Alasan Prabowo Lakukan Efisiensi Anggaran dan Kejar Swasembada Pangan

- Presiden Prabowo melakukan efisiensi anggaran hingga Rp306,9 triliun dari APBN untuk program swasembada pangan dan Makan Bergizi Gratis.
- Prabowo mengatakan bahwa dasar negara ada pada masalah perut rakyat, yaitu pangan, dan tugas utama pemimpin adalah melindungi rakyat dengan fokus pada pangan.
- Dia bersyukur kepada para Presiden pendahulunya yang telah membangun infrastruktur, program pembiayaan untuk UMKM, sehingga dapat fokus pada program dasar untuk masyarakat.
Bogor, IDN Times - Efisiensi anggaran merupakan salah satu gebrakan yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto di awal masa jabatannya. Total efisiensi anggaran bahkan mencapai Rp306,9 triliun dari APBN, yang menyasar anggaran-anggaran yang diterima lembaga pemerintah.
Anggaran yang diefisiensi kemudian dialokasikan kepada program swasembada pangan hingga Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Prabowo, program-program itu fundamental untuk membangun negara.
“Jadi harus dasar dulu. Basic kan artinya dasar. Sama dengan kita bangun suatu gedung. Fundamental, landasannya, fondasinya harus kuat. Jadi saya merasakan dari kecil bahwa masalah pangan itu sangat fundamental,” kata Prabowo dalam program Presiden Prabowo Menjawab bersama enam pemimpin redaksi media di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).
1. Jatuh-bangun negara ada di masalah pangan

Prabowo mengatakan, jatuh-bangun suatu negara ada di masalah perut rakyat alias pangan. Oleh sebab itu, dirinya meyakini semuanya harus dimulai dari dasar.
“Kalau kita lihat pemerintah-pemerintah itu jatuh dan bangun, kuncinya itu adalah masalah pangan. Bisa enggak memberi, menjamin pangan untuk rakyatnya? Saya kira demikian sebetulnya,” ucap Prabowo.
2. Percuma pandai ideologi jika tak bisa melindungi rakyat

Prabowo mengatakan, tugas utama pemimpin adalah melindungi rakyat, salah satunya dengan pangan. Dia menilai, percuma pandai dalam ideologi, pidato, membuat buku, dan sebagainya jika tak fokus melindungi rakyat.
“Jadi itu keyakinan saya. Karena itu, saya berpikir, monumen yang terhebat dalam suatu pemerintahan adalah kalau dia bisa meninggalkan suatu sistem fundamental yang menjamin pangan, menjamin energi, menjamin air, dan di ujungnya lapangan kerja, pendidikan, kesehatan, dan suatu masyarakat, suatu negara yang berfungsi dengan berhasil,” tutur Prabowo.
3. Prabowo berterima kasih pada pendahulunya

Prabowo mengaku bersyukur kepada para Presiden pendahulunya yang telah membangun infrastruktur, program pembiayaan untuk UMKM, dan sebagainya. Bahkan, menurutnya capaian-capaian itu merupakan hal yang berat, tetapi telah dikerjakan para pendahulunya.
“Tapi, jangan salah, infrastruktur penting. Jadi saya terus saja, saya merasa beruntung. Dan berarti saya jadi presiden, beberapa hal-hal yang berat telah dilakukan oleh pendahulu-pendahulu saya,” ujar Prabowo.
Dia berterima kasih kepada Soekarno, Soeharto, Bacharudin Jusuf Habibie, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarno, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Joko Widodo (Jokowi).
“Ibu Megawati harus kita akui penyelesaian kasus-kasus BPPN, ribuan perusahaan yang collapse, mungkin beliau punya penasihat-penasihat yang hebat, tapi itu kan keputusan beliau. Ini harus diakui,” tutur Prabowo.
Dengan jasa para pendahulunya, Prabowo bisa fokus pada program-program dasar untuk masyarakat.
“Pak Jokowi saya katakan ya, saya sekarang ya tinggal landasan yang sudah bagus ya saya tinggal pakai. Interkonektivitas dengan infrastruktur yang sudah dibangun, sekarang mudah. Sekarang coba, jujur saja, dari dari Jogja ke Jakarta lewat darat, bandingkan sama sekian tahun yang lalu. Sekarang mudik lancar, kenapa? Ya jalan tol banyak,” tutur Prabowo.