Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akhir Pekan, Rupiah Keok ke Level Rp14.535 per Dolar AS

default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times - Akhir pekan, nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah dibuka melemah 10 poin ke level Rp14.535 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Jumat (9/7/2021).

Melansir Bloomberg, hingga pukul 09.30 WIB, kurs rupiah terus mengalami pelemahan hingga 22 poin atau 0,15 persen ke level Rp14.547 per dolar AS.

Sebelumnya pada penutupan perdagangan Kamis (8/7/2021) sore, kurs rupiah ditutup melemah 42 poin ke level Rp14.525 per dolar AS.

1. Kurs rupiah kemungkinan terus melemah sepanjang hari

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Rupiah diprediksi bakal terus mengalami pelemahan sepanjang hari ini. Menurut pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra, hal itu disebabkan adanya sentimen pasar terhadap aset berisiko yang mulai menurun seiring dengan turunnya indeks saham global kemarin dan pagi ini.

"Kekhawatiran pasar terhadap kenaikan kasus COVID-19 karena varian delta menjadi pemicu pasar enggan masuk ke aset berisiko," ujar dia, kepada IDN Times, Jumat pagi.

2. Penguatan dolar karena pengetatan oleh Bank Sentral AS diprediksi lebih cepat

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Ariston menambahkan, penguatan dolar AS terhadap rupiah dan mata uang lainnya juga terjadi akibat adanya indikasi pengetatan moneter oleh Bank Sentral AS yang bisa terjadi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

Dalam notulen rapatnya yang dirilis Kamis dinihari kemarin, para pejabat Fed mulai mempertimbangkan pengurangan pembelian aset bulanan bila data-data ekonomi membaik.

"Pembelian aset merupakan salah satu stimulus moneter bank sentral untuk menggerakkan perekonomian dengan likuiditas berimbal hasil rendah," kata Ariston.

3. Proyeksi pergerakan rupiah pada akhir perdagangan hari ini

Ilustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Sementara itu, dari dalam negeri, situasi COVID-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat bisa menekan rupiah.

"PPKM Darurat yang diberlakukan lebih lama bisa menekan pertumbuhan ekonomi," ucap Ariston.

Atas dasar faktor-faktor itu, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bakal melemah pada penutupan perdagangan sore nanti.

"Rupiah berpotensi melemah ke arah Rp14.580 dengan potensi support di kisaran Rp14.500," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us

Latest in Business

See More

Utang Luar Negeri Indonesia Susut Jadi Rp7.045 Triliun

17 Nov 2025, 14:44 WIBBusiness