Apa Itu Ekonomi Sirkular? Pahami Konsep dan Keunggulannya

Alternatif dari ekonomi linier tradisional yang sesuai SDG's

Jakarta, IDN Times - Pertumbuhan populasi dan pergeseran gaya hidup yang cukup pesat telah menimbulkan risiko dalam kehidupan ekonomi dan alam. Hal ini berpengaruh juga pada kelangkaan bahan baku.

Tidak hanya itu, polusi yang dihasilkan dari proses produksi dan konsumsi manusia juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Maka itu, pemerintah kini mencanangkan sebuah konsep ekonomi sirkular atau konsep yang lebih baru dari ekonomi linier tradisional.

Prinsip ekonom sirkular adalah take, make, use, and dispose. Dengan demikian, pelaku ekonomi menjaga agar sumber daya dapat dipakai selama mungkin, menggali nilai maksimum dari penggunaan, kemudian memulihkan dan meregenerasi produk dan bahan pada setiap akhir umur produk.

Jadi, apa itu ekonomi sirkular? Simak faktanya berikut ini. 

Baca Juga: Wujudkan Ekonomi Sirkular, Warga Bandung 'Menyulap' Sampah Jadi Emas

1. Apa itu ekonomi sirkular?

Apa Itu Ekonomi Sirkular? Pahami Konsep dan KeunggulannyaIlustrasi Ekonomi Sirkular/twitter.com (bappenasri)

Ekonomi sirkular adalah sistem industri yang bersifat restoratif dan regeneratif dengan suatu desain yang menggantikan konsep ekonomi linier tradisional. 

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teguh Dartanto, mengatakan Konsep sirkular ini mencoba mengikuti pola alam. Polanya adalah make, take, use, and recycle.

“Artinya bahwa sampah itu bukan menjadi sampah, tetapi sampah itu akan menjadi input bagi proses industri selanjutnya, sehingga tidak terlalu banyak melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam karena juga akan terbatas,” ujarnya pada diskusi virtual Climate Change Actions Episode 3, Jumat (3/12/2021). 

Sederhananya, konsep ini menekankan bahwa bukan berarti tidak ada sampah yang dihasilkan. Namun, sampah itu akan menjadi input bagi proses produksi berikutnya.

2. Ekonomi sirkular muncul sejak ada SDGs (pembangunan berkelanjutan)

Apa Itu Ekonomi Sirkular? Pahami Konsep dan KeunggulannyaDiagram 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)

Semanjak adanya fokus pembangunan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) sejak 2015, isu-isu sustainability menjadi arus utama, tidak hanya di bidang lingkungan tetapi juga merambah ke ekonomi dan sosial. 

“Gaung SDGs semakin kencang baru di tahun 2019 sampai 2020. Apalagi dengan adanya pandemi seperti ini akan sangat-sangat menjadi tren baru, isunya kan sustainable, green, isu tentang sirkular ini menjadi in (tren). Di Indonesia sendiri, sudah mulai gencar isu-isu mengenai sirkular ekonomi ini,” jelas Teguh. 

3. Di Indonesia, ekonomi sirkular menjadi isu baru dalam dunia bisnis

Apa Itu Ekonomi Sirkular? Pahami Konsep dan Keunggulannyaunsplash.com/@juniperphoton

Menanggapi hal ini, Teguh mengatakan eksekusi dari ekonomi sirkular ini bisa dijalani dengan baik di setiap langkah. Bahkan, beberapa industri bisnis sudah mulai fokus dan terpapar dengan ekonomi sirkular ini. 

“Salah satu industri manufaktur mencoba melakukan bagimana isu-isu sustainability ini diadopsi. Misalnya, dengan menargetkan program next zero emission. Mereka mulai ada target 2030. Artinya, mereka menggunakan listrik, tetapi listriknya itu, bagaimana diproduksi dengan, misalnya renewable, dengan panel, seperti itu,” ujar Teguh.

Ini berarti, implementasi ekonomi sirkular tidak hanya terfokus pada pemerintah, tetapi dunia usaha juga memikirkan. Hal ini karena beberapa industri, apalagi yang orientasinya ekspor, perlu membangun antisipasi dari aturan ekspor yang nantinya menyesuaikan dengan standar ekonomi sirkular ini. 

Jadi, konsep ini dapat terimplementasikan dengan baik, jika pemerintah dan industri itu sendiri membangun long-term vision dan long-term instrument terlebih dahulu. “Ini bukan lagi isu sustainability, tetapi sudah menjadi isu bisnis,” tambahnya. 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya