Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akun Instagram Adele-Michael Jackson Diretas untuk Promosi Kripto

Adele (instagram.com/adele)
Adele (instagram.com/adele)
Intinya sih...
  • Modus peretasan dan manipulasi harga koin: Dilakukan dengan membagikan unggahan bergambar AI yang menampilkan rapper Future memegang koin "FREEBANDZ" tanpa hubungan resmi. Kapitalisasi pasar melonjak hingga 900 ribu dolar AS sebelum ambruk 98 persen.
  • Pola Pump-and-Dump yang berulang: Unggahan terkait promosi kripto ilegal dihapus, namun belum ada klarifikasi resmi dari pihak Adele, Tyla, maupun keluarga Michael Jackson. Fenomena ini menambah panjang daftar kasus peretasan akun populer untuk memasarkan aset digital berisiko.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Akun Instagram milik sejumlah selebritas ternama, mulai dari Adele, Future, Tyla, hingga mendiang Michael Jackson dilaporkan diretas pada Kamis (21/8/2025) malam. Serangan siber ini dilakukan secara terkoordinasi dan dimanfaatkan untuk mempromosikan koin meme berbasis jaringan Solana.

Aset digital tersebut sama sekali tidak memiliki hubungan resmi dengan para artis yang namanya dicatut, sehingga menimbulkan kekhawatiran publik akan maraknya modus penipuan bermuatan kripto di media sosial. Kejadian ini sekaligus menjadi peringatan bagi para pengguna agar lebih waspada terhadap konten promosi mencurigakan yang muncul di akun-akun besar maupun akun publik figur.

1. Modus peretasan dan manipulasi harga koin

Dalam aksinya, peretas membagikan unggahan bergambar AI yang menampilkan rapper Future sedang memegang koin bertuliskan “FREEBANDZ”—nama label musik dan lini busana milik sang rapper. Meski demikian, tidak ada hubungan antara token tersebut dengan Future ataupun mereknya. Bahkan, akun Instagram Future kini sudah tidak aktif setelah peretasan.

Token tersebut dibuat melalui platform peluncuran Pump.fun di ekosistem Solana. Kapitalisasi pasar sempat melonjak hingga hampir 900 ribu dolar AS, sebelum ambruk 98 persen menjadi sekitar 20 ribu dolar AS. Penurunan drastis ini terjadi setelah pencipta token, dengan dompet Solana berakhiran zcmPHn, menjual 700 juta token atau 70 persen dari total suplai hanya dalam sekali transaksi. Akibatnya, harga jatuh bebas dan pelaku berhasil meraup keuntungan lebih dari US$49.000 dalam bentuk 251,57 SOL.

2. Pola Pump-and-Dump yang berulang

Ilustrasi scam (freepik.com)
Ilustrasi scam (freepik.com)

Hingga Jumat sore, semua unggahan terkait promosi kripto ilegal tersebut sudah dihapus. Namun, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Adele, Tyla, maupun keluarga Michael Jackson melalui Instagram maupun X (Twitter). Insiden ini menambah panjang daftar kasus peretasan akun populer untuk memasarkan aset digital berisiko.

Awal tahun ini, akun resmi UFC di Instagram diretas, menyebabkan kerugian investor mencapai US$1,4 juta. Kasus serupa menimpa kreator karakter viral “Chill Guy”, yang beberapa kali kehilangan akses akunnya setelah koin meme berbasis Solana itu sempat menyentuh kapitalisasi pasar US$650 juta. Bahkan tokoh besar dunia seperti Barack Obama dan Elon Musk pernah menjadi korban modus serupa.

3. Waspada penipuan kripto di media sosial

Ilustrasi scam di dunia kripto (freepik.com)
Ilustrasi scam di dunia kripto (freepik.com)

Fenomena peretasan akun selebritas untuk mempromosikan koin meme membuktikan bahwa dunia kripto masih rentan terhadap praktik manipulasi harga, khususnya melalui skema pump-and-dump.

Modus ini mengandalkan popularitas tokoh publik untuk menarik perhatian, lalu menciptakan lonjakan harga sebelum harga dijatuhkan demi keuntungan pelaku.

Bagi investor ritel, kasus ini menjadi peringatan keras untuk selalu melakukan riset mendalam sebelum membeli aset digital. Popularitas atau endorsement palsu di media sosial tidak bisa dijadikan patokan nilai sebuah koin.

Dalam iklim pasar yang sangat volatil, kewaspadaan dan literasi finansial adalah pertahanan terbaik agar tidak terjebak dalam skema penipuan berkedok investasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us