Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Catat! Pengguna KRL Wajib Pakai Masker Dobel Selama PPKM Darurat

Ilustrasi Kereta (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Bagi kamu yang menggunakan KRL Commuter Line dalam kegiatan sehari-hari harus tahu bahwa sejak Kamis, 8 Juli 2021, PT KAI Commuter Line memberlakukan aturan baru. Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, pengguna KRL wajib mengenakan masker dobel atau jenis N-95. Aturan ini berlaku pada periode 3-20 Juli 2021. 

Kebijakan tersebut diberlakukan untuk menekan laju penularan virus Sars-CoV-2 varian Delta, yang kini mulai mendominasi di wilayah Jadebotabek. 

"Pengguna yang belum menggunakan masker ganda tidak diperkenankan untuk masuk area stasiun sebelum melengkapi maskernya," demikian pemberitahuan PT KAI Commuter melalui akun Instagram @commuterline, yang dikutip Jumat (9/7/2021). 

Disebutkan juga bahwa jenis masker yang dikenakan secara ganda adalah masker medis dan dibalut masker kain. Selain itu, para pengguna KRL juga harus mengenakan pakaian lengan panjang, mengikuti pemeriksaan suhu, mencuci tangan, menjaga jarak, dan bersedia antre. 

"Masker yang tidak perlu dipakai ganda adalah jenis N95, KN95, KF94 dan masker dengan filtrasi di atas 93 persen," kata mereka lagi. 

Sebelum kebijakan itu diberlakukan, PT KAI Commuter Line telah melakukan sosialiasi pada 5-7 Juli 2021 lalu. Apakah terjadi penurunan jumlah penumpang selama pemberlakuan PPKM Darurat?

1. Penumpang KRL Commuter Line mengalami penurunan hingga 12 persen

Aturan penggunaan masker ganda di dalam KRL Commuter (www.instagram.com/@commuterline)

VP Corporate Secretary PT KAI Commuter Line Anne Purba mengatakan, jumlah penumpang KRL pada Selasa, 6 Juli 2021 lalu, menurun bila dibandingkan hari Senin, 5 Juli 2021. Pada Selasa lalu, jumlah penumpang mencapai 64.870. 

"Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 12 persen bila dibandingkan dengan penumpang pada Senin pagi yang mencapai 73.808 orang," ujar Anne dalam keterangan tertulisnya, 6 Juli 2021 lalu. 

Ia menjelaskan, meski terjadi tren penurunan jumlah penumpang, tetapi PT KAI Commuter tetap memberlakukan protokol kesehatan yang ketat di area stasiun dan rangkaian gerbong kereta. Salah satu yang diterapkan adalah pembatasan jaga jarak antar penumpang. 

"Selama PPKM Darurat, jumlah penumpang dalam satu gerbong dibatasi hanya 52 orang dan ini lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang boleh diisi 74 orang," kata dia lagi. 

2. Jam operasional KRL Commuter Jabodetabek dibatasi pukul 04.00- 21.00 WIB

Ilustrasi Gerbong KRL (Instagram.com/@ariefwismansyah)

PT KAI Commuter Line pun menyesuaikan jam operasional KRL Commuter rute Jabodetabek selama PPKM Darurat diberlakukan. Tujuannya, untuk mendukung kebijakan pemerintah agar bisa menekan laju mobilitas warga yang tak memiliki tujuan esensial. 

Anne mengatakan, selama PPKM Darurat jam operasional KRL Commuter di rute Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi dimulai pukul 04.00 hingga 21.00 WIB. Sementara itu, untuk KRL Yogyakarta-Solo, jam operasional berlangsung mulai pukul 05.05 - 18.30 WIB.

Lebih lanjut, layanan operasional KRL di Stasiun Maja, Citeras, dan Rangkasbitung juga berubah. Kereta tidak berhenti setiap saat di ketiga stasiun tersebut.

"KRL hanya melayani naik-turun pengguna di Stasiun Maja, Citeras, dan Rangkasbitung pada pagi hari pukul 04.00 - 07.30 WIB, dan sore hari pukul 16.15 - 19.15 WIB. Penyesuaian layanan ini sesuai Surat dari Bupati Lebak Nomor 440/2410-GT/VI/2021," tutur Anne lagi. 

Sedangkan, layanan KA lokal Merak dan KA Prambanan Ekspres dihentikan. PT KAI akan mengembalikan uang calon penumpang yang sudah memesan tiket.

3. Pemerintah juga berlakukan tes antigen acak di sejumlah stasiun

Aktivitas penumpang KRL (ANTARA FOTO/Fauzan)

Sementara, untuk mengetahui laju penularan virus corona, PT KAI Commuter Line memberlakukan tes antigen secara acak. Tes antigen itu diberlakukan sejak 21 Juni 2021 lalu. Bahkan, kini jumlah tes sampel yang diambil dari calon penumpang KRL ditambah. 

Tes acak untuk calon penumpang KRL dilakukan di enam stasiun yaitu Stasiun Bogor, Cikarang, Bekasi, Tangerang, Tanah Abang, dan Manggarai. Pada pekan pertama sebanyak 912 calon pengguna KRL mengikuti tes acak antigen. Sebanyak 48 orang di antaranya hasilnya reaktif. Petugas kemudian melaporkan itu ke puskesmas setempat.

“Pada pekan kedua ini, sampel tes acak antigen terus ditambah. Bila pekan lalu ada 150 sampel dalam sehari, maka mulai pekan ini total ada 300 sampel dalam sehari di enam stasiun,” ujar Anne pada 29 Juni 2021 lalu. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
Sunariyah
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us