadaian telah menjalani transformasi yang panjang dari perusahaan gadai yang tradisional, yang kita bisa lihat tahun 1901 sampai sekarang bertransformasi menjadi perusahaan yang keuangan yang modern dan inklusif," kata Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan.
Selain itu, Tring! juga jadi cara untuk menarik minat nasabah untuk terus bertransaksi di Pegadaian. Damar mengakui, tanpa aplikasi minat nasabah untuk bertransaksi cenderung berkurang karena mereka menuntut kecepatan dan kemudahan.
Sejalan dengan itu, Damar pun menuturkan aplikasi Tring! sesuai dengan arahan Holding BRI agar Pegadaian melakukan rebranding.
"Tring! ini salah satu rebranding kita, yang kalau Pegadaian ini biasanya bapak ibu kenal the last resort, tempat kepepet gitu kan, tapi saat ini Pegadaian menjadi the safety net bagi masyarakat. Kalau punya duit ya bisa ke Pegadaian, kalau butuh dana bisa ke Pegadaian. Untuk itu harapan kami besar, Tring ini menjadi lebih baik, lebih bisa berkembang dengan sempurna," tutur Damar.